7 Gejala yang Muncul Jika Kamu Alergi Terhadap Makanan

17 Oktober 2018 11:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur dan susu (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Telur dan susu (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alergi makanan memang tidak bisa disepelekan, apalagi jika reaksinya bisa berakibat fatal hingga dapat membahayakan nyawa. Alergi makanan sendiri merupakan reaksi berulang yang tidak diinginkan terhadap suatu jenis makanan tertentu. Pada beberapa kasus, biasanya terjadi gejala-gejala yang timbul dan membuat tubuh merasa tidak nyaman. Gejala yang dimaksud seperti gatal-gatal hingga sesak nafas. Ingin tahu gejala apa saja yang ditimbulkan jika kamu alergi terhadap makanan? Yuk, simak ulasannya seperti dikutip dari The Daily Meal berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Gatal-gatal disertai ruam kemerahan
Ilustrasi rasa gatal (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rasa gatal (Foto: Thinkstock)
Gejala yang satu ini sangat umum terjadi jika seseorang alergi terhadap makanan. Biasanya terjadi pada mereka yang alergi terhadap olahan laut (seafood). Sayangnya, banyak dari kita yang salah kaprah dan menganggap jika gejala ini ditimbulkan oleh lingkungan sekitar.
Tetapi, jika kamu alergi terhadap makanan, gejala ini tidak hanya muncul di area mulut saja tetapi bisa muncul di area kulit lain, seperti lengan atau kaki. Gatal-gatal sendiri merupakan reaksi dari peningkatan senyawa histamin di dalam sel darah karenanya kadang disertai ruam kulit.
2. Sakit perut
Sakit perut terjadi karena adanya iritasi lambung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sakit perut terjadi karena adanya iritasi lambung. (Foto: Thinkstock)
Tak hanya gatal-gatal, reaksi lain yang ditimbulkan jika histamin dilepaskan dari dalam saluran pencernaan adalah sakit dan nyeri pada area perut. Meski sakit perut bisa terjadi karena beberapa sebab, namun jika rasa sakitnya parah, segeralah cari bantuan medis.
ADVERTISEMENT
3. Kesulitan menelan
Meredakan sakit tenggorokan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Meredakan sakit tenggorokan (Foto: Pixabay)
Menurut istilah medis, gejala ini biasanya disebut 'disfagia' atau kondisi di mana kamu tidak bisa menelan dengan baik akibat reaksi alergi yang ditimbulkan oleh tubuh. Karenanya, kerongkongan tidak bisa melakukan fungsinya dengan baik karea reaksi histamin. Gejala ini juga menjadi tanda awal syok anafilaksis, dan jika kamu atau orang terdekatmu mengalaminya segera minta bantuan medis.
4. Muntah
Ilustrasi anak korban pedofilia (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak korban pedofilia (Foto: Shutterstock)
Jika reaksi histamin di saluran pencernaan semakin parah, maka dapat menyebabkan muntah. Banyak dari kita mungkin mengira kalau gejala ini disebabkan oleh keracunan makanan. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi.
Selain muntah, mulut dan tenggorokan kamu juga akan merasa gatal. Jika kamu mengalami gejala ini setelah memakan sesuatu, segeralah cari bantuan.
ADVERTISEMENT
5. Bersin dan mata gatal
Ilustrasi bersin (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bersin (Foto: Thinkstock)
Banyak dari kita mengasumsikan gejala ini dengan demam. Namun, ternyata gejala ini juga muncul apabila kamu mengalami alergi makanan. Ya, reaksi histamin dapat menyebabkan sejumlah reaksi, seperti mata gatal berair dan juga bersin.
6. Pembengkakan
Meredakan Gatal-gatal. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Meredakan Gatal-gatal. (Foto: Thinkstock)
Histamin dapat menyebabkan pembengkakan yang cukup signifikan, parahnya lagi dapat memblokir saluran udara. Nah, jika ada pembengkakan di area tubuh tertentu setelah kamu makan atau menyentuh makanan tertentu, carilah bantuan medis yang tepat.
7. Detak jantung cepat
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Selain menyerang sistem pencernaan, ternyata histamin juga bisa menyerang sistem kardiovaskular yang menyebabkan detak jantung kamu berdetak lebih cepat dari biasanya. Gejala ini biasanya diawali dengan menurunnya tekanan darah secara mendadak.