Roberto Firmino atau Gabriel Jesus: Siapa Pantas Jadi Starter?

6 Juli 2018 18:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jesus dalam sesi latihan Brasil. (Foto: NELSON ALMEIDA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Jesus dalam sesi latihan Brasil. (Foto: NELSON ALMEIDA / AFP)
ADVERTISEMENT
Timnas Brasil akan menghadapi laga berat. Pada Sabtu (7/7/2018) dini hari WIB, mereka dijadwalkan bersua Timnas Belgia dalam babak perempat final Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Kazan Arena.
ADVERTISEMENT
Belgia jelas bukan lawan yang mudah dikalahkan. Dengan materi pemain bertabur bintang, mereka sukses menorehkan hasil apik sejauh ini di ajang Piala Dunia 2018. Laga fase grup mereka sapu bersih dengan kemenangan. Timnas Jepang yang memberikan perlawanan sengit, sukses juga mereka tundukkan.
Bermodalkan penampilan apik, Belgia akan menantang Brasil yang juga tidak kalah baik Piala Dunia 2018 ini. Tak pernah sekalipun menorehkan kekalahan di fase grup, Brasil sukses mengunci satu tempat di babak perempat final usai mengandaskan perlawanan Meksiko di babak 16 besar.
Dengan bekal yang tak kalah baiknya dengan Belgia, Brasil seharusnya tidak takut atas ancaman yang akan diberikan oleh tim asuhan Roberto Martinez tersebut. Apalagi, Brasil memiliki dua sosok juru gedor andal dalam diri Roberto Firmino dan Gabriel Jesus. Total, Firmino sudah menyumbang 1 gol untuk Brasil, sedangkan Jesus sudah menyumbang 1 assist. Keduanya sama-sama bagus.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, siapakah yang harus dipasang oleh Tite sebagai starter di laga melawan Belgia nanti? Apakah Jesus? Atau Firmino yang di laga melawan Meksiko menyumbang 1 gol?
***
Sejak mengalami kehancuran pada ajang Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan terakhir ajang Copa America Centenario 2016, Brasil mulai berbenah. Mereka sadar ada yang salah dalam skuat mereka, dan ditunjuknya Tite menjadi pelatih Brasil adalah awal mula perbaikan yang dilakukan oleh Brasil.
Dari sekian banyak pembenahan yang dilakukan oleh Tite di skuat Brasil, selain soal memperbaiki keseimbangan yang menjadi tajuk utama, pembenahan juga Tite lakukan di lini depan. Ada dua sosok yang menjadi sorotan, yaitu Jesus dan Firmino. Debat tentang siapa yang lebih pantas menjadi starter di lini depan menyeruak, seiring dengan Jesus yang lebih sering dipakai oleh Tite.
ADVERTISEMENT
Jesus, selain berbekal penampilan apik di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan lewat 7 golnya. juga tampil apik bersama klubnya, Manchester City. Bersama The Citizens, Jesus sukses mencetak 20 gol dari 49 penampilan di semua ajang pada musim 2017/2018.
Namun, Firmino, rekan satu negara Jesus yang berjuga berkarier di Inggris bersama Liverpool, mencatatkan torehan yang tak kalah apik. Membela 'Si Merah' dalam total 60 laga di semua kompetisi pada musim 2017/2018, Firmino sukses menyumbang 29 gol. Dia bahkan sukses mengantar Liverpool ke babak final Liga Champions, sebelum akhirnya dikalahkan Real Madrid.
Firmino merayakan golnya untuk Liverpool. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez )
zoom-in-whitePerbesar
Firmino merayakan golnya untuk Liverpool. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez )
Penampilan apik keduanya inilah yang menjadi dasar perdebatan siapa yang harus menjadi starter di lini depan Brasil. Banyak yang bertanya kenapa Firmino tidak masuk jajaran pemain inti, banyak juga yang membela Jesus. Memerhatikan gaya main Brasil sekarang, sebenarnya bisa dilihat alasan di balik seringnya Tite memasang Jesus.
ADVERTISEMENT
Sepanjang Piala Dunia 2018 ini, dibandingkan Firmino yang sudah menorehkan satu gol. Jesus sama sekali belum mencetak gol dari empat laga yang sudah dijalani. Hal ini kerap dijadikan tolak ukur, bahwa Jesus belum tampil maksimal di Rusia. Suara-suara agar Firmino diangkat menjadi pemain inti menyeruak.
Namun, Tite bergeming. Dia tetap menginginkan sosok Jesus menjadi pemain inti di lini depan Brasil. Dia tidak hanya melihat dari torehan gol saja, namun juga kontribusi sang pemain dari gerakan off the ball (pergerakan tanpa bola) yang dia lakukan. Dalam hal ini, Jesus unggul jauh dari Firmino.
Secara tipikal, memang Firmino dan Jesus diasuh oleh gaya sepak bola yang sama: menekan dan cair. Berbeda dengan Firmino yang hanya bisa menekan lawan dengan tujuan agar bek lawan tertarik, Jesus menekan lawan dengan tujuan agar lawan benar-benar tidak nyaman menguasai bola sejak dari lini belakang. Cuca, pundit TV asal Brasil, memiliki istilah tersendiri untuk menyebut peran dari Jesus ini.
ADVERTISEMENT
"Dia seperti ikan yang membersihkan air kolam di sekitarnya, sehingga ikan-ikan lain dapat bersinar dengan terang," ujar Cuca.
Jesus melakukan selebrasi. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Jesus melakukan selebrasi. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Di lini depan, Jesus memang tidak mencetak gol. Namun, dia berlari lebih rajin daripada pemain lain di depan. Pada laga melawan Serbia, dia menorehkan catatan distance covered (luas jelajah) sebesar 10 km. Di laga melawan Mexico, dia mencatatkan luas jelajah sebesar 9,4 km. Dia rajin menekan lawan, sekaligus memberikan ruang bagi Willian, Neymar, dan Philippe Coutinho untuk beraksi.
Keunggulan Jesus yang lain adalah aksi bertahannya yang apik. Dalam laga melawan Meksiko, ketika disimpan ke sayap kiri oleh Tite, dia sukses membantu Filipe Luis menghentikan Hirving Lozano. Dilengkapi dengan rataan tekel per laga sebanyak 1,5 kali dan rataan intersep per laga sebanyak 1,5 kali, salah satu yang tertinggi di antara para penyerang di Piala Dunia 2018, Jesus menunjukkan bahwa dia bisa bertahan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Firmino juga sebenarnya bukanlah opsi yang buruk. Kehadirannya dapat memberikan warna yang berbeda di lini serang Brasil. Dia bisa dimasukkan ketika Jesus sudah kelelahan, dan dapat menjaga intensitas serangan Brasil. Namun, untuk jadi pemain inti, tampaknya Firmino harus bersabar, karena Jesus memiliki satu modal penting: kesepahaman dengan Neymar.
Dilansir World Football Index, Jesus pernah bermain sebagai penyerang sayap kiri ketika bermain untuk Palmeiras. Hal ini membuatnya paham bagaimana sayap kiri bergerak, dan itu membuatnya dapat memahami gerak Neymar sehingga bisa menyesuaikan pergerakan dengan pemain yang kini membela Paris Saint-Germain tersebut. Inilah yang menjadi keunggulan lain Jesus atas Firmino.
Maka, tak heran, meski seret gol, Jesus tetap dipercaya menjadi penyerang inti Timnas Brasil di ajang Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Butuh gol? Telepon Gabriel Jesus. (Foto: Reuters/Fabrizio Bensch)
zoom-in-whitePerbesar
Butuh gol? Telepon Gabriel Jesus. (Foto: Reuters/Fabrizio Bensch)
***
Jika ditelisik secara positif, kehadiran Firmino dan Jesus ini sebenarnya menguntungkan Brasil. Memiliki dua penyerang yang cair dan tidak kaku, membuat Tite dapat menerapkan skema serangan seperti apapun, menyesuaikan dengan kondisi tim dan lawan yang dihadapi. Jika ingin menekan, Tite bisa memainkan Jesus. Jika ingin dimensi serangan yang berbeda, ada Firmino yang siap bermain.
Meski begitu, untuk ajang Piala Dunia 2018 ini, termasuk dalam laga melawan Belgia kelak, Jesus masih akan jadi pilihan utama Tite. Kerja keras yang dia tunjukkan di lini depan Brasil, membuat kotak penalti lawan dari Brasil berwarna hijau dan kuning.