Puja-puji Niko Kovac untuk Manuel Neuer

26 Mei 2019 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjaga gawang Bayern Muenchen, Manuel Neuer, merayakan gelar juara Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay
zoom-in-whitePerbesar
Penjaga gawang Bayern Muenchen, Manuel Neuer, merayakan gelar juara Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayern Muenchen mengakhiri musim 2018/19 dengan gemilang. Setelah merengkuh gelar Bundesliga pada akhir pekan lalu, mereka kembali angkat piala di ajang DFB-Pokal usai menaklukkan RB Leipzig.
ADVERTISEMENT
Laga yang berlangsung di Olympiastadion, Berlin, Minggu (26/5/2019) dini hari WIB, jadi milik Bayern dengan skor 3-0. Robert Lewandowski dan Kingsley Coman adalah aktor di balik kegemilangan tim beralias Die Roten tersebut.
Gol-gol dari Lewandowski dan Coman boleh jadi penentu hasil akhir, tetapi pelatih Bayern, Niko Kovac, punya penilaian berbeda. Menurutnya, sosok bintang lapangan di laga kali ini adalah palang pintu terakhir mereka, Manuel Neuer.
''RB Leipzig benar-benar merepotkan kami dalam 30 menit babak pertama. Beruntung Neuer tampil gemilang lewat dua penyelamatannya dan itu berdampak bagus pada permainan kami,'' kata Kovac, menukil Reuters.
Satu aksi penyelamatan mantan penjaga gawang Timnas Jerman yang dimaksud Kovac adalah saat Neuer menghalau sundulan Yussuf Poulsen. Ya, putusan Neuer yang memilih tak memotong bola dalam situasi sepak pojok memang membikin Poulsen sukses memenangi duel udara dan bola mengarah ke muka Neuer. Akan tetapi, dalam sepersekian detik, bola langsung dihalau Neuer menggunakan tangan.
ADVERTISEMENT
Penjaga gawang Bayern, Manuel Neuer Foto: REUTERS/Andreas Gebert
Kemudian, aksi lain pemain 33 tahun itu yang bikin Kovac geleng-geleng kepala adalah saat Emil Forsberg berhadapan satu lawan satu. Kali ini Neuer menggunakan lutut dan lengannya mengagalkan peluang gelandang Leipzig yang sudah lolos dari jebakan offside.
Permainan ciamik Bayern di laga pemungkas mereka musim ini membuat Kovac memutar memorinya ke periode Oktober hingga November tahun lalu. Ketika itu, dari tujuh laga yang dilalui, Bayern hanya mengemas dua kemenangan, tiga kali menelan kekalahan, dan dua kali bermain imbang.
''Saya rasa setelah kami melalui masa-masa sulit pada dua bulan itu tak ada salahnya saya mengalamatkan pujian bagi para pemain. Karena, dengan dua gelar yang sudah kami raih, saya sangat bangga,'' tutur Kovac menutup.
ADVERTISEMENT