Suporter Nyanyikan Lagu Rasialisme di Derbi Milan, Inter Kena Hukuman

20 Maret 2019 6:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Inter, Matias Vecino, merayakan golnya ke gawang AC Milan. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Inter, Matias Vecino, merayakan golnya ke gawang AC Milan. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Inter Milan mendapatkan hukuman dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) akibat kelakuan rasialisme suporternya di Derbi Milan, Senin (18/3/2019) dini hari WIB. Di pertandingan melawan AC Milan tersebut, beberapa suporter Inter kedapatan menyanyikan lagu bermuatan rasialisme.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemaparan Sky Sports, petugas FIGC yang hadir di stadion mendengar nyanyian rasialisme yang didendangkan suporter Inter terhadap gelandang Milan, Franck Kessie, di menit ke-39. Parahnya, FIGC menyatakan bahwa persentase suporter yang melakukan aksi rasialisme tersebut cukup besar.
Alhasil, Inter mesti mendapatkan hukuman berupa laga kandang tertutup (tanpa penonton). Untung bagi Nerrazzuri, hukuman tersebut ditangguhkan hingga satu tahun ke depan. Namun, hukuman tersebut akan aktif, bahkan akan ditambah, apabila suporter Inter kembali melakukan aksi rasialisme.
Kessie pada laga melawan Shkendija. Foto: Reuters/Stefano Rellandini
Inter (dan suporternya) tampaknya tidak belajar dari kejadian yang sudah-sudah. Belum lama ini, tepatnya di tanggal 26 Desember 2018 lalu, suporter Inter juga melayangkan ejekan rasialisme terhadap bek tengah Napoli, Kalidou Koulibaly.
Kala itu, Koulibaly tak hanya menerima nyanyian yang liriknya rasialis, tetapi juga suara-suara serupa monyet. Akibatnya, Inter dihukum oleh FIGC dan mesti bermain tanpa kehadiran penonton di dua laga di bulan Januari 2019 melawan Benevento dan Sassuolo. Untuk anggota Curva Nord, ultras Inter, yang melakukan aksi rasialisme tersebut, dihukum tidak boleh hadir ke stadion selama tiga pertandingan.
ADVERTISEMENT
Derby della Madonnina hari Senin lalu memang diwarnai banyak insiden. Selain nyanyian rasialisme terhadap Kessie, ada dua kejadian lainnya yang membuat FIGC turun tangan.
Yang pertama adalah ulah Luciano Spaletti, pelatih Inter, yang memprotes berlebihan keputusan Video Assistant Referee (VAR). Beberapa menit jelang pertandingan usai, bek Milan, Andrea Conti, dikartu merah oleh wasit Marco Guida setelah melayangkan tekel keras terhadap penyerang Inter, Lautaro Martinez.
Bakayoko berduel udara dengan Vecino. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Namun, VAR merevisi keputusan Guida menjadi hanya kartu kuning. Spaletti yang geram karena keputusan tersebut melakukan protes. Sang pelatih pun diusir oleh Guida ke tribun dan kini mendapatkan peringatan dari FIGC.
Insiden lain yang terjadi adalah aksi suporter Milan melemparkan benda-benda berbahaya ke lapangan. Akibatnya, Rossonerri pun didenda oleh FIGC sebesar 10 ribu euro.
ADVERTISEMENT