Tampil Agresif, Sriwijaya FC Takluk Melawan Arema

21 Juli 2018 17:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol Arema FC. (Foto: Dok. Liga Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Arema FC. (Foto: Dok. Liga Indonesia)
ADVERTISEMENT
Situasi Sriwijaya FC yang pelik yang ditandai dengan eksodus pemain besar-besaran tak serta-merta membuat mereka melakoni laga dengan melempem. Kalaupun kemenangan belum bisa direbut, setidaknya pertandingan dilakoni dengan greget yang sama, dengan upaya maksimal.
ADVERTISEMENT
Berlaga melawan Arema FC di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (21/7/2018) pukul 15:30 WIB, Laskar Wong Kito gagal memetik poin. Sebabnya, pertandingan pekan ke-17 Gojek Liga 1 2018 ini ditutup dengan kemenangan 3-0 untuk Arema. Tiga gol Arema di laga ini diciptakan oleh Ridwan Tawainella di menit 52, Rivaldi Bawuo pada menit 65, dan Nur Hardianto di menit 76.
Kedatangan Arema ke Jakabiring ditandai dengan keberadaan penjaga gawang terbaru mereka, Srdjan Ostojic. Lantas, tugas membangun tembok pertahanan diserahkan kepada Alvin Tuasalamony, Arthur Cunha Da Rocha, dan Hamka Hamzah yang merupakan eks penggawa Sriwijaya FC sendiri.
Kekokohan ketiganya diuji oleh lini serang skuat asuhan Rahmad Darmawan. Di lini terdepan ini, Beto didapuk sebagai penyerang dengan sokongan Manuchekhr Dzhalilov dan Esteban Vizcarra.
ADVERTISEMENT
Sriwijaya menjadi tim yang mengambil inisiatif serangan sejak awal laga. Laga baru berjalan lima menit, kerja sama Beto dan Nus Iskandar sudah cukup membuat area pertahanan lawan ketar-ketir. Sayangnya, Nur Iskandar yang tercatat sebagai eks pemain Semen Padang ini tak dapat melepaskan diri dari jebakan offside.
Tensi pertandingan meninggi tak cuma karena kedua tim terlibat dalam jual-beli serangan, tapi juga karena friksi yang melibatkan kedua tim. Di menit 11, Marckho Meraudje terlihat seperti melayangkan sikutnya ke arah Hanif Sjahbandi. Namun, wasit justru memberikan hadiah tendangan bebas kepada para penggawa Sriwijaya FC.
Ini tidak menjadi satu-satunya aksi keras Marchko di laga ini. Berselang 16 menit, ia dihadiahi kartu kuning oleh wasit karena kedapatan menginjak kaki Johan Alfarizi yang sedang tidak menguasai bola.
ADVERTISEMENT
Jalannya pertandingan babak pertama ini dapat dirumuskan dalam satu kalimat: Sriwijaya FC bermain ofensif, Arema bermain defensif. Ketatnya lini pertahanan Arema membuat serangan Sriwijaya cenderung terputus sejak di lapangan tengah.
Akibatnya, skuat Rahmad Darmawan harus mencari alternatif serangan. Bila gagal melakukan penetrasi hingga ke area pertahanan lawan, maka umpan silang dan tendangan jarak jauh menjadi solusi yang paling masuk akal.
Cara ini cukup menggembirakan, beberapa kali Arema kerepotan karena tuan rumah berhasil membongkar tembok pertahanan mereka. Kredit patut diberikan kepada Zalnando dan Marchko yang cukup aktif membangun serangan dari area pertahanan.
Sejumlah pemain Sriwijaya FC mengikuti latihan (Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemain Sriwijaya FC mengikuti latihan (Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto)
Namun, ketangguhan kiper asal Serbia milik Arema menjadi persoalan lain. Kesigapan dan refleksnya membuat serangan Sriwijaya tetap dapat dimentahkan, termasuk sepakan voli Beto di pertengahan babak pertama. Alhasil, kedua tim menutup pertandingan babak pertama dengan skor sama kuat 0-0.
ADVERTISEMENT
Gol pembuka keunggulan bagi Arema akhirnya lahir pada menit 52. Bila dirumuskan, gol ini merupakan kombinasi antara kejelian Ridwan Tawainella, blunder kiper, dan faktor teknis lapangan. Apa boleh buat, hujan deras yang mengguyur sejak babak kedua dimulai menjadi lawan lain yang harus dilawan kedua tim.
Tadinya, serangan pemain Arema FC sudah berhasil ditangkap oleh Teja Paku Alam. Sayangnya, bola tergelincir dari tangan sang kiper dan kembali bergulir ke area pertahanan. Tingginya intensitas serangan Arema membuat Teja sampai harus bergerak lebih maju daripada posisi awalnya. Jeli melihat peluang, Ridwan berhasil merebut bola dan mengantarkan bola ke gawang lawan yang berarti keunggulan pertama bagi Arema.
Tersentak dengan gol Arema, Sriwijaya menambah intensitas serangannya. Pasca-gol tersebut, dua peluang emas berhasil dibuat oleh para penggawa Sriwijaya. Sayangnya, ketangguhan kiper Amerika masih menjadi tembok yang menggagalkan upaya menyamakan kedudukan tersebut. Mulai dari tandukan Achmad Faris hingga tembakan Dzalilov yang lahir berkat kerja samanya dengan Viczarra, semua bisa digagalkan oleh sang penjaga gawang.
ADVERTISEMENT
Keasyikan menyerang, Sriwijaya seperti melupakan tembok pertahanan yang seharusnya tetap dijaga. Keputusan ini lantas harus dibayar mahal dengan gol kedua Arema yang lahir di menit 65. Kombinasi Nur Hardianto dan Rivaldi Bawuo pada akhirnya berhasil mengobrak-abrik ppertahanan Sriwijaya FC. Nama terakhir tercatat sebagai penggawa Arema kedua yang menaklukkan gawang Sriwijaya di laga ini.
Empat menit berselang, Sriwijaya kembali melesakkan peluang emas. Kredit setinggi-tingginya memang pantas diberikan kepada Ostojic. Kali ini, ia berhasil mematahkan tandukan Beto yang memanfaatkan tendangan bebas yang dieksekusi oleh Zalnando.
Nur Hadianto benar-benar tampil sebagai pemain pembeda di laga ini. Sejak dimasukkan sebagai pemain pengganti di menit 47, ia berkali-kali menjadi aktor yang mengacaukan pertahanan Sriwijaya FC. Bila gol kedua Arema lahir dari umpannya, maka kali ini Nur Hardianto yang berperan sebagai pencetak gol ketiga Arema di menit 76 dengan memanfaatkan bola yang dimuntahkan kiper.
ADVERTISEMENT
Tadinya, Teja Paku Alam menepis sepakan yang dilancarkan oleh Alfin. Sayangnya, aksi penyelamatan ini justru menimbulkan efek bumerang. Bola liar hasil tepisan kiper berhasil disambar oleh Nur Hadianto dan berbuah gol.
Lima menit jelang berakhirnya waktu normal, Sriwijaya FC kembali melahirkan peluang-peluang menyengat. Namun, penyelamatan Ostojic lagi-lagi berhasil menjaga gawang Arema dari kebobolan. Penyelamatan di menit 85 menjadi penyelamatan keenamnya di sepanjang pertandingan ini. Gol ketiga Arema tadi menjadi gol terakhir di pertandingan ini. Arema kembali ke Malang dengan membawa kemenangan 3-0 atas Sriwijaya FC.