Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu produk harian, telur memang kerap disantap sebagai menu makan sehari-hari. Apalagi, makanan ini merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan nutrisi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, masih banyak orang yang menghindari konsumsi telur karena dianggap dapat mengganggu kesehatan, terutama saat sedang melakukan diet. Tak hanya itu, banyak mitos-mitos lain yang masih dipercaya masyarakat.
Misalnya saja telur berwarna coklat yang dianggap lebih sehat dibandingkan telur berwarna putih. Padahal, hal-hal tersebut belum tentu terbukti benar. Dilansir NDTV , berikut lima mitos dan fakta mengenai telur:
1. Kuning telur meningkatkan kolesterol darah
Kuning telur kerap dihindari oleh banyak orang karena dipercaya dapat memicu tingginya kolesterol darah dalam tubuh. Selain itu, kuning telur juga dipercaya memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga seringkali disisihkan saat sedang melakukan diet.
Faktanya, jenis lemak yang dapat memicu peningkatan kadar kolesterol darah adalah lemak jenuh. Dan ternyata, kuning telur mengandung lemak tak jenuh yang justru baik bagi kesehatan jantung. Selain itu, sebagian besar nutrisi pada telur terkandung dalam bagian kuningnya, mulai dari vitamin, mineral, dan omega 3.
ADVERTISEMENT
2. Telur tidak boleh dikonsumsi terlalu sering
Sebagian besar orang percaya bahwa menyantap telur terlalu sering dapat mengganggu kesehatan tubuh. Padahal, menurut The American Heart Assosiation, menyantap sebutir telur utuh setiap hari merupakan pola diet yang sehat, asalkan diimbangi dengan mengurangi konsumsi produk berprotein tinggi lainnya seperti daging, produk harian, dan unggas.
3. Telur berwarna coklat lebih sehat
Warna pada kulit telur kerap menjadi perdebatan banyak orang untuk menentukan telur mana yang memiliki lebih banyak nutrisi. Telur yang berwarna coklat dianggap lebih menyehatkan dibandingkan telur dengan kulit berwarna putih.
Kenyataannya, kedua telur memiliki kandungan nutrisi yang sama-sama baik bagi kesehatan dan tidak terpengaruh oleh perbedaan warnanya. Perbedaan warna kulit telur tersebut disebabkan karena dihasilkan dari jenis ayam betina yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, telur berwarna coklat dihasilkan oleh ayam berbulu coklat, begitu pula sebaliknya, telur berwarna putih dihasilkan oleh ayam yang memiliki bulu berwarna putih.
4. Mencuci telur dapat menghilangkan bakteri
Produk hewani ini memang mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan. Namun, mencuci permukaan telur tidak akan membuat bakteri tersebut berkurang karena Salmonella berada di bagian dalam telur.
Bahkan, mencuci telur dapat membuat air terserap oleh pori-pori cangkang dan membuat bakteri masuk ke dalamnya. Cara yang dapat dilakukan untuk membunuh bakteri Salmonella adalah dengan memasak telur hingga matang.
5. Bakteri Salmonella hanya terdapat pada kuning telur
Beberapa orang menganggap bahwa bakteri Salmonella dalam telur hanya terkandung di bagian kuningnya saja, sehingga tidak menjadi masalah untuk mengkonsumsi putih telur dalam keadaan mentah.
ADVERTISEMENT
Faktanya, kandungan bakteri pada kuning telur memang lebih banyak, namun bagian putihnya juga telah terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Untuk itu, disarankan untuk tidak mengkonsumsi telur dalam keadaan mentah dan memasaknya hingga matang terlebih dahulu.
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini