Witan dan Lastori Bicara Persaingan di Pos Winger Timnas U-22

27 Januari 2019 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker Timnas U-22, Witan Sulaeman.
 (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Timnas U-22, Witan Sulaeman. (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berbicara soal gaya permainan yang diusung oleh Indra Sjfari, maka sektor sayap menjadi salah satu inti skemanya. Dalam formasi 4-3-3 yang lumrah dipakai juru taktik asal Sumatera Barat itu, kecepatan dari winger kerap menjadi andalan untuk menembus lini pertahanan lawan.
ADVERTISEMENT
Pakem bermain itu kembali diusung Indra ketika ditunjuk sebagai pelatih Timnas U-22 Indonesia yang akan berlaga pada Piala AFF U-22 2019 Februari mendatang di Kamboja. Maka, tak heran pula apabila banyak pemain berposisi winger yang dipanggil seleksi.
Kini, setelah pemusatan latihan memasuki pekan ketiga, terdapat 30 nama yang masih bertahan. Sejumlah pemain itu adalah mereka yang biasa ngepos di sayap, macam Witan Sulaeman dan Rifal Lastori. 
Lantas, bagaimana Witan menilai progres yang dialami olehnya bersama para kompatriotnya?
"Kami sudah latihan cukup lama dan semua semakin semangat karena intensitas latihan semakin tinggi, karena pertandingan juga 'kan sudah tidak lama lagi. Tapi, kami di sini masih seleksi jadi kami masih berusaha semua," kata Witan saat ditemui usai latihan.
ADVERTISEMENT
"Kami 'kan kumpul setelah tahun baru, saya jarang latihan juga di kampung halaman (Palu). Di sini, latihan kami semakin meningkat, intensitas semakin tinggi, jadi fisik kami semua sudah semakin bagus," tambah sosok berusia 17 tahun ini.
Bagi Witan, Indra adalah sosok yang tak asing dan sudah mafhum dengan keinginan sang pelatih lantaran dua tahun belakangan bekerja sama di Timnas U-19. Namun, Witan paham hal itu tak akan menjadi jaminan buatnya mendapat tempat utama di pos winger Timnas U-22.
Selain beberapa nama yang telah ikut sejak pemusatan latihan pertama, ada dua nama lain yang juga dipanggil tapi belum jua bergabung, yakni Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdhani. Ya, Saddil dan Egy adalah dua pemain yang juga berposisi sebagai winger. Belum hadirnya mereka dikarenakan masih tergabung dengan timnya masing-masing di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Suasana latihan Timnas U-22 Indonesia. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana latihan Timnas U-22 Indonesia. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
Meski Egy dan Saddil masih berpeluang untuk bergabung dan menambah ketat persaingan, kondisi itu tak bikin Witan gentar. Ia pun menilai pengalaman Egy dan Saddil justru bisa memberi impak positif buat tim.
"Intinya yang penting saya bisa memperlihatkan kemampuan terbaik di setiap kesempatan. Saya tidak mempermasalahkan hal itu (Egy dan Saddil). Kalau mereka akhirnya datang, saya tetap akan menunjukkan kemampuan terbaik, saya pasti dukung mereka kalau memang datang. Yang jelas, pengalaman mereka di sana sangat berharaga untuk kami di sini," jelas Witan.
Nada optimistis juga dilontarkan oleh Rifal Lastori. Pria kelahiran 9 Juni 1997 ini tengah menanjak namanya usai tampil impresif dengan membawa PSS Sleman jadi kampiun di Liga 2 musim lalu dan promosi ke Liga 1.
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani pemusatan latihan bersama Timnas U-22, Lastori mengungkapkan faktor dukungan keluarga dan menikmati 'pekerjaan' sebagai pesepak bola adalah beberapa kunci untuk terus semangat.
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Rifal Lastori, kala melakoni sesi latihan. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Rifal Lastori, kala melakoni sesi latihan. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
"Saya yang pasti kerja keras dulu. Sisanya biar pelatih yang menilai. Saya yang terpenting sudah memberikan yang terbaik dan kinerja 100 persen. Doa juga tidak kalah penting," jelasnya.
"Saya pastinya rindu dengan mereka (keluarga). Namun, saya fokus dulu di sini. Setiap hari selalu menghubungi keluarga untuk menanyakan kabar mereka. Yang pasti ada titik jenuhnya, tapi mau gimana lagi. Ini ibaratnya sudah pekerjaan saya, jadi yang penting semangat," tutup Lastori.