Tepatkah Keputusan Wasit Mengabaikan Handball di Laga PSIS vs Persija?

27 Mei 2019 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Liga 1 antara PSIS vs Persija. Foto: Dok. Media Persija
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Liga 1 antara PSIS vs Persija. Foto: Dok. Media Persija
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada kontroversi yang muncul tatkala PSIS Semarang menjamu Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 2019, Minggu (26/5/2019). Saat itu, dalam sebuah kemelut di dalam kotak penalti PSIS pada menit ke-78, tepatnya ketika skor 2-1, tangan seorang pemain bertahan tim 'Mahesa Jenar', Rio Saputra, terlihat jelas bersentuhan dengan bola.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terjadi lantaran halauan Wallace Costa, pemain bertahan PSIS lain, kurang sempurna. Alih-alih menjauhkan bola, halauannya dengan menggunakan kepala saat itu justru menyasar tangan kiri Rio.
Sontak, Ryuji Utomo, Marco Simic, dan beberapa pemain Persija lain yang berada di sekitar kejadian langsung mengangkat tangan. Beberapa bahkan mengerubungi wasit guna menuntut agar hukuman penalti diberikan.
Namun, wasit yang bertugas saat itu, Yudi Nurcahya, tak mengaminkan tuntutan para pemain Persija. Ia memiliki pendapat lain sehingga pertandingan pun terus dilanjutkan.
Lantas, tepatkah keputusan yang diambil Yudi saat itu?
Untuk menjawabnya, mari simak peraturan menyangkut pelanggaran dalam Laws of The Game pasal 12 tentang 'Fouls and Missconduct' yang dirumuskan International FA Board (IFAB) terlebih dahulu, khususnya tentang handball.
ADVERTISEMENT
Tak Semua Handball Dianggap Pelanggaran
Sepakbola mengenal dua jenis handball: Handball yang disengaja dan yang tak disengaja. Patokan yang digunakan untuk menentukan dua hal ini adalah arah bola dan gerakan lengan pemain.
Jika seorang pemain selain kiper mendekatkan tangannya ke arah bola, itu adalah handball disengaja. Sebaliknya, jika bola yang justru datang atau mengarah ke tangan, itu disebut sebagai handball yang tak disengaja.
Dari dua penjelasan ini, sekilas bisa langsung menilai bahwa handball yang disengaja pasti akan diganjar pelanggaran, dan itu memang benar. Bahkan, sebagian pelanggaran dengan spesifikasi demikian pasti diganjar kartu. Lalu untuk handball yang tak disengaja, apakah tak akan mendapat hukuman?
Jawabannya adalah tidak.
Pertandingan Liga 1 antara PSIS vs Persija. Foto: Dok. Media Persija
Handball yang tak disengaja baru dibebaskan dari hukuman bila sesuai dengan sejumlah poin yang menjadi pengecualian. Di luar itu, wasit pasti akan meniup peluit tanda terjadinya pelanggaran, kendati itu tergolong handball yang tak disengaja.
ADVERTISEMENT
Adapun poin-poin tersebut sendiri di antaranya adalah ketika bola mengenai tangan berasal dari tubuh atau kepala pemain itu sendiri, berasal dari tubuh atau kepala pemain lain dalam jarak yang dekat, tangan berdekatan rapat dengan tubuh, serta kondisi lain yang menyebabkan tangan tak bisa menghindari bola seperti saat terjatuh.
Dari beberapa poin tersebut, poin pertama adalah yang berkaitan dengan handball tak disengaja Rio Saputra. Ketika handball itu terjadi, Wallace Costa tengah menghalau bola menggunakan kepalanya.
Sayangnya, halauan itu kurang sempurna sehingga justru dengan telak mengenai tangan Rio. Costa sendiri saat itu berada dalam jarak yang dekat sekali dengan pemain bersangkutan.
Nah, berdasarkan situasi tersebut, tak ada handball yang dapat diklasifikasikan sebagai pelanggaran. Karena itu, wasit Yudi Nurcahya, jika mengacu kepada penjelasan tadi, sudah melakukan hal yang tepat tatkala ia memutuskan untuk tak memberikan penalti untuk Persija.
ADVERTISEMENT