Mengintip 5 Street Food Terekstrem di Seluruh Dunia

17 Desember 2018 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Balut (Foto: Shutterstock/Rachata Teyparsit)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balut (Foto: Shutterstock/Rachata Teyparsit)
ADVERTISEMENT
Street food kini tak lagi dipandang sebelah mata. Beragam aneka jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima itu pun kini diburu para wisatawan saat mengunjungi sebuah negara atau kota. Di Indonesia sendiri, street food biasanya dijual di pinggir sekolah hingga festival-festival kuliner. Adapun jenis kulinernya kini berkembang mengikuti kebutuhan dan selera pasar.
ADVERTISEMENT
Selain di Indonesia, ternyata street food juga bisa ditemui di luar negeri, lho. Menariknya, ragam kuliner yang dijajakan tersebut cenderung tak lazim dan dianggap aneh. Ingin tahu negara mana saja yang menjual street food terekstrem? Yuk, simak ulasannya seperti dikutip dari Times of India berikut ini.
1. Cacing Mopane - Zimbabwe
Ilustrasi Cacing Mopane (Foto: Shutterstock/Rainer Lesniewski)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cacing Mopane (Foto: Shutterstock/Rainer Lesniewski)
Cacing Mopane merupakan salah satu camilan favorit masyarakat Zimbabwe. Cacing Mopane sendiri merupakan spesies Belina Gonimbrasia yang biasa disebut ngengat kaisar atau Worms. Lantas dinamai cacing Mopane, karena hewan tersebut mengonsumsi daun dari pohon Mopane.
Di Zimbabwe sendiri, cacing ini biasanya dimakan kering, diolah seperti keripik kentang, atau dimasak basah dengan saus. Adapun dalam mengolahnya, cacing ini biasanya diremas terlebih dahulu untuk dikeluarkan isi perutnya dan terakhir dikeringkan. Nah, proses pengeringan ini sendiri bertujuan agar menghasilkan cita rasa yang gurih dan juga renyah.
ADVERTISEMENT
Untuk mencicipi kuliner terebut, masyarakat biasanya mencari di pasar lokal dengan harga tergantung ukuran dan daerah panen.
2. Hakarl - Islandia
Ilustrasi Hakarl (Foto: Shutterstock/IAM photography)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hakarl (Foto: Shutterstock/IAM photography)
Selanjutnya adalah Hakarl. Hakarl sendiri merupakan daging ikan hiu Greenland yang difermentasi selama bertahun-tahun sebelum dikonsumsi. Ada alasan tersendiri kenapa ikan ini harus difermentasi dengan kurun waktu yang lama, salah satunya karena daging ikan hiu ini mengandung kadar urea yang sangat tinggi. Urea ini kabarnya beracun dan berbahaya jika dikonsumsi. Oleh karena itu, ikan hiu ini harus didiamkan terlebih dahulu hingga membusuk.
Proses pembuatan hakarl biasanya membutuhkan waktu lebih dari lima bulan. Setelah difermentasi, daging ikan hiu akan digantung agar mengering. Dari segi tampilan, hakarl yang sudah siap olah memiliki warna cokelat dan ada sedikit lapisan kering. Sedangkan untuk rasanya, menurut masyarakat Islandia daging ikan hiu ini memiliki rasa yang sedikit manis dan lebih ke tawar.
ADVERTISEMENT
3. Andouillette - Prancis
Ilustrasi Andouillette  (Foto: Shutterstock/Bonchan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Andouillette (Foto: Shutterstock/Bonchan)
Meski memiliki nama yang eksotis, hidangan ini pada kenyataanya merupakan salah satu sosis teraneh yang pernah ada. Andouillette biasanya terbuat dari daging babi, usus babi, merica, anggur merah, bawang, dan beragam bumbu yang kemudian dicincang kasar lalu dimasukan ke dalam sausage case dan digoreng.
Di Prancis sendiri, hidangan ini biasanya disajikan bersama krim segar dan saus mustard bersama dengan kentang goreng dan salad.
4. Tuna Eyeballs - Jepang
Ilustrasi Tuna Eyeballs  (Foto: Instagram @sarah_angelic)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tuna Eyeballs (Foto: Instagram @sarah_angelic)
Sesuai namanya, makanan ini merupakan bola mata tuna yang direbus dan dibumbui dengan kecap asin dan anggur beras. Proses pembuatannya yang direbus membuat tekstur kuliner ini lembut di mulut.
Meski terdengar aneh dan ekstrem, tuna eyeballs kaya akan omega-3 dan dianggap sebagai salah satu street food terkenal yang ada di Jepang.
ADVERTISEMENT
5. Balut - Filipina
Ilustrasi Balut (Foto: Shutterstock/Scott Biales)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balut (Foto: Shutterstock/Scott Biales)
Balut merupakan salah satu hidangan yang biasanya dijajakan di pinggir jalan Filipina. Bagi yang belum familier, kuliner ini merupakan sejenis telur bebek rebus yang masih berbentuk embrio. Saat dibuka, kamu akan menemukan badan, paruh, bulu, hingga ceker bebek yang belum sempurna.
Di Filipina sendiri, menyantap balut sudah dianggap tradisi dan budaya masyarakat. Meski terlihat menjijikan, kabarnya balut memiliki rasa yang gurih seperti sup ayam. Hmm, berani coba?
Itulah lima street food terekstrem yang ada di seluruh dunia. Dari kelimanya, mana yang menurutmu paling ekstrem?