PSSI Bentuk Badan Khusus untuk Tangani Sengketa Pemain dan Klub

5 Januari 2019 0:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi agen pemain sepak bola. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi agen pemain sepak bola. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sepak bola Indonesia tengah ramai membincangkan skandal pengaturan skor. Isu panas tersebut menutup masalah penting lain yang belum terselesaikan.
ADVERTISEMENT
Ya, publik harus ingat bahwa masalah sengketa antara pemain dan klub di kompetisi musim 2018 belum tuntas. Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) merilis daftar perselisihan di sepak bola Tanah Air selama musim 2018, Jumat (4/1/2019).
APPI sebagai payung tertinggi para pesepak bola profesional Indonesia telah melakukan berbagai tindakan untuk melindungi hak-hak anggotanya. Komunikasi dengan PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), dan klub yang bersengketa sudah ditempuh.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, menegaskan untuk memperbaiki sistem, khususnya perihal kontrak pemain, agar tak lagi terjadi kasus sengketa antara klub dan pemain. Nantinya, perihal sengketa pemain dan klub ini akan diselesaikan oleh badan khusus bernama National Dispute Resolution Chamber (NDRC).
ADVERTISEMENT
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Badan resolusi sengketa nasional yang dibentuk PSSI itu merupakan turunan dari Dispute Resolution Chamber (DRC) milik FIFA. NDRC sendiri mulai akan bekerja pada Februari 2019 setelah Kongres PSSI pada 20 Januari mendatang.
“PSSI ini punya NDRC. Nantinya produk utama NDRC itu ialah standar kontrak pemain. Siapa saja anggota NDRC ini baru akan ketahuan setelah Kongres PSSI. Paling cepat awal Februari mereka sudah bisa bekerja. Nanti mereka tentu akan menerima laporan yang masuk. Kemudian mereka akan menangan kasus sengketa pemain dan klub," tutur Ratu Tisha ketika ditemui kumparanBOLA, Jumat (4/1).
"NDRC juga akan memperbaiki standar kontrak pemain. Standar kontrak pemain yang baru nanti akan seragam baik Liga 1 maupun 2 dan itu sudah mendapat pengesahan dari FIFA. Pasalnya, NDRC ini merupakan turunan dari DRC FIFA. Jadi, kami bicara tidak hanya melindungi pemain, tapi juga klub karena pihak bersengketa pasti kedua belah pihak. Selain itu, NDRC juga berupaya pada pencegahan sengketa,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
NDRC langsung punya pekerjaan rumah begitu terbentuk pada Februari mendatang. APPI menghimpun ada tujuh kasus sengketa pemain dan klub selama musim 2018. Berikut adalah selengkapnya:
1. Perselisihan antara 22 pemain Persegres Gresik United dengan Persegres tahun kompetisi Liga 1 2017.
ADVERTISEMENT
2. Perselisihan antara 13 pemain Sriwijaya FC dengan Sriwijaya FC tahun kompetisi Liga 1 tahun 2018.
ADVERTISEMENT
3. Perselisihan antara 13 pemain Persika Karawang dengan Persika tahun kompetisi Liga 2 2018.
ADVERTISEMENT
4. Perselisihan antara 9 pemain PSPS Riau dengan PSPS tahun kompetisi Liga 2 2018.
ADVERTISEMENT
5. Perselisihan antara Lee June-hee dengan PSIS Semarang tahun kompetisi Liga 1 2018.
6. Perselisihan antara Hilton Moreira dengan Sriwijaya FC tahun kompetisi Liga 1 2017.
ADVERTISEMENT
7. Perselisihan lainnya antara pemain dan klub profesional lainnya.
Perselisihan antara Cristian Gonzales dan Madura United.
Perselisihan antara Shibakoya dan Persiwa Wamena.
ADVERTISEMENT