Setitik Keyakinan di Balik Catatan Hitam Sepak Bola Italia

11 Oktober 2018 7:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Federico Bernardeschi merayakan gol untuk Timnas Italia. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Federico Bernardeschi merayakan gol untuk Timnas Italia. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa-masa sulit belum kunjung mau beranjak dari Tim Nasional Italia. Hasil imbang yang didapat saat menjamu Ukraina di Stadio Luigi Ferraris, Genoa, Kamis (11/10/2018) dini hari WIB, membuat catatan Italia terus memburuk. Dari sepuluh pertandingan terakhir, termasuk uji tanding, Italia hanya mampu menang sekali, tepatnya saat menghadapi Arab Saudi sebelum Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Italia sebenarnya mampu unggul lebih dulu pada pertandingan melawan Ukraina tersebut melalui aksi Federico Bernardeschi. Akan tetapi, tak lama setelah gol pemain Juventus itu, tim tamu yang diarsiteki Andriy Shevchenko berhasil mencetak gol balasan melalui sepakan Ruslan Malinovskyi.
Gol Malinovskyi itu membuat Italia kini selalu kebobolan dalam delapan pertandingan terakhir. Ini adalah catatan terburuk mereka sejak gagal lolos ke Piala Dunia 1958. Terakhir kali Italia berhasil mencatatkan nirbobol adalah kala ditahan imbang Swedia 0-0 di play-off Piala Dunia 2018.
Namun, hasil imbang tanpa gol tersebut jelas tak bisa dipandang sebagai sebuah keberhasilan. Pasalnya, karena hasil itulah Italia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia di Rusia lalu.
Sebenarnya, masalah Italia tidak cuma di pertahanan. Di sektor penyerangan pun Gli Azzurri sampai sekarang belum menemukan solusi atas kemandulan para pemain depannya. Sebelum saat menang 2-1 atas Arab Saudi, terakhir kali Italia mencetak lebih dari satu gol dalam satu laga adalah kala mengalahkan tim lemah Liechtenstein 5-0 pada Juni 2017.
ADVERTISEMENT
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa masalah Italia memang begitu menumpuk. Akan tetapi, selepas pertandingan nada-nada optimistis masih ditebar, baik oleh pelatih Roberto Mancini maupun sang pencetak gol, Bernardeschi.
"Kupikir kami berhak mendapatkan setidaknya dua gol malam ini. Kami harus terus memperbaiki kualitas serangan kami. Bola-bola yang dialirkan harus lebih tajam. Kalau kami punya peluang, harusnya kami bisa mencetak gol," kata Mancini kepada RAI.
Bernardeschi, sementara itu, bahkan berani mengatakan bahwa penampilan Italia sudah jauh lebih baik ketimbang pada kesempatan sebelumnya. Namun, soal ketajaman tim, eks pemain Fiorentina ini sepakat dengan sang pelatih.
Federico Bernardeschi menyalami pelatihnya, Roberto Mancini. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Federico Bernardeschi menyalami pelatihnya, Roberto Mancini. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
"Kami pantas menang sebenarnya. Kami berhasil menciptakan enam atau tujuh peluang bersih, mencetak gol lebih dahulu, tetapi lantas kebobolan ketika mereka sekali-kalinya melakukan serangan," kata Bernardeschi.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah bermain bola dengan bagus dan sangat menikmati permainan kami. Barangkali, kami cuma kurang solid di depan gawang lawan. (Kiper Ukraina, Andriy) Pyatov tadi bisa membuat penyelamatan gemilang sampai dua, tiga kali."
"Tidak mudah untuk memenangi pertandingan, kami tahu itu. Tetapi, kami benar-benar sudah mencoba dan menurutku performa Italia sudah jauh meningkat dibanding sebelumnya. Pelatih punya ide-ide bagus dan kami harus terus mengasahnya," pungkas pemain 24 tahun itu.
Setelah ini, Italia akan menjalani laga UEFA Nations League menghadapi Polandia pada Senin (15/10/2018). Saat ini, Italia berada di posisi juru kunci Grup 3 dengan koleksi satu angka. Jika gagal beranjak dari posisi terbawah, Italia akan terdegradasi ke Liga B alias divisi dua.
ADVERTISEMENT