Untuk Musim yang Kacau, Alexis Sanchez Minta Maaf

14 Mei 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alexis Sanchez pada pertandingan menghadapi Valencia. Foto: Reuters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Alexis Sanchez pada pertandingan menghadapi Valencia. Foto: Reuters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Bagi Manchester United, musim 2018/19 tidak berjalan sesuai rencana. Target tinggal angan, asa menguap begitu saja. Kedatangan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer yang menggantikan Jose Mourinho tadinya dianggap sebagai langkah baik. Rangkaian hasil laga saat ia menjabat sebagai manajer interim adalah dasarnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, semua berubah sejak Maret 2019. United terpuruk, bahkan menutup Premier League 2018/19 di peringkat keenam dengan 66 poin alias tanpa tiket Liga Champions musim depan.
Di antara pemain yang tampil buruk, Alexis Sanchez adalah salah satunya. Penyerang asal Cile ini benar-benar mandul. Dalam 27 laga dalam seluruh kompetisi resmi bersama United, hanya dua gol dan tiga assist yang berhasil ia torehkan. Tak pelak, namanya disangkutpautkan dengan isu eksodus sejumlah pemain United.
Sanchez sadar bahwa situasinya sedang tak baik. Klub bukan sedang dalam kondisi yang tenang-tenang saja. Maka, lewat unggahan di akun media sosial pribadinya, Sanchez meminta maaf kepada seluruh suporter atas musim yang kacau.
"Ini sungguh musim yang berat. Kami pantas meminta maaf kepada suporter atas dukungan yang mereka beri tanpa henti. Secara personal, saya juga tidak tampil sesuai harapan. Sejumlah cedera yang tak terprediksi sebelumnya jadi penyebab," tulis Sanchez.
ADVERTISEMENT
Cedera memang menjadi musuh besar Sanchez terutama pada 2018. Mulai dari cedera hamstring pada Desember, cedera paha pada Januari, hingga cedera lutut yang membuatnya absen hingga April.
Berangkat dari sini, Solskjaer memang menilai tak adil untuk lekas mengecap Sanchez sebagai pemain tak berkualitas. Meski begitu, Solskjaer tetap menegaskan bahwa ia membutuhkan Sanchez untuk bangkit dan memperbaiki diri.
Jika tidak demikian, keberadaan Sanchez benar-benar akan menjadi beban tak perlu yang ditanggung oleh United. Gaji per pekannya yang mencapai 391 ribu poundsterling ditambah bonus 75.ooo poundsterling per laga (jika diturunkan) itu saja sudah membuat pening.
Daftar 'tagihan' United masih panjang karena mesti membayar biaya-biaya lainnya. Bahkan The Telegraph menyebut jumlah uang yang dibayarkan kepada Sanchez sama dengan 10% total pengeluaran United.
ADVERTISEMENT
Kalau uang yang segitu banyak berujung pada penampilan cemerlang, sih, tak masalah. Toh, gelar juara dan kejayaan di ranah sepak bola modern memang membutuhkan duit yang tak sedikit. Tapi, masalahnya, ya, itu tadi. Sanchez ibarat anak kemarin sore yang salah tempat bermain bersama skuat United.
Alexis Sanchez dan Ole Gunnar Solskjaer. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Padahal performa brilian menjadi dasar mengapa United mengangkutnya dari Arsenal pada akhir bursa transfer musim panas 2018. Membela Arsenal sejak 2014, Sanchez sudah mempersembahkan 80 gol dan 45 assist. Torehan itu tentu bertolak belakang dengan kondisinya di United.
"Media dan orang-orang berspekulasi hal-hal yang tidak benar. Saya selalu profesional dalam segala aspek. Saya meminta maaf kepada seluruh fans karena tidak dapat mewujudkan target tim ini. Terlepas dari itu, kami tetap Manchester United!"
ADVERTISEMENT
"Saya tetap yakin bahwa suatu hari nanti, Manchester United akan kembali menjadi seperti dulu, saat masih bersama Sir Alex Ferguson," ucap Sanchez.
Ya, begitulah United. Kondisinya kacau-balau, sampai-sampai bentuk terbaik yang menjadi patokan penggawanya tetap era Sir Alex Ferguson. Padahal, bukannya tak mungkin tim-tim lain pergi menjauh, melupakan hegemoni Sir Alex, dan bersiap dengan eranya masing-masing.