Tekad Jesse Lingard Menyamai Kesuksesan Class of '92

30 Maret 2018 10:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lingard kembali bikin gol. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Lingard kembali bikin gol. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu hal yang takkan bisa luput dari pembicaraan soal Manchester United adalah Class of '92 yang legendaris itu. Bersama pemain-pemain itulah United meraih kejayaannya yang fenomenal di Inggris dan Eropa dalam dua dekade.
ADVERTISEMENT
David Beckham, Gary dan Phil Neville, Nicky Butt, Paul Scholes, dan Ryan Giggs adalah nama-nama tersukses dari Class of '92 tadi. Tak semuanya mengakhiri karier di United --hanya Gary Neville, Scholes, dan Giggs-- tetapi ketika mereka semua berkostum 'Iblis Merah', tak ada yang meragukan kemampuan dan kontribusi mereka.
Keberhasilan Class of '92 itulah yang kini menjadi motivasi tersendiri bagi seorang Jesse Lingard. Sama halnya dengan para legenda tadi, Lingard juga merupakan alumnus akademi United. Menariknya, Lingard tak sendiri. Bersamanya, ada pula sosok-sosok lain seperti Paul Pogba, Marcus Rashford, hingga yang terbaru, Scott McTominay.
"Ini adalah soal mencetak sejarah. Ketika Anda melihat tim yang diisi Paul Scholes, David Beckham, Gary Neville, dll. meraih apa yang mereka raih, kupikir sudah seharusnya pemain-pemain sepertiku, seperti Marcus dan Paul, untuk mencoba meraih apa yang mereka raih," tutur Lingard kepada BBC.
ADVERTISEMENT
"Mereka datang ke akademi dan lulus di saat yang bersamaan, tetapi timku punya jalan yang berbeda. Walau demikian, kami punya Marcus yang merupakan pemuda lokal dan Paul yang sudah di sini sejak berumur 16 tahun. Maka dari itu, kami wajib mencoba mengulangi capaian mereka," sambungnya.
Tak seperti Rashford dan McTominay yang langsung bisa masuk tim utama selepas mentas dari akademi, Lingard dan Pogba punya jalan berbeda. Pogba harus bertualang dulu di Juventus untuk menunjukkan bahwa dia memang punya kualitas.
Sedangkan, jalan Lingard lebih berliku. Untuk bisa mendapat tempat di United, pria 25 tahun itu harus rela dipinjamkan ke tim-tim divisi bawah seperti Derby County dan Birmingham City. Untuk bisa menjadi pemain inti pun Lingard harus menunggu cukup lama.
ADVERTISEMENT
Namun, musim ini tampaknya memang jadi musim pembuktian bagi Lingard. Sejauh ini dirinya sudah dipercaya Jose Mourinho turun di semua kompetisi sebanyak 38 kali. Dari sana, 13 gol sudah berhasil dilesakkannya. Lingard pun mengakui bahwa mencetak gol dan assist adalah kunci utama agar dirinya tetap berada di tim utama.
"Melakukan itu akan membuatmu percaya diri dan manajer pun jadi tidak punya alasan untuk tidak memainkanmu," ujar Lingard.
Walau begitu, Lingard kemudian juga menjelaskan bahwa mencetak gol atau assist saja tidak cukup untuk merebut hati manajer. Untuk bisa bertahan di tim utama, dia (dan semua pemain) harus rela melakukan 'hal-hal kotor' seperti menekel dan mengejar lawan.
"Aku mempelajari itu ketika masih muda dan rasanya menyenangkan bisa bekerja keras untuk tim, untuk memenangi bola kembali," tandasnya.
ADVERTISEMENT