Cara Memasak Shabu Shabu yang Benar

13 Juli 2018 17:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang sering menyambangi restoran all you can eat, pasti sudah tak asing lagi dengan sajian shabu shabu, bukan?
ADVERTISEMENT
Shabu shabu khas Jepang memang sangat populer di berbagai restoran berkonsep buffet atau all you can eat. Perpaduan renyah segarnya sayuran dan irisan daging nan lembut membuat sajian rebus ini digemari banyak orang.
Saat berkunjung ke restoran shabu shabu, biasanya pelanggan akan dibebaskan untuk memasak beragam bahan utama seperti daging dan sayur dengan tingkat kematangan yang diinginkan. Namun berbeda dengan penyajian shabu shabu di Indonesia, di Jepang sendiri, ada beberapa aturan tak tertulis yang biasa dilakukan saat akan memasak dan membuat shabu shabu, lho. Apa saja?
Yang pertama adalah mengerti urutan sayur yang akan dimasak. Saat dashi atau kaldu dari rebusan kombu mulai mendidih, masukkan sayuran yang bertekstur keras dan tidak mudah lembek terlebih dahulu seperti lobak, wortel, bawang bombay, serta jamur shittake. Selain membuat sayuran tidak mudah hancur, cita rasa dashi pun akan semakin gurih karena tambahan juice atau sari yang berasal dari rebusan sayur.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, kamu dapat menambahkan irisan tipis daging sapi ke dalam dashi yang telah mendidih. Tapi, jangan merebus daging terlalu lama karena akan merusak teksturnya sehingga lebih alot dan hambar saat disantap.
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
Di Jepang, irisan daging biasanya tidak direbus, melainkan hanya dicelup ke dalam dashi sebanyak tiga hingga empat kali hingga warna daging berubah lebih pucat. Hal ini sesuai dengan nama shabu shabu atau swish swish yang merujuk pada proses pemasakan daging dengan cara diayun ke dalam air panas.
Cara masak ini membuat tekstur daging lebih lembut dengan beberapa bagian daging yang masih berwarna merah muda. Meski dimasak dalam waktu singkat dan nampak belum matang sempurna, namun cita rasanya justru semakin juicy dengan lemak yang masih meleleh saat disantap.
ADVERTISEMENT
Agar cita rasanya lebih menggugah, celup daging ke dalam saus wijen yang gurih dan creamy atau saus ponzu bercita rasa asam-asin sebelum disantap. Tapi jangan terlalu banyak menambahkan saus karena akan membuat cita rasa alami pada daging dan sayur tertutup rasa saus yang kuat.
Khusus untuk sayur yang mudah matang seperti daun selada, sawi, dan jamur enoki, kamu dapat merebusnya selama dua hingga tiga menit sebelum langsung disantap. Hal ini juga berlaku untuk pelengkap shabu shabu seperti tahu atau bakso ikan agar teksturnya tetap lembut dan tidak hancur karena terlalu lama direbus.
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
Setelah semua daging dan sayur habis, orang Jepang tak lantas membuang kuah dashi yang masih tersisa, lho. Sisa kuah akan diolah kembali menjadi shime yaitu sejenis sup yang terbuat dari dashi, nasi, dan telur kocok yang direbus hingga kental.
ADVERTISEMENT
Shime sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti 'terakhir', karena memang dibuat di saat-saat terakhir ketika sajian shabu shabu telah habis. Selain dikombinasikan dengan nasi, tak jarang shime dibuat dengan menambahkan udon atau chukamen yang biasa diolah menjadi ramen. Shime biasanya disantap sebagai makanan penutup menggantikan sup yang bercita rasa gurih.