Reuni Treble Man United: Merawat Sejarah, Mengapresiasi Kerja Keras

27 Mei 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skuat Manchester United saat menghadapi Bayern Muenchen Legend di Old Trafford pada laga Treble Reunion. Foto: Reuters/Ed Sykes
zoom-in-whitePerbesar
Skuat Manchester United saat menghadapi Bayern Muenchen Legend di Old Trafford pada laga Treble Reunion. Foto: Reuters/Ed Sykes
ADVERTISEMENT
Hajat kecil-kecilan tersaji di Old Trafford pada Minggu (26/5/2019). Disebut kecil-kecilan karena acara ini cuma diperuntukan buat para mantan pemain Manchester United yang menyabet treble pada musim 1998/99.
ADVERTISEMENT
Sosok-sosok macam David Beckham, Paul Scholes, Jaap Stam, Dwight Yorke, Gary Neville, Ole Gunnar Solskjaer, dan Peter Schmeichel adalah beberapa di antaranya. Lengkap dengan Sir Alex Ferguson yang sekali lagi menjadi pelatih mereka dari pinggir lapangan.
Dengan mengusung tema ‘Treble Reunion’, para pahlawan ‘Iblis Merah’ itu berkumpul di markasnya untuk mengenang epos saat menumbangkan Bayern Muenchen pada final Liga Champions 1998/99 di Camp Nou. Trofi Liga Champions itu melengkapi gelar Premier League dan Piala FA pada musim yang sama.
Agar kian paripurna, dipilihlah Muenchen sebagai lawan tanding Beckham dan kolega. Sama seperti United, Die Roten pun diisi para mantan pemain macam Lothar Matthaeus, Roy Makaay, Ze Roberto, Martin Demichelis, Hans-Jorg Butt, Paulo Sergio, hingga Luca Toni. Kecuali Matthaeus, eks pemain lainnya bukanlah anggota Bayern pada 1998/99.
ADVERTISEMENT
Skuat Manchester United saat menghadapi Bayern Muenchen Legend di Old Trafford pada laga Treble Reunion. Foto: Reuters/Ed Sykes
Setelah sederet seremonial pra-pertandingan rampung, laga sesungguhnya berlangsung. Tapi, jangan membayangkan laga ini dipenuhi aksi individu ciamik. Yah, namanya juga laga persahabatan.
Meski begitu, ciri khas beberapa pemain masih terlihat: Beckham masih piawai melepaskan crossing, Scholes masih mampu melepaskan sepakan jarak jauh, Stam masih garang di lini belakang, dan Solskjaer masih jeli mencari ruang di kotak penalti lawan.
Solskjaer pula yang membuka keunggulan United pada menit kelima. Di depan mulut gawang, ia sukses memaksimalkan serangan yang diinisiasi Jesper Blomqvist. Setengah jam laga berjalan, giliran Yorke yang unjuk kebolehan dengan menceploskan gol via tendangan voli.
Setelah turun minum dengan keunggulan 2-0, United melanjutkan dominasinya atas Bayern. Nicky Butt menambah koleksi gol tuan rumah pada menit ke-79, disusul oleh Luis Saha pada menit ke-85. Lantas, tendangan Beckham pada menit ke-90 menjadi gol terakhir di laga ini. United pun menang dengan skor 5-0.
ADVERTISEMENT
Hasil akhir pertandingan memang bukan tajuk terpenting di acara reuni ini. Hanya, karena reuni lumrahnya menghadirkan kesenangan, pertandingan ini pun melahirkan beberapa hal positif seperti terkumpulnya dana hingga 1,5 juta poundsterling untuk Manchester United Foundation.
“Saya ingin berterimakasih kepada para fan yang sudah memberi dukungan berupa uang, dan akan digunakan sebaik mungkin. Saya pikir, semua orang paham betapa pentingnya bermain untuk United dan laga ini lebih dari sekadar mengenang, tetapi salah satu bagian penting dalam hidup kami,” kata Solskjaer soal pertandingan ini kepada MUTV.
Sir Alex Ferguson bersama mantan stafnya di Manchester United. Foto: Reuters/Ed Sykes
Sementara bagi Sir Alex, ini adalah kesempatan untuk melihat sejauh apa anak-anak asuhnya bertumbuh.
“20 tahun kemudian, saya meringkas memori akan hari itu (final Liga Champions). Bagi saya, ini adalah kesempatan bagaimana sekarang para pemain terlihat, apa progres yang mereka alami dalam hidup, dan apa yang mereka lakukan sekarang,”
ADVERTISEMENT
“Usia mungkin tak bisa dibohongi dan sudah mengejar mereka. Tapi, mereka terlihat baik-baik saja,” kata Sir Alex.