Upaya Mengakhiri 117 Tahun Kesunyian Sepak Bola Wanita Real Madrid

26 Juni 2019 1:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Foto: Benjamin CREMEL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Foto: Benjamin CREMEL / AFP
ADVERTISEMENT
Seharusnya tak ada cerita yang tak selesai. Seharusnya setiap kisah memiliki akhir. Jika demikian, sudah seharusnya cerita kesunyian perempuan di Real Madrid berjumpa dengan epilog.
ADVERTISEMENT
Selama 117 tahun tidak ada ruang yang diberikan Madrid kepada sepak bola wanita. Padahal klub rival sekota, Atletico Madrid dan Rayo Vallecano, sudah memiliki tim wanita. Keduanya bahkan berlaga di divisi teratas kompetisi sepak bola wanita Spanyol alias Liga Iberdrola.
Cerlang itu muncul juga pada 2019. Memang belum ada pernyataan resmi, tapi beberapa media--termasuk media Spanyol, El Mundo--menyebut bahwa Presiden Madrid, Florentino Perez, sudah sepakat untuk membentuk tim wanita.
Tim wanita yang namanya masih akan dibicarakan ini dikabarkan akan berlatih dan bermain di Ciudad Real Madrid. Tempat ini merupakan kompleks pelatihan Madrid yang terletak di Valdebebas. Bahkan, Madrid dikabarkan menggelontorkan uang sebesar 500.00 euro untuk membeli lisensi Prima Division milik klub asal Madrid lainnya, CD Tacon.
ADVERTISEMENT
Klub ini merupakan salah satu klub divisi dua yang berhasil promosi di akhir 2018/19 sehingga berhak berkompetisi di Liga Iberdrola 2019/20. Madrid dikabarkan akan menggelontorkan uang sebesar 2 juta euro untuk pengembangan tim di tahun perdana. Tim wanita ini sudah mengikat kesepakatan dengan adidas yang juga menyangkut jersi.
Jika isi pemberitaan itu benar-benar terwujud, boleh kita sebut bahwa Perez sudah berbalik dari kedegilannya. Berhitung mundur hingga 2009, Perez menyebut bahwa ia tidak akan mempertimbangkan untuk membentuk tim wanita.
Dalam wawancaranya bersama El Confidencial ketika itu, Perez menilai sepak bola wanita tidak menarik sehingga tak bakal menguntungkan secara finansial. Argumen itu bukan asal ucap.
Pada 2009, pertandingan liga wanita hanya mampu menarik sekitar 1.000 penonton. Itu sudah paling hebat. Dalam artian, lapangannya sudah memiliki tribune. Padahal, kebanyakan tim perempuan saat itu masih mengandalkan lapangan terbuka atau lapangan yang biasa digunakan tim laki-laki.
ADVERTISEMENT
Belum lagi jika membicarakan hak siar. Ketentuannya kala itu, hanya ada dua pertandingan sepak bola Spanyol yang disiarkan setiap pekan.
Namun, sepak bola wanita Spanyol berbenah. Untuk musim 2019/20, Federasi Sepak Bola Spanyol dikabarkan bakal mengucurkan dana sebesar 20 juta euro untuk sepak bola wanita. Rinciannya, 6,5 juta euro akan dialokasikan untuk Timnas Wanita Spanyol, sementara sisanya untuk klub-klub yang berkompetisi.
"Federasi terus berupaya. Kami pikir, penting bagi tim-tim top Spanyol untuk memiliki tim wanita. Saya selalu bercanda kepada teman-teman saya yang mendukung Real Madrid. Saya katakan kepada mereka bahwa Real Madrid tidak akan hebat tanpa tim wanita," jelas Rafael del Amo, Presiden Komite Sepak Bola Wanita Spanyol.
ADVERTISEMENT
Bicara soal Tacon, klub asal Kota Madrid ini baru seumur jagung jika dibandingkan dengan Liga Iberdrola sendiri. Jika Iberdrola pertama kali digelar pada 1988, Tacon baru berdiri pada 2014.
Namun demikian, perkembangan pesat yang ditunjukkan Tacon pada musim lalu plus hubungan yang baik membuat manajemen mengambil keputusan untuk mengakuisisi.
Langkah ini sebenarnya bukan perkara baru di ranah sepak bola wanita. Ambil contoh, Juventus. Jika pada akhirnya Juventus punya tim wanita, kelahirannya dibidani oleh misi klub pada Mei 2017.
Kala itu, Manajer Juventus, Giuseppe Marotta, memiliki misi untuk membentuk tim wanita. Lantas, lahirlah Tim Wanita Juventus pada 1 Juli 2017.
Juventus tidak perlu membangun tim wanita dari awal karena mereka mengakuisisi Cuneo Calcio Femminile ASD pada 4 Agustus 2017. Secara geografis, Cuneo merupakan kota kecil yang letaknya tak jauh dari Turin. Pada 2016/17, Cuneo menutup Serie A Calcio Feminille di posisi tujuh.
ADVERTISEMENT
Keputusan Madrid untuk membentuk tim wanita dipandang krusial bagi sepak bola wanita Spanyol. Ini bukan hanya tentang dua rival berat Madrid, Barcelona dan Atletico, yang sudah memiliki tim wanita.
Tim Wanita Atletico bahkan langganan juara. Sudah ada lima trofi liga yang mereka koleksi. Sementara, Tim Wanita Barcelona menjejak ke final Liga Champions Wanita 2018/19.
Bagaimanapun, Madrid adalah klub raksasa yang memiliki jenama global. Kehadiran Madrid tentu dipandang sebagai kemajuan sepak bola wanita, khususnya di Spanyol. Itu berarti, kelahiran tim wanita tak cuma mendatangkan peluang, tapi juga konsekuensi: Mengejar ketertinggalan sehingga Tim Wanita Madrid tidak sekadar ada.