Takkan Ada Lagi Selebrasi Elang dari Xhaka dan Shaqiri

27 Juni 2018 12:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi elang Shaqiri. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi elang Shaqiri. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri boleh berkata bahwa selebrasi elang berkepala dua saat melawan Tim Nasional (Timnas) Serbia dalam matchday kedua Piala Dunia 2018, Sabtu (23/6/2018), semata karena mereka kelewat senang. Namun, rekan setim mereka, Valon Behrami, tahu maknanya lebih dari itu.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya dalam diri Behrami, darah Albania-Kosovo mengalir di nadi Xhaka dan Shaqiri. Orang tua mereka terpaksa pindah ke ke Swiss karena perang Kosovo meletus pada era 90-an. Saat itu, Kosovo, dibantu Albania, memperjuangkan diri untuk lepas dari negara Serbia.
Pada akhirnya, FIFA pun menjatuhkan hukuman akibat selebrasi tersebut. Sisi baiknya bagi Timnas Swiss, hukumannya bukan larangan bermain. Xhaka dan Shaqiri divonis denda masing-masing 10.000 franc Swiss karena dianggap berperilaku tak sportif. Dan berkaca dari kejadian itu, Behrami yakin bahwa takkan ada lagi selebrasi semacam itu baik dari Xhaka maupun Shaqiri.
"Selebrasi mereka takkan terjadi lagi di masa depan, karena laga seperti ini tidak mungkin ada di masa depan. Bagi kami, kasusnya sudah selesai," ujar mantan pemain Napoli itu, dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
"Tentu kami senang tidak ada yang dihukum. Di sisi lain, selebrasi mereka itu pada akhirnya menjadi pemantik tentang pembicaraan sejarah yang mendalam dan seharusnya kita semua menghabiskan banyak waktu untuk itu. Sayangnya, saya rasa Piala Dunia bukan waktu yang tepat," tambahnya.
Behrami memeluk Shaqiri. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Behrami memeluk Shaqiri. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Terlepas dari kontroversi selebrasi itu, Xhaka dan Shaqiri mencetak gol di waktu yang tepat untuk Swiss. Di menit 52, Xhaka bisa menyudahi buntunya serangan Die Nati usai menyambar tembakan Shaqiri yang diblok bek Serbia dari luar kotak penalti. Di menit-menit akhir, Shaqiri mencetak gol usai melakukan aksi dribel dari tengah lapangan ke kotak penalti lawan. Laga ini berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Swiss.
Di balik hebatnya kedua pemain itu, Behrami rasa ada andil seluruh tim juga. Dia sendiri berharap Swiss bermain serupa saat menghadapi Timnas Kosta Rika, Kamis (28/6) dini hari WIB. Kemenangan di laga ini akan memastikan kelolosan Swiss ke 16 besar.
ADVERTISEMENT
"Kala kami tertinggal 0-1, kami tetap tenang dan bekerja sama. Itulah faktor kunci kemenangan kami. Kami selalu merasa ketenangan itu penting, terutama di situasi sulit, karena dari ketenanganlah hasil positif akan muncul," jelas pemain berusia 33 tahun itu.
"Di laga berikutnya, segala hal bisa terjadi karena lawannya memang tak mudah. Meski begitu, kami harus tetap tenang dalam berusaha," tutup Behrami.