Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
7 Makanan yang Dulu Dibenci Tapi Kini Dicari
7 Maret 2019 13:09 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Sama seperti fashion, dunia kuliner juga mengalami perkembangan atau inovasi setiap tahunnya. Perkembangan tersebut tentu melahirkan jenis-jenis makanan populer yang digemari atau dicari semua orang.
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai makanan populer, ternyata makanan-makanan yang kini dicari banyak orang dulunya sempat menjadi makanan yang dibenci, lho. Menurut situs Reader's Digest, beberapa makanan itu kerap dianggap memiliki reputasi yang buruk sehingga ditinggalkan atau enggan dikonsumsi.
Ingin tahu makanan apa saja yang dulu dibenci tapi kini dicari? Berikut kumparan rangkum untuk kamu.
1. Tomat
Dulu tomat sangat ditakuti sehingga kerap disebut 'apel beracun'. Reputasi buruk ini ternyata disebabkan oleh kejadian yang sangat sepele.
Menurut cerita, pada saat itu ada sebuah jamuan mewah yang menyajikan tomat di atas piring timah. Nah, asam dari tomat tersebut mencemari piring dan membuat banyak orang sakit. Alhasil, gara-gara kejadian itu, banyak orang menghindari buah tomat karena dianggap beracun dan mematikan.
ADVERTISEMENT
Tapi sekarang, siapa sangka buah berwarna merah ini menjadi salah satu makanan yang paling banyak disukai atau dicari di dunia? Banyak pula hidangan nikmat yang menggunakan tomat sebagai bahan utama maupun pelengkapnya.
2. Lobster
Kamu pasti enggak menyangka jika salah satu hidangan paling mahal di dunia ini dulunya sangat dibenci. Bahkan, lobster dulu hanya boleh diberikan kepada tahanan saja.
Tak hanya jadi makanan untuk para tahanan, dulu sempat ada undang-undang yang mengatur seberapa banyak lobster yang boleh dikonsumsi per harinya.
Terlepas dari itu semua, kini makanan yang kaya protein ini jadi salah satu primadona seafood yang kerap dicari. Walaupun harganya mahal, lobster tetap jadi incaran karena rasa dagingnya yang manis.
ADVERTISEMENT
3. Kentang
Umbi-umbian yang satu ini mengalami perjalanan yang cukup panjang hingga bisa diterima dan jadi makanan yang banyak dicari saat ini.
Menurut sejarah, saat pertama kali diperkenalkan di Eropa, petani dan para bangsawan merasa enggan untuk menyentuhnya. Meskipun pada akhirnya diadopsi jadi salah satu bahan pangan, kentang hanya dipandang jadi makanan masyarakat kelas bawah.
Namun, siapa sangka, kini kentang adalah makanan yang paling populer dan banyak dicari di dunia. Saking populernya, banyak sekali kreasi yang bisa dibuat dari umbu-umbian berwarna kuning ini.
4. Cokelat
Sama seperti lobster, kamu juga pasti enggak akan menyangka jika dulu olahan dari biji kakao ini sangat dibenci? Bagaimana tidak, saat pertama kali diperkenalkan cokelat diolah dalam bentuk minuman yang super pahit.
ADVERTISEMENT
Namun seiring berjalannya waktu, cokelat mulai diterima karena diolah dalam bentuk kudapan yang manis.
5. Kaviar
Jauh sebelum jadi makanan mahal dan lambang kemewahan, dulu kaviar sempat dianggap sebagai 'makanan orang miskin' karena pasokannya yang melimpah.
Beberapa tahun berselang tepatnya pada 1910, ikan sturgeon mulai hilang dan punah akibat produksi kaviar yang berlebihan. Karena kejadian itulah, mau tak mau, kaviar semakin langka dan harganya melambung tinggi.
Jadi, tak heran kan jika makanan yang kerap dicari ini memiliki harga yang fantastis?
6. Tiram
Sekitar tahun 1900, produksi tiram sangat banyak sehingga orang kerap memakannya setiap hari sebagai sumber protein yang murah.
Sama seperti kaviar, tiram kemudian mulai hilang dan punah akibat banyak yang mengkonsumsinya. Alih-alih dipandang sebagai 'daging sapi orang miskin', kelangkaan tiram kemudian membuatnya menjadi makanan mahal.
ADVERTISEMENT
7. Quinoa
Quinoa (keen-whah) merupakan sejenis biji-bijian dari pegunungan Andes, Amerika Serikat yang kini sangat populer di kalangan para penggiat pola makan sehat. Alasannya, karena biji-bijian ini dianggap memiliki kandungan yang lebih sehat dibandingkan beras.
Padahal jauh sebelum itu, quinoa menjadi salah satu biji-bijian yang tidak populer bahkan hampir tidak ada orang di luar wilayah yang mengetahui keberadaanya.