Chef Petty Elliot dan Misinya Mempromosikan Kuliner Indonesia

21 April 2018 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chef Petty Elliot (Foto: Instagram/@pettyelliottskitchen)
zoom-in-whitePerbesar
Chef Petty Elliot (Foto: Instagram/@pettyelliottskitchen)
ADVERTISEMENT
Saat ini, profesi chef menjadi salah satu pekerjaan yang digeluti banyak orang. Ya, pekerjaan yang membutuhkan kemampuan dan kedisiplinan tinggi ini mulai dilirik dan menjadi kebanggaan tersendiri. Bila dulunya gelar chef lebih banyak dimiliki oleh kaum adam, kini tak sedikit pula para wanita yang menekuni profesi tersebut. Salah satunya adalah Petty Elliot.
ADVERTISEMENT
Menjadi salah satu dari segelintir chef wanita yang sudah malang melintang di dunia kuliner, nama chef Petty Elliot mungkin sudah tak asing di telinga para pecinta kuliner. Chef kelahiran Manado ini dikenal dengan kreasi masakan Indonesianya yang modern dan unik.
Kepada kumparan (kumparan.com), chef Petty bercerita mengenai sepak terjangnya saat terjun ke dunia kuliner yang berawal dari hobinya dalam memasak untuk keluarga dan koleganya, saat ia tinggal di Inggris sekitar tahun 1999 lalu. Di sana, ia kerap menjamu teman dan kerabatnya dengan berbagai menu hidangan khas Indonesia.
Di Eropa, khususnya Inggris sendiri, restoran Indonesia memang sangat jarang ditemukan, tak seperti restoran China atau Thailand yang sudah sangat dikenal dan menjamur di mana-mana. Hal inilah yang kemudian membuatnya bertekad untuk mempopulerkan masakan Nusantara di kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Apalagi, antusiasme dari teman dan kerabat beliau di Inggris terhadap masakan Indonesia cukup tinggi, terutama karena rasanya yang sangat unik dan khas.
Sempat mengikuti salah satu kompetisi memasak bergengsi di Inggris, yakni BBC Masterchef, chef Petty semakin tertantang untuk memperkenalkan cita rasa masakan Indonesia.
"Selain memberikan cooking classes pada teman-teman di sana (Inggris), saya juga sempat ikut kompetisi BBC Masterchef, meskipun cuma dapat juara 4 di Inggris tengah. Nah di situ saya merasa terpanggil untuk mempromosikan budaya dan makanan Indonesia kepada dunia," ungkapnya saat dihubungi kumparan (kumparan.com) melalui sambungan telepon pada Jumat (20/4).
Perjalanan karir chef Petty di dunia kuliner pun dimulai setelahnya. Bisa dibilang, kompetisi tersebut mulai mengubah jalan hidupnya, yang sebelumnya bekerja di perusahaan advertising, ia kemudian 'banting setir' dan mulai menyelami industri kuliner.
ADVERTISEMENT
Saat kembali ke Indonesia, chef yang memiliki nama lengkap Petty-Pandean Elliot ini kemudian didapuk sebagai penulis makanan di berbagai majalah ternama Indonesia dan membuka kelas memasak bagi keluarga ekspatriat yang tinggal di Jakarta.
Bahkan, di tahun 2010, untuk pertama kalinya, beliau menjajal dapur profesional dengan berkolaborasi bersama salah satu hotel bintang lima di ibu kota.
Memiliki latar belakang sebagai penulis dan kritikus makanan, chef yang pernah mendapatkan penghargaan Gourmand World Cook Book Awards pada salah satu karyanya yang bercerita mengenai perjalanan hidangan Indonesia dari warung-warung di Jakarta ini justru tidak pernah mengenyam pendidikan kuliner secara formal.
Ya, tak seperti kebanyakan chef pada umumnya, chef Petty mempelajari ilmu di dunia kuliner secara otodidak.
ADVERTISEMENT
Menariknya, pengetahuan memasaknya justru ia dapatkan di pasar. Bagi chef Petty, pasar merupakan sekolah baginya. Tak jarang, saat melancong ke berbagai daerah di Indonesia atau negara lain, ia selalu menyempatkan untuk mengunjungi pasar agar bisa berinteraksi dengan penduduk lokal dan memperluas pengetahuannya mengenai bahan-bahan masakan.
Selain itu, kepiawaiannya dalam mengolah masakan juga didapatkan dari kunjungannya ke restoran dan kolaborasi bersama chef lainnya.
"Teknik memasak saya pelajari dengan cara berkunjung ke restoran chef lainnya, selain itu saya juga senang berkunjung ke pasar. Bagi saya, pasar itu adalah sekolah. Nah, setelah tahu teknik-teknik memasak, nantinya bisa melakukan eksperimen terhadap makanan yang lain," papar chef Petty.
Tak heran, beragam hidangan unik khas Nusantara berhasil ia kreasikan. Contohnya, menu arancini tuna manis pedas, yang merupakan kreasi masakan bola-bola nasi kuning dengan isian ikan cakalang pedas yang terinspirasi dari hidangan Italia.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya sebatas ingin mempromosikan kuliner Indonesia saja, ia juga memiliki misi untuk memperkenalkan bahwa bahan-bahan lokal dari Bumi Pertiwi pun bisa digunakan dan dimasak menjadi hidangan lainnya. Sambal ijo khas Padang, misalnya, kerap ia kreasikan menjadi sajian pesto khas Italia.
"Mungkin banyak orang yang mengira masakan saya itu merupakan fusion atau gabungan dari beberapa budaya memasak. Padahal yang ingin saya tekankan adalah masakan Indonesia tapi dengan tampilan seperti masakan dari negara lain, misalnya Eropa. Saya sangat senang membuat kreasi yang tidak terlihat seperti masakan Indonesia, padahal sebenarnya itu masakan khas Indonesia dengan tampilan berbeda, tapi dengan rasa yang tetap Indonesia banget", imbuhnya.
Baginya, masakan Indonesia menjadi salah satu warisan budaya yang harus tetap dilestarikan. Kecintaannya terhadap makanan Nusantara tersebut membuatnya tetap semangat untuk terus berkreasi dan tidak berhenti berkarya, serta membuat kuliner Indonesia semakin dipandang di mata dunia.
ADVERTISEMENT