Kenapa Kita Merasa Lapar Setelah Makan Buah?

2 Juli 2019 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan buah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan buah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Buah-buahan mengandung nutrisi dan vitamin yang baik bagi kesehatan tubuh. Tak hanya itu, kandungan serat di dalamnya juga bermanfaat melancarkan pencernaan. Bahkan, beberapa jenis buah diklaim dapat membantu meluruhkan lemak dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Tak heran, buah kerap disantap sebagai pengganti kudapan atau bahkan menu utama oleh mereka yang sedang diet. Kendati demikian, ternyata sebuah studi menemukan bahwa buah bisa membuat kita kelaparan usai mengkonsumsinya, lho.
Dilansir Daily Mail, penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Southern California mengungkap, kandungan gula dalam buah, madu, serta minuman bersoda membuat orang merasa lebih lapar. Hal ini, akan berujung pada munculnya keinginan untuk menyantap lebih banyak makanan enak.
Mereka meneliti bagaimana otak, dan tubuh bereaksi terhadap dua jenis gula —glukosa dan fruktosa. Meski jumlah kalorinya setara, namun keduanya diproses oleh tubuh dengan cara berbeda.
buah persik Foto: Pixabay
Glukosa yang kerap ditemukan di hampir semua makanan berkarbohidrat, memenuhi semua sel pada tubuh manusia. Sedangkan fruktosa yang ada dalam buah dan sayuran, mengalami proses metabolisme di organ hati. Nah, fruktosa ini tak bisa menstimulasi hormon insulin yang berperan dalam menciptakan rasa kenyang.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian tersebut, responden yang mengkonsumsi fruktosa mengalami peningkatan aktivitas otak dan tingkat lapar yang lebih tinggi. Keinginan untuk makan juga ikut meningkat, bila dibandingkan dengan responden yang hanya mengkonsumsi glukosa.
Mereka pun diberi dua pilihan; menyantap makanan lezat sesegera mungkin, atau diberi imbalan uang sebulan setelahnya.
Hasilnya, responden yang mengkonsumsi fruktosa punya keinginan lebih besar untuk memilih menyantap makanan tinggi kalori ketimbang menerima uang.
Assistant professor kedokteran di Keck School of Medicine, Kathleen Page menjelaskan, mengkonsumsi fruktosa yang mirip dengan glukosa akan mengaktifkan otak, dan meningkatkan perilaku makan.
Untuk membatasi asupan fruktosa dalam tubuh, disarankan untuk mengurangi konsumsi pemanis tambahan dan minuman bersoda. Selain itu, kurangi minum jus buah dan hindari menyantap buah kering atau kalengan.
ADVERTISEMENT