Sering Jadi Pemain Pengganti, Lukaku Tak Perlu Risau

19 Januari 2019 9:13 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukaku dan Solskjaer di laga United vs Newcastle. (Foto: REUTERS/Scott Heppell )
zoom-in-whitePerbesar
Lukaku dan Solskjaer di laga United vs Newcastle. (Foto: REUTERS/Scott Heppell )
ADVERTISEMENT
Jika melihat Romelu Lukaku, mungkin Ole Gunnar Solskjaer, pelatih interim Manchester United, seperti melihat dirinya di masa lalu. Karena kesamaan ini, Solskjaer pun tahu kekurangan dan kelebihan permainan Lukaku.
ADVERTISEMENT
Di awal masa-masanya menjadi pelatih interim, ia memberikan analisis menyeluruh tentang permainan Lukaku, termasuk segala kekurangannya, Sontak, hal ini membuat Lukaku terkejut, sekaligus sadar apa saja yang mesti ia perbaiki dari penampilannya.
Grafik Lukaku pun meningkat. Setelah sempat sulit mencetak gol, Lukaku sukses menyumbangkan tiga gol dari empat laga terakhir yang ia jalani bersama United. Lalu, apakah Lukaku puas akan semua itu? Tentu saja tidak. Kali ini, ia kembali merasakan keresahan karena jarang diturunkan sebagai pemain inti.
Dari empat laga terakhir yang ia jalani, Lukaku hanya sekali masuk starting XI, yakni ketika United melawan Reading di Piala FA. Sisanya, Lukaku turun sebagai pemain pengganti. Trio Anthony Martial, Jesse Lingard, dan Marcus Rashford lebih sering dipakai Solskjaer sebagai penyerang inti.
ADVERTISEMENT
Kerisauan Lukaku ini tak luput dari perhatian Solskjaer. Menurutnya, Lukaku mau tidak mau harus menerima hal ini karena ia adalah bagian dari skuat besar United. Solskjaer juga meyakinkan Lukaku bahwa ia akan dapat kesempatan main, meski mungkin kebanyakan akan datang pada babak kedua.
Alexis dan Romelu Lukaku. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Alexis dan Romelu Lukaku. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
"Dalam sesi latihan, ia selalu mencetak gol. Saya akui bahwa saya sering memasang tiga pemain yang sama (Martial, Lingard, dan Rashfrod), lalu, saya tahu saya punya Rom (Lukaku), Juan (Mata), dan Alexis (Sanchez). Saya punya enam pemain di lini serang dan saya bisa menjamin Rom bisa bermain di pertandingan," ujar Solskjaer dalam sesi jumpa pers jelang laga lawan Brighton and Hove Albion, dilansir ESPN FC.
ADVERTISEMENT
Apa yang terjadi pada Lukaku kini mengingatkan Solskjaer saat ia masih jadi pemain dulu. Sosok yang sukses mencetak 126 gol selama 11 tahun membela United ini pernah terlibat persaingan yang sama dengan rekan setimnya. Ia berada di balik bayang-bayang Andy Cole, Dwight Yorke, dan Teddy Sheringham.
Namun, ia justru sukses menunjukkan kemampuan sebagai pemain pengganti yang apik. Dua puluh sembilan dari 126 gol yang ia torehkan untuk United dicetak ketika ia berstatus sebagai pemain pengganti. Lewat pengalamannya ini, Solskjaer mengajarkan Lukaku untuk tidak patah hati meski kerap jadi pengganti. Lukaku harus mengerahkan segala kemampuan ketika diberikan kesempatan.
"Dulu, saya kerap bersaing dengan empat penyerang lain karena tim hanya bisa menurunkan dua penyerang dalam setiap laga. Sekarang kami memiliki enam penyerang dan hanya mampu memainkan tiga. Kami bisa melakukan rotasi dan banyak pertandingan yang dimainkan. Tak perlu khawatir," ujar Solskjaer.
ADVERTISEMENT
Legenda United, Ole Gunnar Solskjaer. (Foto:  AFP/ANDREW YATES)
zoom-in-whitePerbesar
Legenda United, Ole Gunnar Solskjaer. (Foto: AFP/ANDREW YATES)
"Semuanya hanya soal memanfaatkan kesempatan yang ada. Jika mau jujur, Rom sudah mencetak tiga gol sejauh ini. Penyerang lain pun harus menunjukkan diri," lanjutnya.
United akan meneruskan kiprah mereka di Premier League pada Sabtu (19/1/2018) dalam laga pekan ke-23 melawan Brighton and Hove Albion. Kali ini yang menjadi pertanyaan ada dua. Pertama, akankah United mampu mempertahankan tren positif mereka? Kedua, mungkinkah Lukaku dapat menambah sumbangan golnya untuk United?