Mengintip Proses Pengolahan Susu Murni Jadi Susu Pasteurisasi

13 Juli 2019 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan Sapi Greenfields Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan Sapi Greenfields Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Susu telah lama dikenal sebagai minuman super sehat. Tingginya kandungan nutrisi, dan vitamin yang ada di dalamnya menjadikan minuman ini kaya akan manfaat.
ADVERTISEMENT
Sejatinya banyak sekali jenis susu yang beredar di pasaran. Ada susu pasteurisasi, susu Ultra High Temperature (UHT), hingga susu bubuk. Semuanya, mengalami proses pengolahan untuk menonaktifkan bakteri-bakteri tak sehat yang ada di dalam susu.
Beberapa waktu yang lalu, kumparan berkesempatan melihat proses pengolahan susu murni menjadi susu pasteurisasi dan UHT di pabrik. Kami juga berkeliling peternakan sapi perah milik PT Greenfields Indonesia. Menariknya, semua proses pasteurisasi susu itu terintegrasi dari peternakan hingga pabrik.
"Semua raw material (bahan baku) berasal dari peternakan kita sendiri. Tujuannya, untuk menjaga kualitas susu terbaik yang bisa dinikmati oleh para penikmat susu segar," kata Endang Wijayaningsih, Head Marketing PT Aust Asia Food, di pabrik pengolahan susu PT Greenfields, Palaan, Malang, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
Peternakan sapi perah
Peternakan Sapi Greenfields Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
Bahan baku untuk pembuatan susu dan produk susu Greenfields, sejatinya berasal dari peternakan sapi perah yang berada di kaki Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur. Peternakan yang berada di lahan seluas 50 hektar itu menampung 8.800 sapi Holstein dan Jersey yang di impor dari Australia.
"Susu sapi itu dihasilkan setelah sapinya melahirkan. Prinsipnya, sapi tersebut harus hamil dan melahirkan dulu baru susunya diperah. Di peternakan kami ada 4.000 ekor sapi yang diperah setiap 8 jam sekali," jelas Heru Prabowo, Head of Farm, PT Greenfields Indonesia.
Peternakan Sapi Greenfields Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
Sepenglihatan kami, seluruh sapi perah di peternakan Greenfields terlihat segar, nyaman, dan berisi. Tak heran, karena menurut Heru untuk membuat sapi-sapi tersebut nyaman atau istilahnya 'happy cow' mereka harus diberi kecukupan pakan, minum, serta kenyamanan lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Bahkan setiap dua kali dalam setahun sapi-sapi itu mendapatkan perawatan kaki pedicure. Tujuannya untuk menghindari dari penyakit yang disebabkan oleh kuman," tambah Heru.
Proses Pemerahan Susu Sapi Modern - Peternakan Sapi Greenfields Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
Proses pemerahan susu sapi di peternakan ini juga sudah modern dan diproses tanpa tersentuh tangan manusia. Sebelum proses pemerahan, ibu sapi mendapatkan sterilisasi ambing (puting) agar mencegah masuknya bakteri yang mengakibatkan infeksi.
Setelah itu, sapi di-streping (diberi rangsangan) agar mengeluarkan air susu pertamanya. Lalu di-drying (dikeringkan) hingga dibersihkan dengan microfiber (lap khusus untuk membersihkan ambing setelah diperah) agar ambingnya tetap bersih.
Karena tidak menggunakan tangan manusia, pemerahan susu sapi di peternakan ini menggunakan alat pemerah (sejenis selang) yang dipasangkan pada empat ambing sapi. Alat tersebut akan terlepas secara otomatis begitu susu sapi telah habis. Selanjutnya, susu yang telah diperah akan mengalir langsung menuju selang pemrosesan susu sapi.
ADVERTISEMENT
Proses pasteurisasi susu di pabrik
Pabrik Pengolahan Susu Greenfields - Malang Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
Setelah diperah, susu sapi akan dibawa dari peternakan ke pabrik pengolahan susu yang berada di desa Palaan, Malang, dengan suhu 4 derajat celcius. Setelah tiba di pabrik, susu akan melewati proses pasteurisasi atau pemanasan dalam waktu singkat.
"Agar aman dikonsumsi, susu minimal harus melewati proses pasteurisasi untuk menonaktifkan bakteri-bakteri berbahaya. Ini proses paling sederhana dengan hasil yang paling mendekati alami," kata Darmanto Setyawan, Head of Dairy Manufacturing – SEA, PT. Greenfields Indonesia kepada kumparan.
Di pabrik susu yang berdiri pada 2017 lalu itu, kami juga melihat tangki-tangki metal raksasa yang saling terhubung dengan pipa. Di dalam tangki-tangki itulah, susu sapi dipasteurisasi atau dipanaskan dalam suhu kurang dari 100 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
Sama seperti proses pemerahan, di sana kami juga tidak melihat satu pun personel yang bekerja di ruang processing. Selain karena sudah dikerjakan menggunakan automatic control, menurut Darmanto hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas dan kehigienisan susu.
"Setelah melewati proses sterilisasi, susu akan dikemas secara higienis dan masuk ke dalam warehouse penyimpanan, hingga mengalami proses quality control," tutup Darmanto.
PT Greenfields Indonesia memiliki skala terbesar untuk peternakan sapi perah terintegrasi di Indonesia dan Asia Tenggara. Dari peternakan dan pabriknya, Greenfields dapat menghasilkan lebih dari 210 ton susu setiap hari yang kemudian dijual di pasar Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, dan negara-negara lainnya.