Tak Ada Upaya yang Sia-sia di Mata Juergen Klopp

26 April 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Foto: Reuters/Lee Smith
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Foto: Reuters/Lee Smith
ADVERTISEMENT
Juergen Klopp adalah sosok yang berapi-api. Tak demikian reaksi juru taktik Liverpool itu dalam menyikapi kemenangan Manchester City atas Manchester United, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Padahal, hasil tersebut mengembuskan angin segar kepada City. The Citizens naik ke puncak tabel dengan keunggulan satu angka atas Liverpool.
Itu artinya, City tinggal memenangi tiga pertandingan sisa demi menutup Premier League 2018/19 sebagai kampiun. Meski Liverpool menyapu bersih kemenangan dalam kurun serupa, itu semua tak cukup untuk menjegal langkah City.
Klopp tak lantas gusar. Saat menyaksikan laga bertajuk derbi Manchester bersama istri dan kerabatnya, pria asal Jerman ini sesungguhnya sudah memprediksi kemenangan City.
"Semua terjadi sesuai perkiraan saya. United bermain sangat bagus di babak pertama, tetapi tidak bisa mempertahankannya selama 90 menit," ujar Klopp seperti dilansir oleh Sky Sports.
Selebrasi pemain Liverpool usai mencetak gol ke gawang Cardiff City. Foto: Reuters / Carl Recine
"Jika tidak ada sesuatu yang aneh, City akan memenangi pertandingan. Maka, saya tidak bakal merasa terkejut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sikap Klopp bukan tanpa dasar. Karena bola itu bundar, dia melihat segala kemungkinan masih bisa terjadi di sisa kompetisi. Termasuk bagaimana City terpeleset setelah sempat meraup 10 kemenangan beruntun di liga.
Oleh karenanya, Klopp tetap mendorong anak-anak asuhnya untuk mengejar kemenangan dalam tiga laga sisa. Paling dekat adalah laga menghadapi Huddersfield Town di Stadion Anfield, Sabtu (27/4) dini hari WIB.
Katakanlah Liverpool mampu memenuhi target sapu bersih kemenangan. Kendati demikian, jika City mampu menorehkan hasil sempurna, bukankah usaha Liverpool menjadi sia-sia?
Juergen Klopp usai laga Cardiff City vs Liverpool. Foto: Reuters/Carl Recine
Tidak begitu menurut Klopp. Kegagalan musim ini dianggap bisa menjadi evaluasi berharga agar Liverpool melakukan pembenahan di musim mendatang.
"Kami semua ingin menjadi juara, tetapi bukan berarti perjuangan yang sudah dilalui tidak berarti. Jika itu cukup, bagus buat kami. Sebaliknya, kalau tidak, ini hanya menjadi langkah awal buat kami dan kami harus memperbaiki diri," ucap Klopp.
ADVERTISEMENT
Benar kata Klopp. Mereka memang hampir paripurna sejauh Premier League 2018/19 bergulir. Merekalah tim dengan jumlah kekalahan paling sedikit, yakni sekali berbanding empat milik City. Jangan lupakan pula bahwa The Reds mengukir catatan pertahanan terbaik dengan 20 kemasukan saja.
Bukan berarti Liverpool tanpa cela. Yang menjadi nilai minus, Liverpool terlalu banyak meraih hasil imbang dengan total tujuh kali berbanding dua milik City. Bayangkan kalau bisa mengurangi satu atau dua hasil imbang, Jordan Henderson dan kolega tentu tak akan tertinggal satu angka dari City seperti sekarang.