Salah: Dulu Pemalu, Sekarang Menggila

26 April 2018 2:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Salah membawa bola. (Foto: Reuters / Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah membawa bola. (Foto: Reuters / Lee Smith)
ADVERTISEMENT
Sebelum rajin mencetak gol seperti sekarang ini, Mohamed Salah adalah sosok yang berbeda, terutama ketika masih membela FC Basel. Dia adalah pemain yang pemalu.
ADVERTISEMENT
Dalam laga leg pertama babak semifinal Liga Champions musim 2017/2018, Salah kembali menunjukkan performa yang luar biasa. Torehan 2 gol dan 2 assist-nya dalam pertandingan tersebut sukses membawa Liverpool menang 5-2 atas AS Roma. Jalan mereka menuju babak final perlahan mulai terbuka.
Tambahan 2 gol dan 2 assist-nya dalam laga ini membawa Salah total mencetak 43 gol dan 15 assist dari 47 laga yang sudah dia jalani bersama 'Si Merah' di semua kompetisi. Torehan apiknya di kompetisi domestik juga sukses mengantarkan meraih gelar PFA Player of the Year. Salah bahkan dikabarkan menjadi kandidat peraih Ballon d'Or 2018.
Segala torehan di atas pada dasarnya, menggambarkan ketajaman dan ciamiknya performa dari Salah. Tapi, sebelum menjadi pemain klinis seperti ini, ketika pertama kali menginjakkan kaki di Eropa, dia adalah sosok yang pemalu. Sifat pemalunya inilah yang menyulitkannya untuk mencetak gol di awal perjalanan kariernya di Eropa bersama FC Basel.
ADVERTISEMENT
"Jujur saja, ketika dia (Salah) pertama kali datang ke Basel dari Mesir, dia adalah sosok yang pemalu. Tapi, dia juga adalah sosok yang membumi dan punya kecepatan apik. Saat itu, dia memiliki masalah dalam mencetak gol, dan dia tahu itu. Sekarang lihat, dia sudah menunjukkan perkembangan yang luar biasa," ujar Yann Sommer, mantan rekan setim Salah di Basel.
Menilik catatannya di Basel, Salah memang belum seistimewa sekarang. Dari 79 laga yang dia jalani bersama Basel di semua kompetisi, Salah hanya sukses mencatatkan 20 gol dan 17 assist. Untungnya, meski mengalami kesulitan mencetak gol, ia tetap membantu menyumbang dua trofi Liga Super Swiss bagi Basel, serta sekali mendapatkan gelar Pemain Terbaik Liga Super Swiss.
ADVERTISEMENT
Kepindahannya ke Chelsea, Fiorentina, dan AS Roma sukses membuat permainan Salah berkembang. Diasuh oleh manajer yang berbeda-beda dan bermain dalam peran yang berbeda-beda, membuat pemain asal Mesir ini tidak hanya menjadi pemain yang pada akhirnya mengandalkan kecepatan. Dia, selangkah demi selangkah, mulai menjadi pemain yang pandai mencetak gol.
Hal ini pun diakui oleh Sommer. Melihat perkembangannya ini, Sommer selaku mantan rekan setim Salah turut bahagia. Dia sudah berkontak dengan Salah, dan mengungkapkan kebahagiaannya ini.
"Dua minggu yang lalu, saya menghubunginya dan bilang bahwa saya turut berbahagia untuknya. Seperti yang saya katakan, dia adalah pria luar biasa yang tetap membumi. Dia adalah pemain yang mencintai sepak bola, senang bermain sepak bola, serta didukung oleh semua warga negara asalnya, Mesir. Mereka akan berjuang di Piala Dunia nanti," ujar Sommer.
ADVERTISEMENT
"Fakta bahwa dia berkembang sedemikian rupa di Inggris menunjukkan perkembangan yang dia dapat, sekaligus mencerminkan kerja keras yang dia lakukan selama ini. Saya benar-benar turut berbahagia untuknya," tambahnya.