Terima Rp 45 Juta, Wasit Liga 3 Jadi Tersangka Pengaturan Skor

8 Januari 2019 11:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wasit (Foto: taniadimas)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wasit (Foto: taniadimas)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satgas Antimafia Bola kembali menetapkan tersangka terkait pengaturan skor di sepak bola nasional. Setelah menjebloskan empat orang ke balik jeruji, kini satu nama lain kembali ditetapkan sebagai tersangka yaitu seorang wasit Liga 3 bernama Nurul Safarid.
ADVERTISEMENT
Nurul merupakan wasit tengah yang memimpin pertandingan leg II Liga 3 Zona Jawa Timur antara tuan rumah Persibara Banjarnegara vs Persekabpas Pasuruan di Stadion Soemitro Kolopaking pada 16 Oktober 2018. Ketika itu, Persibara menang dengan skor telak 3-0 setelah kalah 2-3 pada leg pertama.
Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan Nurul menerima uang dari eks anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto dan mantan anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih yang sebelumnya telah berstatus tersangka.
Skema pengaturan skor (match fixing) di sepak bola Indonesia. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Skema pengaturan skor (match fixing) di sepak bola Indonesia. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
"Nurul Safarid menerima uang suap dari Priyanto dan Dwi Irianto sebesar Rp 45 juta untuk menguntungkan Persibara dengan rincian, Rp 40 juta tunai dan Rp 5 juta transfer," ujar Argo dalam keterangannya, Selasa (8/1/2018).
ADVERTISEMENT
Argo menuturkan, Nurul ditangkap saat berada di Garut, Jawa Barat, pada Senin (7/1) kemarin. Menurutnya, sebelum pertandingan Persibara melawan Persekabpas, Nurul menggelar pertemuan di Hotel Central Banjarnegara dengan Priyanto, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Lin Eng, Mbah Putih, Anik Yuni Artika Sari, serta dua asisten wasit, dan seorang wasit cadangan.
"Dalam pertemuan itu membahas pertandingan Persibara melawan Persekabpas agar perangkat pertandingan menguntungkan atau memenangkan Persibara," katanya.
Rincian biaya yang telah dikeluarkan Persibara Banjarnegara kepada  orang-orang yang diduga mengatur pertandingan. (Foto: Isitmewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rincian biaya yang telah dikeluarkan Persibara Banjarnegara kepada orang-orang yang diduga mengatur pertandingan. (Foto: Isitmewa)
Penetapan Nurul sebagai tersangka merupakan pengembangan kasus dari laporan eks manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani ke Satgas Anti Mafia Bola pada Desember lalu.
Dengan penetapan tersangka Nurul, hingga saat ini polisi telah menetapkan lima orang tersangka. Sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan Johar Lin Eng, Priyanto, Anik Yuni Artika Sari, dan Dwi Irianto alias Mbah Putih.
ADVERTISEMENT