Ribery dan Visi Misinya Membangkitkan Gelora Fiorentina

23 Agustus 2019 22:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Franck Ribery mengakhiri kariernya bersama Bayern di akhir musim ini. Foto: REUTERS/Michael Dalder
zoom-in-whitePerbesar
Franck Ribery mengakhiri kariernya bersama Bayern di akhir musim ini. Foto: REUTERS/Michael Dalder
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Franck Ribery telah menanggalkan jersi Bayern Muenchen dan resmi bergabung dengan Fiorentina. Ia dikontrak selama dua tahun dengan gaji empat juta euro plus bonus per tahunnya.
ADVERTISEMENT
Ini sedikit mengejutkan, sih, mengingat Fiorentina sekarang bukanlah salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Serie A apalagi Eropa. Wong, pada musim lalu mereka saja finis di peringkat 16 atau dua setrip di atas zona degradasi.
Namun, memang bukan popularitas yang dicari oleh Ribery, melainkan visi dari manajemen klub. Lagipula tim yang berbasis di Firenze itu memang telah melakukan negosiasi dengannya sejak lama.
"Saya melihat motivasi besar dan kepercayaan diri yang besar dari manajemen, dan itulah sebabnya saya berada di sini," kata Ribery dilansir Football Italia.
Franck Ribery saat diresmikan Fiorentina. Foto: Twitter/@acffiorentina
Fiorentina yang pernah tergabung dalam Magnificent Seven Serie A di akhir 90-an sempat terpuruk pada 2002. Mereka bangkrut dan dijebloskan ke Serie C2.
ADVERTISEMENT
Pada momen itu Andrea dan Diego Della Valle datang sebagai penyelamat. Perlahan tapi pasti mereka mengantarkan Fiorentina kembali ke khitahnya. Di bawah pimpinan mereka Fiorentina sempat menembus babak 16 besar Liga Champions 2009/10 sebelum ditekuk Bayern Muenchen.
Kini, Della Valle Bersaudara sudah tak lagi menjadi pemilik mayoritas di Fiorentina. Di bawah kendali Rocco Commisso mereka berupaya membangun kembali kejayaan dari nol.
Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan mengembangkan potensi para pemain mudanya. Rata-rata usia pemain mereka cuma mencapai 25,1 tahun --termuda kedua setelah Udinese.
Federico Chiesa merayakan gol bersama Vitor Hugo. Foto: Getty Images/Gabriele Maltinti
Itulah mengapa kehadiran pemain seperti Ribery menjadi penting. Dia diharapkan bisa menularkan pengalamannya kepada para pemuda macam Federico Chiesa.
"Saya sangat termotivasi, saya selalu ingin bermain. Saya memiliki kontrak dua tahun dan saya ingin tegas dan membantu para pemain muda," lanjut Ribery.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin memberikan sesuatu yang baru bagi klub ini, saya ingin membawa Fiorentina finis di tiga besar klasemen akhir."
Serie A mulai kembali jadi destinasi idola para pesepak bola top dunia. Romelu Lukaku, Matthijs de Ligt, dan yang terbaru, Hirving Lozano, jadi bukti bahwa kompetisi teratas 'Negeri Piza' itu masih punya daya pikat. Paling sensasional, ya, kepindahan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus musim lalu.
Pemain Bayern Munich Arjen Robben, Rafinha dan Franck Ribery mengangkat trofi usai memenangkan pertandingan Bundesliga. Foto: Reuters/Andreas Gebert
Meski demikian, Ribery menegaskan bahwa keputusannya melancong ke Italia bukan untuk menandingi supremasi Ronaldo.
"Saya datang ke sini untuk membantu tim saya, yaitu Fiorentina. Saya di sini bukan untuk menjadi saingan bagi Ronaldo," jelas Ribery.
Ribery telah meraih 23 gelar bersama Bayern Muenchen, serta masing-masing satu titel bersama Galatasaray dan Olympique Marseille. Raihan gelar itu tak lantas membuat Ribery puas. Pengukir 81 caps bersama Tim Nasional Prancis itu bahkan ingin terus berlari sampai usianya menginjak kepala empat, layaknya Francesco Totti.
ADVERTISEMENT
"Sepak bola adalah hidup saya. Itulah alasan saya ingin tetap di Eropa dan saya beruntung menemukan Fiorentina. Saya berharap untuk terus bermain hingga usia 40, sama seperti Francesco Totti," ungkap Ribery.