1,3 Triliun Ton Makanan Terbuang Setiap Tahun, Bagaimana Mengatasinya?

10 Juli 2018 17:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan, satu di antaranya adalah dengan mengelola limbah dengan baik sehingga tak merusak lingkungan. Tak hanya itu, meminimalisir jumlah limbah yang dihasilkan juga perlu dilakukan. Apalagi limbah makanan sisa, yang kerap dikenal dengan sebutan food waste.
ADVERTISEMENT
Menurut Organisasi Makanan dan Pertanian United Nation (FAO), food waste sendiri didefinisikan sebagai makanan yang layak untuk dikonsumsi, namun tidak dimakan karena dibiarkan hingga basi, atau dibuang oleh konsumen. Data dari FAO juga menyebutkan bahwa sepertiga dari produksi makanan yang layak untuk dikonsumsi, atau setara dengan 1,3 triliun ton justru terbuang sia-sia setiap tahunnya.
Jumlah yang mencengangkan bukan? Secara tak sadar, kita telah membuang makanan yang dapat dikonsumsi oleh tiga triliun orang.
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
Tak cuma itu saja, dampak food waste terhadap lingkungan juga tak kalah buruk. Sampah makanan ini menyumbang 10 persen dari gas emisi yang dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca, dan menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap terjadinya penggundulan hutan dan penipisan sumber air dunia.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah makanan sisa?
Cukup mudah, dengan memanfaatkan setiap bagian makanan yang ada dan tidak menyisakan makanan, kita sudah ikut berpartisipasi dalam mengurangi limbah makanan secara langsung. Sous chef dari Restoran Maple & Oak, Jody mengungkapkan, memanfaatkan seluruh bagian dari bahan pangan yang akan kita masak bukanlah sesuatu yang mustahil. Hanya diperlukan kreativitas dan pengetahuan tentang bahan pangan tersebut.
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
Misalnya saja, saat memasak ayam, kita bisa mengolah beberapa bagian dari ayam seperti hati, kulit leher, hingga kepala dan tulangnya secara maksimal. Bagian paha dan dada ayam dapat dipanggang, kemudian untuk bagian tulangnya dapat dimanfaatkan menjadi kaldu untuk saus. Sedangkan, kulit lehernya dapat diolah menjadi kerupuk kulit.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mengenal bahan-bahan yang akan kita gunakan terlebih dahulu. Memasak itu memiliki endless possibility, kreativitas kita harus ditantang, sehingga dapat memanfaatkan semua bagian makanan secara maksimal," ungkap Jody saat dihubungi oleh kumparanFOOD.
Bila masih merasa kesulitan untuk mengkreasikan makanan agar seluruh bagiannya dapat digunakan hingga tak tersisa, kamu bisa mempelajari teknik-teknik memasak dan kandungan nutrisi mengenai makanan tersebut.
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah makanan (Foto: Thinkstock)
Tak hanya itu, pengolahan limbah sisa makanan juga harus tetap diperhatikan. Alih-alih membuangnya, kamu bisa memproses sisa makananmu menjadi kompos agar lebih ramah lingkungan.
"Untuk menciptakan pangan yang berkelanjutan (sustainability), bukan hanya dari pengolahan makanannya saja, namun juga dari manusianya juga, bagaimana mereka menjaga hubungan mutualisme dengan organisme hidup lainnya yang ada di lingkungan," tutup Jody.
ADVERTISEMENT
Yuk, mulai kurangi limbah makanan dengan menerapkan cara tersebut.