Mengenal Michelin Star, Gelar Bergengsi Bagi Sebuah Restoran

12 Mei 2018 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Michelin guide. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Michelin guide. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi pengamat atau pakar kuliner, pasti sudah tak asing lagi dengan gelar Michelin Star yang disandang oleh beberapa restoran di dunia. Ibarat penghargaan Oscar bagi insan perfilman dunia, Michelin Star menjadi salah satu tolak ukur kualitas suatu restoran.
ADVERTISEMENT
Michelin Star sendiri adalah sebuah gelar yang diberikan kepada restoran atau tempat makan yang memiliki hidangan dengan cita rasa yang selalu terjaga kelezatannya. Tak hanya sajiannya saja, tempat, kru, bahkan chef-nya pun harus memiliki kualitas terbaik agar dapat menyandang gelar bergengsi di industri restoran ini.
Namun, sebagian besar dari foodies pasti bertanya-tanya, bagaimana asal-usul Michelin Star hingga kini menjadi gelar bergengsi suatu restoran?
Pertama kali diterbitkan pada 1900 silam, Michelin Guide yang diluncurkan oleh perusahaan ban, Michelin, merupakan sebuah buku berisi daftar fasilitas umum seperti restoran, penginapan, dan bengkel yang dibuat khusus untuk para supir di Prancis.
Michelin guide. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Michelin guide. (Foto: Wikimedia Commons)
"Awal ceritanya, perusahaan mereka (Michelin) sering berkeliling negara karena memang memiliki company di beberapa negara. Lalu mereka membuat rating, sehingga orang akan mengetahui tempat makan yang enak. Namun sekarang menjadi sebuah gengsi untuk restoran," terang Chef Stefu Santoso, Executive Chef di Amuz Gourmet Restaurant saat ditemui kumparanFOOD (kumparan.com) Kamis lalu (9/5).
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, daftar fasilitas umum, terutama restoran pun semakin bertambah. Dan pada tahun 1926, diperkenalkan sistem rating yang menunjukkan kualitas suatu restoran yang ada dalam daftar Michelin Guide.
Di dalam Michelin Guide sendiri terdapat tiga rating berdasar kualitas restoran, yaitu bintang satu, dua, dan Michelin bintang tiga. Bintang satu diberikan kepada restoran dengan sajian berkualitas baik di suatu daerah, bintang dua berarti restoran tersebut sangat patut dikunjungi, dan bintang tiga sekaligus gelar tertinggi Michelin Star biasanya diberikan kepada restoran dengan sajian terbaik yang sangat direkomendasikan sebagai destinasi wisata kuliner.
Bagi restoran yang telah memiliki gelar Michelin Star, hal ini dapat meningkatkan gengsi dan popularitas. Bahkan, gelar Michelin Star dapat membuat suatu restoran dikenal oleh foodies seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Michelin guide. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Michelin guide. (Foto: Thinkstock)
Meski begitu, untuk mendapatkan gelar Michelin Star bukanlah sesuatu yang mudah. Diperlukan usaha yang sangat keras untuk mempertahankan kualitas makanannya agar selalu berkualitas nomor satu.
Dalam menilai suatu restoran, pihak Michelin akan mengirimkan agen rahasia, atau yang disebut Chef Stefu sebagai 'mystery guest' untuk menilai sajiannya. Tak hanya sekali, namun agen rahasia tersebut akan mengunjungi restoran secara berkala, meskipun restoran tersebut telah mendapat gelar Michelin Star.
"Mereka banyak sekali mystery guest yang tidak diundang dan mereka datang secara diam-diam. Jadi setiap hari kita harus menyajikan makanan berkualitas terbaik. Sekali kita lengah dapat mempengaruhi penilaian," tambah Chef Stefu.
"Standarnya tinggi, kita harus fokus, pada konsistensi bahan, source-nya. Dan untuk mempertahankannya itu sulit," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Di Asia Tenggara saja, hanya negara Singapura dan Thailand yang memiliki restoran bergelar Michelin Star. Selain karena sulitnya persaingan untuk mendapatkan dan mempertahankan gelar bergengsi ini, menurut Chef Stefu salah satu penyebab minimnya Restoran Michelin Star di Asia, khususnya Asia Tenggara adalah pihak Michelin Star yang belum mengeksplor sajian khas Asia secara Menyeluruh.
"Indonesia tidak memiliki Restoran Michelin Star karena pihak Michelin belum pernah masuk di Indonesia. Bukan karena kita tidak mampu, cuma perusahaan Michelin Star belum sampai ke Indonesia," jelasnya.