Resmi: Mesir Jadi Tuan Rumah Piala Afrika 2019
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
CAF memutuskan untuk memindahkan gelaran Piala Afrika pada November setelah Kamerun dinilai lambat dalam melakukan persiapan. Di satu sisi, pemindahan lokasi turnamen bukannya tanpa risiko sebab Mesir hanya memiliki waktu enam bulan untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah.
Piala Afrika edisi 2019 ini bisa dibilang spesial. Selain pergeseran jadwal dari Januari-Februari ke Juni-Juli, gelaran kali ini juga mengalami penambahan peserta--dari yang semula 16 negara menjadi 24 negara.
Keputusan Mesir untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Afrika merupakan langkah logis, mengingat mereka kerap menggondol trofi juara saat berstatus sebagai tuan rumah.
Lima kali Mesir menjadi host, tiga di antaranya berhasil mereka akhiri dengan gelar juara. Oh, iya, negara yang beribukota di Kairo itu juga masih menjadi peraih gelar terbanyak Piala Afrika dengan lima trofi.
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi yang membuat pencalonan tuan rumah yang dialakukan Mesir menjadi masuk akal, yakni demi mendapatkan momentum juara. Pasalnya, persepakbolaan Mesir saat ini sedang mengalami kebangkitan.
Di edisi Piala Afrika sebelumnya, mereka berhasil finis sebagai runner-up. Keberhasilan mereka berlanjut saat lolos ke Piala Dunia 2018, sekaligus mengakhiri penantian setelah 28 tahun absen pada ajang paling akbar di muka bumi itu.
Siapa lagi kalau bukan Mohamed Salah, sosok yang membangkitkan asa The Pharaohs? Pemain terbaik Liga Inggris musim lalu itu sukses menjadi topskorer babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Afrika silam--bersama Prejuce Nakoulma. Sementara kontribusi Salah yang terbaru adalah saat sukses mengemas empat gol pada Kualifikasi Piala Afrika lalu, torehan tertinggi di antara rekan-rekan setimnya.
ADVERTISEMENT