Rasa Frustrasi Sean Dyche yang (Seharusnya) Tidak Berlarut-larut

21 Januari 2018 5:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dyche memberikan instruksi (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Dyche memberikan instruksi (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
Rasa frustrasi bisa muncul dalam diri setiap manusia. Rasa frustrasi tersebut muncul karena berbagai hal, dan bagi seorang Sean Dyche, rasa frustrasi itu menyeruak kala dia merasa bahwa timnya, Burnley, mampu berbuat lebih baik di dalam sebuah pertandingan.
ADVERTISEMENT
Burnley baru saja menderita kekalahan 0-1 dari tamu mereka, Manchester United, dalam laga lanjutan pekan ke-24 Premier League musim 2017/18. Pada pertandingan tersebut, dari segi permainan sebenarnya Burnley tidak kalah jauh dibandingkan dengan "Setan Merah". Secara permainan, mereka mampu mengimbangi Manchester United. Mereka bermain bagus dalam meladeni permainan United yang sedikit agresif.
Dilansir Whoscored, pada pertandingan tersebut, Burnley mencatatkan jumlah tembakan yang lebih banyak daripada Manchester United. "The Clarets" sukses menorehkan 13 kali tembakan, sedangkan United hanya menorehkan 12 kali tembakan. Total tembakan ke gawang yang mereka torehkan pun sama, yakni dua tembakan.
Meski kalah dari segi penguasaan bola, dengan persentase 48% berbanding 52%, Burnley sebenarnya tidak terlalu kalah dibandingkan Manchester United. Satu-satunya hal yang membikin mereka kalah adalah tendangan Anthony Martial di menit ke-54, memanfaatkan umpan dari Romelu Lukaku. Inilah yang membuat Dyche cukup frustrasi.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat frustrasi karena saya benar-benar ingin menang, begitu juga dengan para pemain saya. Namun, kami bermain melawan tim-tim terbaik Inggris saat ini. Sebenarnya kami mampu mengimbangi mereka. Tidak hanya bikin frustrasi, tapi juga menyebalkan (saat gagal mengimbangi mereka)," ujar Dyche dilansir dari situs resmi Burnley.
"Kami hampir saja mengalahkan Manchester United di kandang mereka sendiri, dan juga kami hampir saja merebut poin dari Liverpool. Selisih kami dengan mereka tidak terlampau jauh. Meski akhirnya mereka menang, tapi saya senang dengan penampilan tim saya. Kami sudah jauh berkembang," tambahnya.
Meski mengakui bahwa dia merasa frustrasi, Dyche tahu bahwa hal ini tidak baik bagi timnya. Sadar bahwa masih banyak kualitas yang bisa digali dari para pemainnya di dalam tim, manajer asal Inggris ini pun berusaha untuk memaksimalkan kualitas pemain yang ada di dalam skuat mereka, alih-alih berkubang dalam rasa frustasi.
ADVERTISEMENT
"Masih ada Manchester City yang akan bertandang kemari, setelah bertanding melawan Tottenham dan Liverpool di kandang serta melawan Manchester United di kandang dan tandang. Mereka semua memang lawan yang berat. Kami masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, tapi seperti yang saya bilang, kami mengalami perkembangan," ungkap Dyche.
"Banyak pemain kami yang mengalami cedera, dan satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah adanya perbedaan kualitas di antara kami dengan mereka (tim-tim besar Premier League). Tapi hari ini (Sabtu (20/1) malam), kami sudah memainkan sepak bola yang lebih berkualitas. Inilah yang akan jadi fokus saya dalam beberapa laga ke depan," pungkas Dyche, dilansir Soccerway.
Dalam beberapa bulan ke depan, Burnley masih harus menghadapi beberapa tim besar di ajang Premier League di kandang mereka sendiri. Ada Manchester City yang harus mereka hadapi, serta Chelsea, tim yang pernah mereka kalahkan di laga tandang. Segala laga sulit ini akan menjadi ujian tersendiri bagi seorang Sean Dyche.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pilihannya untuk menghilangkan rasa frustrasi usai kekalahan atas Manchester United adalah hal tepat, karena memang seharusnya rasa frustrasi itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.