Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mencoba Steak Murah Meriah nan Legendaris di Javan Steak, Bandung
5 Maret 2017 12:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kamu pecinta steak? Jika berkunjung ke Bandung, kamu wajib mencoba Javan Steak.
ADVERTISEMENT
Lokasinya memang kurang strategis, berada di garasi 9Square, Jalan Sulanjana, Bandung. Tempatnya relatif kecil, hanya mampu menampung sekitar 30 orang saja, dengan bangku dan meja sederhana ala warung. Namun jangan salah, Javan ini termasuk warung steak legendaris yang banyak dicari.
Jika tempat makan lain rata-rata buka dari pukul 10.00 WIB, Javan justru baru mulai buka setelah pukul 17.00 WIB. Tapi jangan kaget jika mendapati antrean waiting list yang lumayan panjang semenjak Javan belum dibuka. Bahkan, saking larisnya, biasanya pukul 21.00 WIB warung ini sudah tutup.
Semua pelayannya laki-laki dan mengenakan seragam Javan berupa kaos berwarna orange. Lupakan soal waiters berjas rapi dan meja makan ala candle light dinner. Kesan pertama dan satu-satunya yang bisa kita tangkap hanyalah sebuah warung.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan salah, kesan tersebut akan langsung sirna begitu kita memegang menu yang tersedia. Kita akan menjumpai berbagai nama asing yang sulit dilafalkan. Meski dengan sabar para "waiters" menjelaskan kepada kita, tapi biasanya kita akan kembali menanyakan pertanyaan yang sama dan akhirnya memilih berdasarkan faktor untung-untungan.
Harga yang ditawarkan cukup mencengangkan. Hanya berkisar antara Rp 17 ribu hingga Rp 30 ribu saja perporsi.
kumparan tertarik untuk memesan menu Esterhazy Rostelyos, Stecchini Carlos dan Chicken Cordon Blue. Tersedia dua pilihan pendamping steak, kentang dan spaghetti. Untuk minumannya, kumparan mencoba minuman andalan Javan, Ice Chocolate.
Setelah dicoba, Esterhazy Rostelyos dan Stecchini Carlos sebenarnya hampir sama. Bedanya, Esterhazy Rostelyos lebih terasa pedas sedangkan Stecchini Carlos dominan rasa kejunya. Daging sapi yang digunakan dipanggang well done (bisa sesuai request) dan terasa meresap bumbunya, ditambah dengan saus yang memiliki cita rasa cukup kuat.
ADVERTISEMENT
Masing-masing menu disajikan dengan cara serupa. Jika tidak memperhatikan, kita akan kesulitan membedakan menu satu dengan yang lain. Selain pendamping menu berupa kentang goreng atau spaghetti, potongan wortel, jagung, dan buncis menjadi pelengkap menu utama.
Untuk minumannya, tidak salah kumparan memilih Ice Chocolate. Coklat yang digunakan adalah coklat bubuk dengan rasa yang tajam. Awalnya memang kurang segar karena disajikan dengan "panas-dingin", bagian bawah masih hangat padahal bagian atasnya dingin. Namun, setelah suhu dingin dari es batu tercampur rata, ice chocolate ini memang sangat lezat dan menyegarkan.
Meski terlihat sedikit, namun setelah dipotong, potongan daging di Javan sangat tebal. Sehingga satu menu saja sudah cukup untuk mengenyangkan lidah dan perut.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu berencana untuk ke sini, setidaknya datang 30 menit sebelum Javan Steak dibuka untuk menghindari banyaknya antrean.