Mengenal Banchan, Makanan Pendamping Khas Korea Selatan

27 Januari 2018 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banchan  (Foto: Dok. wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Banchan (Foto: Dok. wikimedia commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika kamu pernah mengunjungi restoran khas makanan Korea, pasti familiar dengan serangkaian menu pendamping yang disajikan pada piring-piring kecil. Ada kimchi, gochujang atau pasta cabai, hingga acar bercita rasa asam dan segar. Seluruhnya memperkaya cita rasa makanan Korea yang terkenal akan kelezatannya.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Korea, aneka camilan ini disebut dengan banchan. Layaknya sambal yang wajib ada sebagai pelengkap sajian tradisional indonesia, banchan juga wajib tersedia. Bahkan pada makanan sederhana seperti ramyeon atau mie instan Korea.
Jika ditelusuri, banchan memiliki sejarah yang sangat panjang, lho. Dulu, banchan berasal dari makanan para biksu di kuil Buddha yang terdiri dari berbagai sayuran tanpa bumbu berlebih. Banchan digambarkan sebagai kudapan yang merepresentasikan kesederhanaan dan keselarasan dengan alam.
Banchan  (Foto: Dok. wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Banchan (Foto: Dok. wikimedia commons)
Meski sederhana, selain disantap para biksu yang tinggal di kuil pada zaman dinasti Georyeo (sekitar abad ke-10), banchan hanya disajikan untuk kalangan kerajaan dan bangsawan saja. Semakin tinggi pangkat dan gelar seseorang di kerajaan, maka banchan yang disajikan semakin banyak dan bervariasi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya kimchi yang sudah familiar terutama bagi penyuka kudapan khas Negeri Ginseng, ragam banchan terbagi jadi lima jenis makanan pendamping. Semua dibedakan bersadarkan bahan dan proses pembuatannya. Jika diteliti mendalam, lima jenis ini mewakili seluruh teknik pembuatan makanan, mulai dari dikukus hingga difermentasi.
Lima jenis banchan yang populer disajikan di Korea Selatan adalah kimchi, namul yang terdiri dari sayuran tumis, jorim yang terbuat dari tahu dan hati sapi yang disiram saus, telur kukus atau jim, dan jeon berupa pancake daun bawang atau daging goreng. Semuanya disajikan dalam mangkuk ukuran mini yang biasanya dimakan bersama keluarga.
Yang unik, menurut kepercayaan masyarakat Korea Selatan, penyajian banchan tidak boleh sembarangan. Banchan atau makanan pendamping ini harus disajikan dalam mangkuk berjumlah ganjil agar keberuntungan selalu datang menghampiri.
Banchan  (Foto: Dok. wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Banchan (Foto: Dok. wikimedia commons)
"Banchan selalu disajikan dalam jumlah ganjil karena angka genap dipercaya sebagai lambang kesialan," ujar seorang penulis buku Eating Korean dikutip dari Huffpost (26/1).
ADVERTISEMENT
Seiring kemajuan zaman, banchan yang dulu hanya disajikan untuk keluarga kerajaan kini dapat dinikmati oleh semua kalangan. Bahkan jika kamu mengunjungi warung kaki lima yang menjual jajanan khas Korea Selatan di pinggir jalan, pedagang akan menyediakan setidaknya satu hingga tiga jenis banchan sebagai pendamping makanan.
Banchan, Makanan Pendamping Khas Negeri Gingseng (Foto:  Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banchan, Makanan Pendamping Khas Negeri Gingseng (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)