Upaya Giroud Duplikasi Kiprah Guivarc'h di Piala Dunia 1998

13 Juli 2018 15:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Olivier Giroud saat Prancis melawan Belgia di semifinal Piala Dunia 2018. (Foto: Sergio Perez/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Olivier Giroud saat Prancis melawan Belgia di semifinal Piala Dunia 2018. (Foto: Sergio Perez/Reuters)
ADVERTISEMENT
Lini depan Timnas Prancis hanya Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann. Sementara, Olivier Giroud cuma pajangan. Sekilas tampak begitu karena Giroud, yang notabene lebih banyak menunggu di kotak penalti, gagal mencetak gol sejauh Piala Dunia 2018 bergulir.
ADVERTISEMENT
Sudah lima kali secara beruntun, Giroud dipasang sebagai starter oleh pelatih Didier Deschamps. Total 11 tembakan dilepaskan striker milik Chelsea ini. Hasilnya, tak satu pun bola bersarang ke gawang lawan.
Kendati begitu, kalau ada pertautan historis yang bisa membuat Les Bleus juara di Rusia, jawabannya bukan Mbappe atau Griezmann. Predikat tersebut justru pantas dialamatkan kepada Giroud.
Ya, terakhir kali Prancis menjadi juara dunia pada 1998, sosok serupa Giroud juga menghiasi skuat. Namanya Stephane Guivarc'h. Eks penyerang Newcastle United ini selalu dipercaya tampil sejak menit awal dari babak perempat final sampai final. Padahal, tak ada gol dari Guivarc'h sepanjang turnamen.
Tanpa gol, Guivarc'h bukan berarti tak berguna. Dia tetap mengemban lakon penting dalam permainan Prancis berbekal semangat juangnya. Dia kerap mengacaukan pemain bertahan lawan yang hendak melakukan build-up dari belakang dan menjadi garis pertahanan pertama Prancis ketika diserang. Berkat servis Guivarc'h pula, gelandang genius macam Zinedine Zidane dan Youri Djorkaeff kerap mendapatkan situasi berbahaya.
ADVERTISEMENT
Stephane Guivarc'h coba menanduk bola ketika Prancis menghadapi Kroasia di semifinal Piala Dunia 1998. (Foto: Thomas Coex/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Stephane Guivarc'h coba menanduk bola ketika Prancis menghadapi Kroasia di semifinal Piala Dunia 1998. (Foto: Thomas Coex/AFP)
Peran Guivarc'h juga penting di ruang ganti. Penuh bintang-bintang baru sehingga ego mulai muncul. Karakter Guivarc'h adalah kebalikannya sehingga menjadi penyeimbang buat skuat.
Lakon tersebut menginspirasi Giroud di Piala Dunia kali ini. Dia mengidentifikasi diri sebagai pelayan seperti Guivarc'h. Sementara, Griezmann-Mbappe dianggap seperti Zidane-Djorkaeff 20 tahun silam.
"Pada 1998, Guivarc'h menjalani Piala Dunia yang hebat, tetapi tidak mencetak gol. Begitu juga saya di Piala Dunia kali ini. Saya merasa sudah memberikan kontribusi positif dengan menyumbangkan 3 assist," tutur Giroud.
"Saya menunjukkan komitmen dan upaya keras. Penting bagi setiap pemain melakukannya," katanya menambahkan.
Prancis melangkah ke final Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Prancis melangkah ke final Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS/Lee Smith)
Betapa penting peran Giroud meski tak mencetak gol juga diakui oleh pelatih Didier Deschamps. Sebagai anggota skuat juara dunia pada 1998, Deschamps tentu memahami bagaimana peran Guivarc'h. Bagi eks pelatih Juventus tersebut, tugas utama Giroud memang bukan mencetak gol. Fokusnya menyoal bagaimana membebaskan Griezmann dan Mbappe dari penjagaan lawan.
ADVERTISEMENT
"Permainan Giroud hadir di udara. Dia telah melakukan banyak hal sehingga pemain sekitarnya mendapatkan keuntungan. Di lapangan, dia juga kerap menyedot perhatian dari pemain belakang lain," ucap Deschamps.
Namun, ada pula konsekuensi dari peran seperti Giroud dan Guivarc'h. Dibandingkan Zidane dan Djorkaeff, Guivarc'h kerap dilupakan sebagai pahlawan Les Bleus. Terlebih lagi, kiprahnya di level internasional tergolong singkat. Maka itu, Guivarc'h sempat mengutarakan ingin menukar semua golnya dengan satu gol saja di final Piala Dunia 1998.
Giroud pun tak mau mengalami nasib serupa. Dia lantas berhasrat mengakhiri periode paceklik ketika Prancis bersua Kroasia pada laga final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018) malam WIB.
"Saya sudah memberikan segalanya. Kalau gol ditakdirkan datang buat saya, semoga itu hadir pada Minggu nanti," pungkas Giroud.
ADVERTISEMENT