Tentang Musim Terbaik De Gea di United

19 April 2018 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
De Gea pada sebuah laga di kompetisi Eropa. (Foto: Robert Atanasovski/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
De Gea pada sebuah laga di kompetisi Eropa. (Foto: Robert Atanasovski/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak ada yang perlu disangkal dari kontribusi David De Gea untuk Manchester United di Premier League musim ini. Melihat catatan statistik, musim ini bahkan menjadi periode terbaiknya berseragam ‘Iblis Merah’.
ADVERTISEMENT
Dari 26 pemain di tim utama United, De Gea bersama Nemanja Matic adalah tumpuan utama. Keduanya selalu dipercaya oleh Jose Mourinho untuk selalu bermain dari 33 pertandingan di Premier League.
Catatan tersebut diperpanjang oleh De Gea ketika bertandang ke markas Bournemouth pada pekan ke-34, Kamis (19/4/2018) dini hari WIB. Dalam laga tersebut, ia tampil apik untuk menggagalkan dua percobaan tepat sasaran yang diciptakan oleh tuan rumah.
Dengan membukukan clean sheet dan dua penyelematan dalam laga itu, catatan De Gea kian apik. Dari 34 pertandingan, ia tercatat membukukan rata-rata 17 clean sheet, 3,1 penyelamatan, dan rata-rata kebobolan 0,7 gol per pertandingan.
Angka tersebut menjadi catatan terbaiknya sepanjang berkarier untuk United. Jumlah penyelamatan per laga misalnya. 2,8 penyelamatan saat ini jauh lebih besar dibandingkan rata-rata enam musim sebelumnya yang hanya 2,1.
ADVERTISEMENT
Rata-rata penyelamatan yang dibukukan oleh De Gea membuatnya kini membukukan 108 penyelamatan. Jumlah itu membuatnya menempati posisi keempat kiper dengan penyelamatan terbanyak musim ini, setelah Jack Butland, Lukasz Fabianski, dan Jordan Pickford.
Statistik apik De Gea sebenarnya terjadi karena United tidak punya pemain belakang yang menjanjikan. Melihat data yang dihimpun oleh Whoscored, terlihat bagaimana pemain belakang United punya statistik yang buruk pada dua aspek penting untuk pertahanan: tekel dan intersep.
Salah satu penyelamatan De Gea di Sevilla. (Foto: Juan Medina/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu penyelamatan De Gea di Sevilla. (Foto: Juan Medina/Reuters)
Pemain belakang United hanya menciptakan 14,6 tekel dan 12,7 intersep per laga. Jumlah tersebut kalah dari catatan kesebelasan yang posisinya lebih rendah dari mereka, seperti Liverpool, Arsenal, atau bahkan Everton.
Usai laga melawan Bournemouth, De Gea mengomentari catatan statistiknya yang lebih baik ketimbang musim lalu. Meski merasa gembira, ia tampak kecewa karena United tak bisa menutup ini dengan trofi Premier League.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa begitu senang dengan penampilan saya hingga saat ini. Namun, saya menyayangkan bahwa pada akhirnya kami tak bisa memenangi target besar yang dicanangkan (menjuarai Premier League)," kata De Gea kepada Daily Mail.
Di balik rasa gembiranya, De Gea memang pantas kecewa. Namun, ia tidak boleh semenyesal itu karena United masih punya kesempatan untuk menjuarai satu kompetisi di akhir musim: Piala FA.