Setelah 10 Tahun, Stoke City Akhirnya Terdegradasi

5 Mei 2018 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Stoke City, Xherdan Shaqiri (Foto: Peter Powell/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Stoke City, Xherdan Shaqiri (Foto: Peter Powell/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak akan ada nama Stoke City di Premier League musim depan. Setelah 10 tahun bertahan di kompetisi tertinggi dalam piramida sepak bola Inggris, kesebelasan berjuluk The Potters tersebut dipastikan degradasi akibat menelan kekalahan di pekan ke-37.
ADVERTISEMENT
Nasib Stoke di Premier League ditentukan dalam laga menghadapi Crystal Palace, Sabtu (5/5/2018) malam WIB. Apesnya, dalam laga tersebut, Xherdan Shaqiri dan kawan-kawan justru gagal memetik poin atau menelan kekalahan dengan skor 1-2.
Shaqiri membuka peluang Stoke untuk selamat dari degradasi lewat golnya pada menit ke-43. Itu bukan akhir cerita lantaran Stoke membalas via James Arthur dan Van Aanholt mencetak gol pada menit ke-68 serta 86’.
Stoke menyisakan satu pertandingan di Premier League musim ini. Itu artinya, dengan raihan 30 poin saat ini, Stoke dipastikan tak akan bisa mengejar selisih empat angka dengan Swansea City di urutan ke-17. .
Stoke sebenarnya melakukan banyak cara untuk selamat dari jeratan jurang degradasi. Di bursa transfer musim panas 2017/18 lalu, mereka bahkan merogoh kocek hingga lebih dari 25 juta poundsterling untuk belanja pemain.
ADVERTISEMENT
Suporter Stoke City (Foto: Peter Powell/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Stoke City (Foto: Peter Powell/Reuters)
Beberapa nama kunci didatangkan oleh Stoke lewat nominal tersebut. Beberapa di antaranya adalah nama tenar, seperti bek Tottenham Hotspur, Kevin Wimmer, penyerang Schalke 04, Eric Maxim Choupo-Moting, dan dan bek FC Porto, Bruno Martins Indi.
Sayang, deretan nama tersebut tak diikuti oleh upaya manajemen Stoke mempertahankan pemain kunci di musim lalu. Jelang dimulainya musim ini, Marko Arnautovic dilepas oleh Stoke ke West Ham United dengan biaya sekitar 20 poundsterling.
Keputusan untuk melepas Arnautovic menjadi blunder. Dengan hanya mengandalkan Shaqiri, Stoke tak punya daya untuk meledakkan lawan. Choupo-Moting, yang digadang-gadang bakal tampil lebih baik ketimbang Arnautovic, ternyata tak bisa memberikan apa-apa.
Pemain Stoke City, Erik Pieters (Foto: Peter Powell/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Stoke City, Erik Pieters (Foto: Peter Powell/Reuters)
Strategi Stoke yang terus-menerus mengandalkan Shaqiri pada akhirnya terbaca. Pelan-pelan kelemahan tersebut mulai dimanfaatkan lawan. Ditambah cedera yang bergantian dialami oleh beberapa pemain belakang, mereka makin rapuh.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Januari hingga saat ini, Stoke sekadar kesebelasan yang menjadi bulan-bulanan lawan. Selain jadi lumbung tiga angka, mereka juga jadi sarana untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya.
Tak ada yang bisa dilakukan oleh Stoke selain menerima kenyataan. Dan, pada akhirnya, kenyataan turun level ke Divisi Championship harusmereka terima.