Hajar RB Leipzig, Bayern Muenchen Juara DFB-Pokal

26 Mei 2019 2:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kinsgley Coman merayakan gol bersama David Alaba. Foto: Reuters/Annegret Hilse
zoom-in-whitePerbesar
Kinsgley Coman merayakan gol bersama David Alaba. Foto: Reuters/Annegret Hilse
ADVERTISEMENT
Bayern Muenchen keluar sebagai juara DFB-Pokal 2018/19 usai mengalahkan RB Leipzig 3-0 pada babak final yang digelar di Olympiastadion, Berlin, Minggu (26/5/2019) dini hari WIB. Gol-gol pada laga ini dipersembahkan oleh Robert Lewandowski (29' & 85') dan Kingsley Coman (78').
ADVERTISEMENT
Bagi Bayern, gelar DFB-Pokal ini adalah yang ke-19 bagi mereka. Tim berjuluk Die Roten ini sukses mengawinkan dua gelar domestik yang makin menegaskan status mereka sebagai tim tersukses di Jerman. Total, saat ini Bayern sudah mengoleksi 48 trofi di ajang Bundesliga dan DFB-Pokal.
***
RB Leipzig berpesta pekan lalu. Sudah sepuluh tahun lamanya mereka eksis di jagat persepakbolaan Jerman. Dengan bekingan dana dari Red Bull, jalan yang harus mereka tempuh untuk mencapai puncak piramida kompetisi di Jerman memang tidak sulit. Mereka bahkan sudah merasakan kerasnya kompetisi antarklub Eropa berkat penampilan apik di Bundesliga.
Akan tetapi, pencapaian fenomenal Leipzig itu masih jauh dari kata sempurna. Mereka belum memiliki satu pun trofi di level tertinggi dan itulah yang membuat tim asal Jerman Timur ini belum bisa menyandang status elite. Final DFB-Pokal ini adalah titik terdekat mereka dengan sebuah piala.
ADVERTISEMENT
Maka, kekuatan terbaik pun disiapkan oleh pelatih Ralf Rangnick dalam balutan pakem 4-4-2. Timo Werner dan Yussuf Poulsen berduet di lini depan. Mereka disokong Marcel Sabitzer dan Emil Forsberg. Di belakang, Willi Orban dan Ibrahima Konate menjaga jantung pertahanan. Sementara, sentral permainan diserahkan pada Kevin Kampl dan Tyler Adams.
Dengan komposisi tersebut Leipzig menekan tim lawan, Bayern Muenchen, habis-habisan. Bayern yang menggunakan formasi 4-2-3-1 kesulitan mengembangkan permainan karena para pemain RB Leipzig praktis tak memberi seinci pun ruang bagi mereka untuk berpikir dan mengalirkan bola dengan baik.
Walau demikian, Leipzig sendiri tidak benar-benar mampu menebar ancaman. Serangan mereka terlalu lugas dan monoton. Kecepatan jadi tumpuan utama dan itu semua bisa dengan mudah dipatahkan para pemain belakang Bayern. Poulsen memang sempat menciptakan peluang emas lewat sundulan jarak dekat yang dihalau Manuel Neuer dengan sempurna. Namun, upaya tersebut tidak datang melalui skema open play, melainkan sepak pojok.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pertandingan secara umum tidak berkembang dengan baik. Para pemain memang secara intens bergerak, tetapi aliran bola berjalan lambat. Di saat pertandingan tak bisa berjalan lebih buruk lagi, Robert Lewandowski muncul sebagai penyelamat.
Robert Lewandowski merayakan gol ke gawang RB Leipzig pada final DFB Pokal. Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
Menit ke-29, Bayern mematahkan serangan Leipzig sebelum melakukan serangan balik dari sayap kiri. Dalam serangan tersebut David Alaba melakukan overlap untuk menerima umpan Kingsley Coman. Oleh Alaba, bola dikirimkan dengan apik ke area tengah kotak penalti. Bola itu pun disambut Lewandowski dengan sundulan kepala yang tak mampu dijangkau Peter Gulacsi.
Selepas gol tersebut Bayern semakin lepas dalam menyerang. Satu peluang emas pun mereka dapatkan via Coman lima menit jelang turun minum. Lolos dari perangkap offside saat menerima umpan terobosan Mats Hummels, Coman menggiring bola sendirian, melewati Gulacsi di kotak penalti, dan menyepak bola ke gawang kosong. Namun, Konate dengan sigap berlari untuk menghalau bola sepakan Coman dengan sundulan.
ADVERTISEMENT
Bayern pun semakin buas. Di sisa babak mereka mendapat peluang lewat Lewandowski dan Hummels. Namun, gol tambahan belum bisa tercipta karena penyelesaian akhir yang kurang tenang. Dengan begitu, skor 1-0 untuk keunggulan Bayern bertahan sampai turun minum.
Tak seperti pada babak pertama, di babak kedua Bayern dan Leipzig langsung menampilkan sepak bola oktan tinggi. Suasana pun semakin panas dengan nyala suar dan bom asap yang muncul dari tribune suporter Leipzig. Di awal-awal babak kedua ini Leipzig mendapat dua peluang apik lewat Forsberg dan Werner yang sayangnya bisa digagalkan oleh Neuer.
Perayaan gol Lewandowski ke gawang Leipzig. Foto: AFP/Odd Andersen
Dua peluang itu adalah awal dari hujan peluang pada babak kedua. Tak lama berselang Bayern berkesempatan membobol gawang Leipzig via Serge Gnabry. Selanjutnya, Leipzig membalas lewat sepakan Sabitzer yang disapu Niklas Suele di mulut gawang. Bayern pun tak mau kalah, mereka menciptakan satu peluang balasan lewat sepakan jarak jauh Hummels yang melakukan overlap.
ADVERTISEMENT
Namun, ya, begitu. Tak ada gol tercipta karena penampilan ciamik kiper kedua kesebelasan dan penyelesaian akhir yang kurang apik. Untuk mengakali situasi, Rangnick memasukkan Konrad Laimer, sementara Niko Kovac memasukkan Arjen Robben menggantikan Gnabry.
Secara umum, memang tak banyak perubahan yang dihasilkan pemain-pemain baru tersebut. Namun, baru setelah mereka masuk gol kedua pertandingan ini tercipta melalui kaki Coman. Memanfaatkan bola umpan Josh Kimmich yang bergerak liar karena membentur pemain di kotak penalti, Coman mengontrol bola, mengecoh Lukas Klostermann, sebelum menyepaknya kuat-kuat ke gawang Gulacsi.
Gol Coman itu membuat mental para pemain Leipzig benar-benar runtuh. Sebelumnya, mereka masih mampu memberi perlawanan sengit dan menciptakan sejumlah peluang. Namun, setelah itu mereka tak mampu lagi membendung amukan Bayern. Tujuh menit setelah gol Coman, Lewandowski melakukan aksi individual yang diakhiri dengan tendangan cungkil untuk mencetak gol ketiga Bayern. Gol inilah yang jadi penentu hasil akhir pertandingan.
ADVERTISEMENT