Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Apakah kamu salah satu penggemar hidangan sushi, sashimi, atau poke bowl? Ketiganya sama-sama menggunakan ikan mentah sebagai bahan dasarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya membuat cita rasanya terasa segar, penggunaan ikan mentah ini juga diklaim kaya akan nutrisi dan baik untuk kesehatan tubuh.
Kendati demikian, masih banyak orang yang bertanya-tanya: apakah ikan mentah ini aman untuk dikonsumsi? Belum lagi, jenis ikan seperti salmon dan tuna digadang-gadang memiliki kandungan merkuri yang bisa membahayakan kesehatan.
Sejatinya, makanan --terutama hidangan laut-- harus dimasak sampai matang untuk membunuh kuman dan bakteri di dalamnya. Ikan mentah berisiko mengandung mikroba dan parasit yang bisa menyebabkan infeksi atau keracunan.
Sebuah studi dari Amerika Serikat berjudul Incidence of Salmonella in fish and seafood menemukan, sekitar 10 persen hidangan laut mentah yang diimpor dan tiga persen seafood lokal positif mengandung Salmonella.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti kita tak bisa sama sekali mengonsumsi ikan mentah. Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal PubMed pada tahun 2013 mengungkap, ikan yang disantap mentah mengandung asam lemak omega-3 yang lebih tinggi.
Standar keamanan untuk konsumsi ikan mentah
Selain itu, restoran-restoran sushi juga telah menerapkan standar tertentu untuk memastikan keamanan dari ikan yang disajikan mentah. Sebelum disiapkan, ikan segar dibekukan terlebih dahulu salam suhu -20 derajat celsius selama dua hari, atau -35 derajat celsius selama 15 jam.
Menurut Food and Drug Administration Amerika Serikat, ikan mentah dapat dikonsumsi setelah dibekukan selama 12 - 24 jam. Cara ini terbukti efektif untuk menyingkirkan kontaminasi berbahaya yang ada di dalam ikan.
Bila ingin menyantap hidangan ikan mentah di restoran, pilihlah tempat makan yang memang sudah terkenal dan terpercaya. Pastikan mereka menggunakan bahan-bahan yang segar dan berkualitas tinggi, serta mengikuti standar keamanan pengolahan makanan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan kadar merkurinya?
Senyawa merkuri pada dasarnya muncul secara alami di air laut, dan kadarnya berbeda-beda pada tiap jenis ikan. Kandungan merkuri ini juga dipengaruhi dari lokasi ditangkapnya ikan.
Nah, kadar merkuri yang terdapat di sebagian besar ikan ternyata tak cukup tinggi untuk membahayakan kesehatan. Manfaat kesehatan dari ikannya pun lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan.
Misalnya, ikan salmon, cod, dan udang biasanya mengandung kadar merkuri yang rendah, sehingga tak berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah tak berlebihan.
Lain halnya dengan ikan tuna, yang kadar merkurinya lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena ikan tuna hidup lebih lama dan ukuran tubuhnya lebih besar, sehingga merkuri yang diserap pun lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Maka itu, sebaiknya minimalisasi konsumsi ikan tuna mentah. Setidaknya hanya satu atau dua kali seminggu.
Selain itu, perlu digaris bawahi, konsumsi ikan mentah tak dianjurkan bagi mereka yang sistem imunnya lemah, sedang dalam masa pengobatan, ibu hamil, atau anak-anak.