Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Seni Menikmati Hidup ala Zlatan Ibrahimovic
30 Juli 2018 15:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Uang menjadi magnet sepak bola China. Lewat banyak uang, mereka membangun banyak fasilitas serba canggih. Lewat banyak uang juga, mereka mendirikan klub dengan daya saing tinggi. Dan, lewat uang pula, mereka berani melirik pemain besar Eropa untuk bermain di sana.
ADVERTISEMENT
Zlatan Ibrahimovic menjadi pengecualian atas fakta ketiga. Berdasarkan Los Angeles Times, ia dengan sombongnya menolak tawaran senilai 100 juta dolar AS dari klub China untuk bermain di klub yang mulai kehilangan nama di Major League Soccer, Los Angeles Galaxy.
Titimangsa Maret 2018, perjalanan Ibrahimovic di Los Angeles dimulai. Menggunakan pesawat jet yang disewa dari Bombardier, ia datang bersama istrinya, Helena Seger, dan dua orang putranya, Max dan Vincent, serta anjing bulldog kesayangannya, Trustor.
Ibrahimovic dan kelompoknya mendarat di Bandara Los Angeles International Airport pada sebuah malam. Apa yang terjadi di LAX—kode bandara tersebut—tak seperti yang dibayangkan oleh eks pemain Manchester United tersebut.
Puluhan orang dari segala usia datang membentangkan syal bergambar Ibrahimovic dan Galaxy. Flash kamera bergantian menyilaukan bandara. Pun dengan teriakan yang tak berhenti menggema. Semua makin menggila sampai sosok tinggi besar terlihat di pintu keluar.
ADVERTISEMENT

Bak pahlawan, Ibrahimovic mendapatkan sambutan yang amat meriah. Ia memilih untuk menyapa mereka, memberikan tanda tangan, hingga melayani hampir semua permintaan foto dari orang yang berada di sisi jalan.
Sambutan yang diterima oleh Ibrahimovic jauh melebihi sambutan saat David Beckham datang ke Los Angeles. Meski berstatus sebagai megabintang yang pernah menjuarai Liga Champions, Beckham sama sekali tak mendapatkan hiruk pikuk yang serupa dengan Ibrahimovic
Besoknya, Ibrahimovic melakoni sesi konferensi pers dengan Galaxy. Di sebuah ruang dengan langit-langit yang pendek, ia duduk diapit oleh dua orang petinggi Galaxy, sambil mengenakan kaos pre-match rival sekota Los Angeles FC (LAFC) tersebut.
“Saya tidak datang ke sini untuk satu pertandingan. Saya di sini untuk semusim penuh,” kata Ibrahimovic kepada pewarta. “Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk menunjukkan kualitas yang saya miliki.”
ADVERTISEMENT
“Saya telah memainkan 700 atau 800-an pertandingan. Saya juga hampir mencetak 500 gol di banyak kompetisi. Saya bahkan telah mencetak lebih banyak gol daripada pemain yang telah memainkan banyak pertandingan. Saya tahu apa yang harus saya lakukan.”
***
Hampir lima bulan di Los Angeles, Ibrahimovic menunjukkan karakter yang selalu dia bangun di setiap klub yang perkuat: Menjadi sosok yang paling dicintai pendukung dan menjadi sosok yang paling dibenci oleh lawan.
Alexi Lalas, general manager Galaxy, mengaku bahwa Ibrahimovic berhasil mengejawantahkan persona tersebut. “Ibrahimovic berhasil membuat orang membicarakannya, baik lewat tindak-tanduknya yang buruk, maupun yang baik.”
“Ia tahu bagaimana caranya memperkenalkan diri, tentang siapa dia dan apa yang dia bisa," kata Lalas.
ADVERTISEMENT
Menurut Lalas, saat pertama kali datang ke Galaxy, hal pertama yang ia lakukan adalah menuju kamar ganti dan mencoba seluruh loker. “Terakhir, dia memilih bekas loker Landon Donovan karena terletak di lokasi yang menarik perhatiannya.”
Cerita-cerita mengenai Ibrahimovic tak hanya datang dari petinggi klub. Oleh pemain lain, ia dikagumi karena mampu beradaptasi lewat guyonan-guyonan, yang jarang dilakukan oleh penggawa anyar.

“Dia adalah pria yang begitu unik. Di sini, ia memperlihatkan diri bahwa dia adalah seorang pelawak. Tak heran, kepribadian tersebut membuat pemain lain menghilangkan jarak dengannya,” kata gelandang Baggio Husidic.
Kehidupan Ibrahimovic di Los Angeles kian menyenangkan saat pundi-pundi uangnya makin penuh. Dengan jadwal kompetisi yang pendek, ia punya lebih banyak waktu untuk membesarkan unit bisnis miliknya dan menjalani sesi dengan sponsor yang menaunginya.
ADVERTISEMENT
Untuk bersenang-senang, Ibrahimovic rasanya tampak tak pernah kesulitan. Hampir di setiap unggahan di media sosial, ia menunjukkan bagaimana selalu menikmati waktu luang dengan banyak kegiatan.
Lantas, bagaimana dengan kehidupannya saat berada di atas lapangan? Hmm… Serupa, malah bisa dibilang jauh lebih baik ketimbang kariernya di banyak klub yang pernah dia perkuat sebelumnya.
Karier Ibrahimovic di Galaxy dimulai saat ia melakoni laga melawan LAFC, Maret 2018. Dalam laga tersebut, ia memang hanya tampil sebagai pemain pengganti. Namun, saat dimasukkan pada menit ke-71, ia mampu mencetak dua gol dan membawa Galaxy menang 4-3.

Pasang surut penampilan sempat dialami oleh Ibrahimovic pada April hingga awal Mei lalu. Saat itu, dari enam pertandingan di MLS, ia hanya mampu membawa Galaxy memenangi satu di antaranya.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di sana, pada Mei lalu pula, ia juga menerima kartu merah pertamanya di Amerika Serikat. Hukuman itu diberikan setelah ia menampar wajah Michael Petrasso saat Galaxy bersua Montreal Impact.
Kartu merah dalam laga tersebut menjadi pembelajaran Ibrahimovic. Dua pertandingan berikutnya, saat hukuman kartu merahnya telah berakhir, dia berhasil menyumbangkan dua gol ke gawang FC Dallas.
Dari sana, Ibrahimovic tak terhentikan. Tujuh dari sembilan pertandingan yang dilakoni olehnya di MLS berakhir ditutup dengan catatan gol. Trigol bahkan ia bukukan saat Galaxy menjamu Orlando City SC pada pekan ke-22 MLS, Minggu (29/7/2018) waktu setempat.
Melihat penampilan sejak pertama kali datang ke MLS, Ibrahimovic barangkali bakal menunjukkan kedigdayaannya. Total 15 gol dari 17 pertandingan adalah pertanda awal bagaimana pernyataannya di awal musim sama sekali tidak salah.
ADVERTISEMENT
***
Keputusan Ibrahimovic untuk mempersiapkan masa pensiun di Amerika Serikat sama sekali tidak salah. Dengan berada di poros dunia, ia bisa tetap berkarier, mencari uang di kegiatan lain, hingga meluangkan waktu untuk bersenang-senang dengan mudah.
Coba bayangkan apabila Ibrahimovic dulu menerima tawaran klub China. Boleh jadi ia bakal menjadi headline selayaknya Oscar Emboaba yang jadi samsak atau Nicolas Anelka yang kariernya ditutup dengan cara yang tidak mengenakkan.