Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Wasit: Hampir Semua Klub Liga 2 Terlibat Pengaturan Skor
10 Januari 2019 13:24 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Investigasi yang dilakukan Satgas Antimafia Bola terkait kasus pengaturan skor di sepak bola nasional mengalami progres yang baik. Perlahan aktor-aktor di balik praktik kotor di lapangan hijau itu juga mulai terkuak.
ADVERTISEMENT
Tugas Satgas Antimafia Bola juga terbantu dengan pihak-pihak yang berinisiatif untuk melapor. Salah satunya ialah Muhammad Irham. Wasit yang memimpin di Liga 2 2018 ini menguak permainan yang diduga dilakukan klub Liga 2 pada musim lalu.
Irham mengaku mengalami intimidasi sepanjang musim lalu. Hal itu dilakukan agar perangkat pertandingan memberikan kemenangan kepada klub tertentu. Irham pun menyatakan bahwa hampir seluruh klub Liga 2 terlibat dalam pengaturan skor pertandingan.
“Ada beberapa klub yang ada, kejadian seperti itu dan dan saya pastikan banyak klub di Liga 2 hampir semua, banyak seperti itu,” kata Irham di Polda DIY, Kamis (10/1/2019).
Irham juga meminta kepada wasit di seluruh Indonesia untuk angkat bicara dan menyampaikan informasi kepada Satgas seperti dirinya. Menurutnya, ini momen yang baik untuk mengubah sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Kami mengimbau kepada rekan wasit, yang kita lakukan adalah demi kemajuan sepakbola indonesia agar membuka kembali semua,” katanya.
Kuasa hukum Irham, Taufiqurahman, mengatakan banyak klub berlaku curang dengan bermacam motif, mulai dari sekedar ingin lolos fase penyisihan, melaju ke babak 16 besar hingga promosi ke Liga 1.
“Untuk kepentingan klub tertentu, ada yang ingin menang, ada yang ingin lolos. Bisa lolos penyisihan, 16 besar, bahkan promosi ke level berikutnya. Jelas-jelas itu (untuk promosi),” kata Taufiqurahman.
Pada musim lalu, mantan anggota Exco PSSI Hidayat telah dinyatakan bersalah karena terbukti meminta Madura FC untuk mengalah saat menghadapi PSS Sleman pada babak 8 Besar Liga 2. Alhasil, Hidayat dijatuhi hukuman tiga tahun larangan berkecimpung di sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT