Spanyol dan Brasil yang Bisa Menjadi Pelajaran bagi Jerman

21 Maret 2018 14:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starting XI Timnas Jerman. (Foto: Christof STACHE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Starting XI Timnas Jerman. (Foto: Christof STACHE / AFP)
ADVERTISEMENT
Liga-liga di Eropa mulai memasuki masa istirahat. Sekarang, para pemain sedang pulang kampung untuk membela Tim Nasional negaranya masing-masing. Hal yang sama juga berlaku bagi para pemain yang berasal dari Jerman.
ADVERTISEMENT
Timnas Jerman adalah kekuatan terbesar di Eropa saat ini. Selain sukses memastikan langkah mereka ke Piala Dunia 2018, pada 2017 silam Jerman juga menyabet gelar juara Piala Konfederasi. Gelar itu sukses mereka dapat setelah mengalahkan Timnas Cile dengan skor 1-0 di babak final.
Rekor Die Mannschaft selama 2017 terbilang apik. Dari 15 laga yang mereka jalani, baik itu laga persahabatan, laga di ajang Piala Konfederasi, serta laga di babak kualifikasi Piala Dunia 2018, Jerman sama sekali tidak menorehkan kekalahan. Total; 11 kali kemenangan dan empat kali hasil imbang didapat oleh tim besutan Joachim Loew tersebut.
Sekarang, di masa-masa persiapan jelang Piala Dunia 2018, Jerman pun direncanakan akan menghadapi beberapa laga persahabatan. Terhitung sebelum sepak mula Jerman menghadapi Meksiko pada 17 Juni 2018 kelak, ada empat laga persahabatan yang akan dijalani Jerman, dua di antaranya adalah menghadapi Spanyol dan Brasil pada 24 dan 28 Maret 2018.
ADVERTISEMENT
Selama 2017, Jerman cukup bermain apik. Maka, akankah rekor apik Jerman ini terhenti di tangan Spanyol atau Brasil?
Jerman vs Spanyol, Sabtu (24/3/2018) dini hari
Sama seperti Jerman, Timnas Spanyol juga memiliki rekor apik sepanjang 2017 kemarin. Dari 10 laga internasional yang mereka jalani, total mereka meraih delapan kemenangan dan dua hasil imbang. Hasil imbang ini mereka dapat ketika menghadapi Timnas Kolombia dan Rusia.
Spanyol sudah memanggil nama-nama yang akan mereka mainkan dalam laga persahabatan menghadapi Jerman dan Argentina. Di dalamnya, ada nama-nama pemain yang tak bisa dianggap remeh karena merupakan bagian dari tim utama klubnya masing-masing --semisal David De Gea, Sergio Ramos, Gerard Pique, Andres Iniesta, David Silva, maupun Diego Costa.
ADVERTISEMENT
Tim yang sekarang diasuh oleh Julen Lopetegui ini juga memiliki kenangan yang manis ketika bersua dengan Jerman. Dalam laga babak final Piala Eropa 2008, Spanyol sukses mengalahkan Jerman dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Fernando Torres. Hasil yang sama terjadi di babak semifinal Piala Dunia 2010, kala gol tunggal Carles Puyol membawa Spanyol mengalahkan Jerman 1-0 dan mengantarkan Spanyol ke final.
Menghadapi Spanyol nanti, meski hanya bertajuk laga persahabatan, Jerman tetap perlu waspada. Mampu menyingkirkan Italia di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 merupakan sebuah capaian yang dapat menggambarkan kuatnya Spanyol sekarang.
Ketika menang 3-0 atas Italia dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018, ada sebuah warna baru dalam permainan Spanyol. Memang rasa umpan-umpan pendek masih ada, tapi Spanyol juga punya kemampuan apik untuk melancarkan serangan balik yang cepat dan langsung.
ADVERTISEMENT
Tidak terlalu dominannya para pemain Barcelona di skuat Timnas Spanyol sekarang membuat Lopetegui dapat menerapkan skema yang berbeda di tubuh Timnas Spanyol. Skema permainan direct, dipadukan dengan umpan-umpan pendek yang apik menjadi sebuah kekuatan tersendiri. Namun, bukan berarti tidak ada kelemahan di skuat Spanyol saat ini.
Ketika mereka ditahan imbang oleh Rusia pada pertengahan November 2017 silam dalam sebuah laga persahabatan, tercermin sebuah kelemahan di tubuh Spanyol. Ruang kosong di area sepertiga akhir, yang kerap tercipta karena adanya jarak antara bek dan gelandang bertahan, menjadi kelemahan yang bisa dieksploitasi Jerman.
Jerman vs Brasil, Rabu (28/3/2018) dini hari
Lawan berat berikutnya yang akan Jerman hadapi dalam laga persahabatan di awal 2018 adalah Timnas Brasil. Selama 2017, dari 11 laga internasional yang dijalani, Brasil mencatatkan tujuh kali kemenangan, tiga kali imbang, dan sekali kalah. Mereka juga sudah memanggil pemain-pemain yang akan berlaga dalam laga persahabatan di awal 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Di dalamnya, ada nama-nama yang terbilang cukup mentereng bersama klubnya masing-masing, semisal Ederson Moraes, Alisson Becker, Willian, Marcelo, Thiago Silva, Philippe Coutinho, Paulinho, Roberto Firmino, Douglas Costa, serta Gabriel Jesus. Di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL (Amerika Selatan) saja, tim-tim lain begitu sulit mengalahkan mereka.
Maka, laga menghadapi Brasil ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Jerman. Apalagi, skuat Brasil sekarang lebih seimbang. Jika pada Piala Dunia 2014 kemarin Neymar seolah bekerja sendirian, sekarang sudah banyak sosok yang membantu Neymar.
Di lini serang, ada Coutinho yang juga terlibat dalam proses serangan Brasil. Soal mencetak gol, ada Gabriel Jesus yang oportunis, serta memiliki kemampuan finishing dan positioning yang apik. Keseimbangan permainan di tengah juga terjaga dengan adanya Paulinho dan Casemiro.
ADVERTISEMENT
Permainan Brasil yang seimbang, baik itu dari segi pertahanan dan penyerangan, akan menjadi sebuah kesulitan tersendiri bagi Jerman. Namun, dalam laga nanti, Brasil tidak akan diperkuat oleh Neymar yang masih cedera. Setidaknya, hal itu menjadi keuntungan tersendiri, karena selama ini Neymar masih menjadi pusat serangan dari Brasil.
Menyoal sisi sejarah pertemuan kedua tim, jangan lupakan pembantaian 7-1 Jerman terhadap Brasil di Belo Horizonte pada babak semifinal Piala Dunia 2014 kemarin, yang sedikit melupakan ingatan masyarakat akan kemenangan Brasil atas Jerman pada partai final Piala Dunia 2002.
***
"Sebelum kami mengumumkan skuat Jerman yang akan berlaga di Piala Dunia 2018 nanti, kami ingin melihat dan merasakan ambisi dari para pemain. Apakah mereka memiliki visi yang sama dengan kami atau tidak. Jika ingin sukses di Rusia nanti, kami harus memiliki rasa lapar akan sebuah kesuksesan," ujar Joachim Loew seperti dilansir Deutsche-Welle.
ADVERTISEMENT
Memang pada dasarnya, laga persahabatan menghadapi Spanyol dan Brasil ini tidak harus dipandang kelewat serius. Loew punya penilaiannya sendiri, dan itu tidak hanya menyoal kemenangan tim semata, melainkan menyoal persiapan Jerman jelang ke Rusia pada Juni 2018 kelak. Kemenangan bukanlah hal yang utama.
Namun, jika tidak mengukur kemampuan lawan, yang kali ini cukup berat, maka bisa jadi Jerman akan mengawali 2018 dengan kekalahan, memutus tren apik mereka pada 2017 kemarin. Apalagi Spanyol dan Brasil punya kemampuan untuk mengalahkan Timnas Jerman serta punya kenangan manis mengalahkan Jerman di turnamen internasional.