Filosofi di Balik Pembuatan Poteng Jaje Tujak, Olahan Tape khas Lombok

11 April 2018 16:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poteng Jaje Tujak, jajanan tapai khas Lombok (Foto: Instagram @riadunadnan & @nenaratu07)
zoom-in-whitePerbesar
Poteng Jaje Tujak, jajanan tapai khas Lombok (Foto: Instagram @riadunadnan & @nenaratu07)
ADVERTISEMENT
Dijuluki sebagai surganya kuliner pedas, sajian khas dari pulau yang tergabung dalam provinsi Nusa Tenggara Barat ini memang memiliki aneka sajian khas bercita rasa pedas yang menggoda. Tak hanya itu saja, Lombok ternyata juga memiliki satu jajanan khas yang tak kalah lezat. Bukan makanan pedas, jajanan ini justru memiliki cita rasa manis.
ADVERTISEMENT
Adalah poteng jaje tujak, sejenis tape yang diolah menjadi makanan ringan. Makanan ini biasanya disajikan saat lebaran ketupat tiba. Kendati namanya terdengar asing bagi warga di luar Lombok, namun rasa dari jajanan ini dijamin mampu membuat ketagihan. Nama poteng jaje tujak sendiri memiliki arti jajanan tape yang ditumbuk.
Poteng jaje tujak terdiri dari dua sajian, yakni poteng atau tapai yang terbuat dari ketan putih, dan jaje tujak atau tetel yang diolah dari campuran ketan putih, ketan hitam, dan kelapa yang ditumbuk hingga halus. Sepintas, tampilan warna hijau pada poteng mirip dengan tape ketan khas Magelang. Namun, jaje tujak khas Lombok disajikan dalam potongan berbentuk kotak.
Pembuatan poteng memerlukan cukup banyak waktu, karena harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu selama kurang lebih tiga hari. Sedangkan untuk jaje tujak sendiri dikukus selama dua kali, sebelum dan sesudah dicampur dengan parutan kelapa. Pembuatan jaje tujak juga biasanya menunggu poteng matang terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ternyata terdapat suatu tradisi unik di balik pembuatan jajanan khas Lombok ini. Terdapat suatu kepercayaan bahwa dalam membuat poteng tak boleh sembarangan, dan pembuatnya harus dalam keadaan suci atau tidak sedang haid (khusus wanita) agar tidak merusak hasil akhir poteng. Selain itu, penaburan bubuk tape ketan juga dilakukan setelah selesai salat sehingga masih dalam kondisi suci karena usai berwudhu.
Cita rasa dari poteng yang segar dan jaje tujak yang gurih serta teksturnya yang legit tentu membuatnya sangat nikmat untuk disantap sebagai sajian spesial saat Lebaran tiba. Selain itu, jajanan ini juga dapat dijumpai di berbagai acara spesial lainnya seperti pernikahan maupun acara pesta.
Tertarik mencicipinya?