Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Zidane Benar, Asensio Tahu Apa yang Harus Dilakukan
26 April 2018 15:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Catatan buruk Bayern Muenchen ketika bertemu Real Madrid berlanjut pada leg I semifinal Liga Champions 2017/18.
ADVERTISEMENT
Bayern tak pernah memetik kemenangan dalam lima pertemuan terakhir dengan Madrid di kompetisi resmi. Sejarah buruk tersebut berlanjut saat kedua kesebelasan melakoni leg I semifinal Liga Champions 2017/18 yang digelar di Allianz Arena.
Pada laga yang digelar Kamis (26/4/2018) dini hari WIB tersebut, Bayern sebenarnya lebih diunggulkan. Selain bakal memainkan laga ini di kandang, mereka juga didukung oleh catatan tak pernah kalah dalam tujuh pertandingan di semua kompetisi.
Kenyataannya, prediksi tersebut tak menjadi kenyataan. Bayern memang menguasai jalannya pertandingan dengan membukukan 60% penguasaan bola dan 17 percobaan, tapi keputusan-keputusan tepat Madrid membuat laga ini berakhir seperti yang mereka inginkan.
Salah satu keputusan tepat yang dilakukan oleh Madrid adalah memasukkan Marco Asensio untuk menggantikan Isco pada menit ke-46.
ADVERTISEMENT
Mengganti Isco awalnya tak masuk dalam rencana Zinedine Zidane. Namun, mau bagaimana lagi, ia tak bisa bermain maksimal karena mengalami cedera bahu. “Cedera yang dialami oleh Isco membuat saya tak memiliki pilihan lain kecuali menggantinya,” kata Zidane.
Masuknya Asensio membuat Jupp Heynckes melakukan beberapa perubahan. Pertama, ia berusaha menahan pergerakan Joshua Kimmich untuk terus berada di area yang sama dengan eks pemain Real Mallorca tersebut.
Kedua, ia mempersempit jarak antarpemain yang tugasnya lebih banyak untuk bertahan. Langkah ini dimaksudkan untuk menutup lubang yang bisa saja muncul karena dua bek tengah Bayern, Mats Hummels dan Niklas Suele, tak cukup cepat.
Kesalahan elementer ternyata tak masuk dalam rencana Heynckes. Bermula dari kesalahan Rafinha dalam mengumpan bola, Asensio kemudian memberikan umpan terobosan kepada Lucas Vazquez, yang kemudian mengembalikan bola kepadanya untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Gol tersebut pada akhirnya menjadi gol terakhir dalam pertandingan ini. Gol itu juga memastikan Los Merengues pulang dari markas Bayern dengan kemenangan 1-2 dan keunggulan dua gol tandang.
Zidane menuai banyak pujian usai nama Asensio terpampang di papan skor. Meski demikian, ia enggan menerima apresiasi karena menurutnya pemain berusia 22 tahun tersebut mencetak gol lewat usahanya sendiri.
“Saya hanya menyuruh Asensio terlibat dalam beberapa tugas bertahan. Saat mendapatkan bola, saya pikir Asensio tahu apa yang harus ia lakukan, termasuk saat mendapatkan momen untuk mencetak gol,” kata Zidane kepada FourFourTwo.
Zidane benar, Asensio tahu apa yang harus dilakukan dalam pertandingan ini. Melihat catatan Whoscored, inisiatif pemain berpaspor Spanyol tersebut ketika menyerang memang layak untuk diacungi jempol.
ADVERTISEMENT
Meski bermain dalam tempo yang tak pendek, 44 menit, Asensio begitu efektif. Gol yang ia ciptakan ke gawang Sven Ulreich bahkan menjadi satu-satunya percobaan ke gawang yang ia lakukan sepanjang pertandingan.
Mengapa catatan Asensio layak untuk diapresiasi? Karena ia tahu masalah di pertahanan Bayern. Sebagai pemain yang tak bermain dari menit pertama, ia berhasil membaca persoalan-persoalan yang diperlihatkan lini belakang Bayern

Asensio tahu bahwa sisi kanan pertahanan Bayern yang ditempati Kimmich dan Suele adalah sumber masalah. Area tersebut makin berlubang karena Javi Martinez lebih banyak bergerak di sisi kiri daerah permainan Bayern.
Kecenderungan Kimmich untuk naik dan buruknya pembacaan posisi Suele menjadi alasan mengapa area ini berlubang. Kelemahan tersebut membuat Asensio hanya perlu menunggu di area tersebut tanpa perlu repot-repot menjemput bola.
ADVERTISEMENT
Tahu lubang di kanan pertahanan Bayern, 100 umpan Madrid di babak kedua diarahkan ke area tersebut. Asensio sendiri menerima 12 di antara 14 umpan yang diarahkan kepadanya.
Langkah tersebut terbayarkan dengan ancaman-ancaman yang dilepaskan oleh Asensio. Dari 12 umpan yang diberikan di area tersebut, ia membukukan dua dribel dan empat umpan terobosan ke dalam hingga kotak penalti Bayern.
Moncernya Asensio melengkapi soliditas yang ditunjukkan oleh empat pemain belakang Madrid, Dani Carvajal, Sergio Ramos, Raphael Varane, dan Marcelo. Tanpa penampilan apik Asensio dan mereka, Los Blancos bisa saja gagal meraih poin di Allianz Arena.