Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tanpa Messi, Argentina Taklukkan Italia 2-0
24 Maret 2018 5:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan kemenangan ini, tim Argentina setidaknya menunjukkan kesiapan mereka untuk tampil dalam ajang Piala Dunia 2018 di Rusia nanti. Sedangkan bagi Italia, kekalahan ini seolah menegaskan bahwa memang perlu ada yang diperbaiki dari skuat mereka saat ini.
***
Dalam pertandingan ini, Italia turun dengan formasi 4-3-3. Federico Chiesa, Ciro Immobile, dan Lorenzo Insigne menjadi trio di lini serang, didampingi oleh Jorginho, Marco Parolo, serta Marco Verratti yang menjadi metronom sekaligus distributor bola di lini tengah. Lini belakang dipimpin oleh duet Leonardo Bonucci dan Daniele Rugani.
Sementara itu, Argentina turun dengan formasi 4-2-3-1. Gonzalo Higuain menjadi penyerang tunggal, didampingi oleh Angel Di Maria, Giovani Lo Celso, serta Manuel Lanzini di lini kedua. Leandro Paredes dan Lucas Biglia menjadi metronom, melapis empat bek yang dikomandoi oleh Federico Fazio serta Nicolas Otamendi. Sergio Aguero dan Lionel Messi tidak ambil bagian dalam pertandingan ini.
ADVERTISEMENT
Sejak peluit babak pertama dibunyikan wasit, Italia langsung mengambil alih kendali permainan. Tekanan demi tekanan mereka lakukan dengan mengandalkan pergerakan dari trio di lini serang. Selain itu, sokongan dari pemain tengah dalam membantu serangan, terutama umpan-umpan dari Jorginho, membuat Italia mampu menguasai jalannya pertandingan.
Namun, satu hal yang membuat mereka unggul atas Argentina di babak pertama ini adalah karena tekanan yang mereka berikan kepada para pemain Albiceleste saat memegang bola. Setiap kali pemain Argentina memasuki daerah pertahanan Italia, mereka tak segan untuk melakukan tekanan yang agresif kepada pemain tersebut.
Hasilnya di babak pertama, Italia menguasai laga dengan persentase penguasaan bola mencapai 62% berbanding 38% milik Argentina. Mereka juga lebih unggul dalam soal tembakan yang dilepaskan, dengan total lima tembakan berbanding satu tembakan milik Argentina.
ADVERTISEMENT
Walau menguasai laga, sulitnya para pemain Italia menjebol gawang Argentina yang dikawal Willy Caballero. Serta, minimnya peluang Argentina membuat skor berakhir imbang 0-0 di babak pertama.
Memasuki babak kedua, perubahan langsung dilakukan oleh Luigi Di Biagio untuk menambah kekuatan serangan Italia. Lorenzo Pellegrini, Davide Zappacosta, serta Antonio Candreva dimasukkan oleh Di Biagio. Sadar bahwa italia memasukkan pemain baru, Argentina juga tidak mau kalah dengan memasukkan Diego Perotti dan Ever Banega.
Masuknya pemain-pemain baru ini sedikit mengubah jalannya laga. Kehadiran Banega di lini tengah membuat Argentina perlahan-lahan mengambil kendali permainan. Kemampuannya dalam mengatur tempo dan mendistribusikan bola membuat permainan Argentina sedikit lebih hidup.
Banega pada akhirnya tidak hanya menjadi penghidup lini tengah Argentina saja. Dalam sebuah kesempatan, berkombinasi dengan Giovani Lo Celso di lini pertahanan Italia, dia sukses menjebol gawang Buffon lewat sepakan keras kaki kirinya. Pada menit ke-75, Argentina unggul 1-0.
ADVERTISEMENT
Angin berubah bagi Argentina. Italia, dengan segala upaya mereka untuk menyamakan kedudukan yang gagal, semakin tertinggal pada menit ke-85. Menerima umpan dari Higuain, Lanzini yang berdiri bebas tanpa pengawalan sukses menjebol gawang Buffon. Skor 2-0 untuk keunggulan Argentina.
Di sisa waktu yang ada, Italia masih berusaha keras untuk mencetak gol. Namun, sampai pertandingan usai, skor 2-0 tetap bertahan untuk kemenangan Argentina.