Simpang Siur RUPS PT LIB: Tak Ada Pembicaraan Ganti Dirut dan Operator

13 Februari 2019 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan (tengah) Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan (tengah) Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai mundurnya Berlinton Siahaan dari kursi Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) berembus kencang sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS). Sejatinya memang tak ada pernyataan terkait mundurnya Berlinton.
ADVERTISEMENT
Isu tersebut kemudian dikonfirmasi kumparanBOLA kepada yang bersangkutan. "Siapa bilang? Nanti saja kita lihat di RUPS," ujar Berlinton usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (4/2/2019).
Sementara itu, Win Bernardino, Manajer Semen Padang, pun tak mengetahui soal kabar tersebut. Dirinya hanya mengakui ada undangan RUPS saja.
"Iya ada undangan RUPS. Tidak tahu kalau Pak Berlinton mundur. Surat yang datang ditujukan buat CEO Semen Padang dan yang menandatangani masih Pak Berlinton," kata Win ketika dihubungi kumparanBOLA.
Win menuturkan kalau kabar tersebut memang benar, ia ingin penggantinya harus profesional. "Harusnya orang profesional tidak berkaitan klub mana pun karena operator mesti punya intergritas. Kalau bisa bukan orang yang punya perang kepentingan," tuturnya.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, dan pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
ADVERTISEMENT
Ratu Tisha Destria, Sekretaris Jenderal PSSI, pun tak menyebut soal pergantian operator musim 2019 dan mundurnya Berlinton. PSSI mengagendakan pembahasan program yang sudah disetujui Kongres PSSI dalam RUPS yang digelar pada 18 Februari.
"Banyak hal yang ingin dibahas, salah satunya mengenai program PSSI tentang pengembangan usia muda. Jadi, nanti di Liga 1 klub berkewajiban untuk membina tiga kelompok usia, yang paling bawahnya adalah elite pro academy U-16 sebagai lanjutan program tahun lalu, kemudian U-18, dan Liga 1 U-20," tutur Tisha, Rabu (13/2/2019).
Lebih lanjut Tisha menjelaskan bahwa program PSSI tersebut punya banyak tantangan. Sebanyak 18 klub Liga 1 mesti diajak diskusi soal komitmen pembiayaan pengembangan usia muda tersebut. Ditambah lagi federasi kudu memantau klub Liga 1 mana yang sudah siap dengan tim putri untuk Liga 1 Putri 2019. Minimal ada 6 klub untuk emmutar kompetisi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Nah, berarti ada 6 klub yang bakal mengelola 5 kelompok tim, termasuk senior," kata Tisha.
Kembali ke soal operator dan isu mundurnya Berlinton, Tisha tak banyak bicara.
"Kami tidak membahas itu. Fokus RUPS ialah soal klub dulu. Tidak mudah ada perubahan degradasi dan promosi. Mereka menjadi satu kesatuan RUPS liga. Bisnisnya sampai 2020 pun harus disinkronisasi dengan jadwal yang lumayan menantang karena harus sepak mula liga pada awal Mei. Seperti apa memadatkan jadwal itu sampai Desember. Belum lagi ada SEA Games yang bukan agenda FIFA," ujar Tisha.
Simpang siur mengenai pergantian operator dan mundurnya Berlinton masih berlanjut. Isu tersebut diembuskan Komite Eksekutif PSSI ketika Kongres PSSI di Bali, 19 Januari kemarin.
ADVERTISEMENT