Menyantap Hot Pot, Makanan Musim Dingin yang Populer di China

13 Februari 2018 16:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Saat musim dingin tiba, menyantap makanan yang bisa menghangatkan badan tentu menjadi pilihan yang tepat. Makanan berkuah seperti hot pot bisa kamu jadikan sebagai referensi untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya cuaca ekstrem.
ADVERTISEMENT
Begitu pun dengan masyarakat China yang gemar mengkonsumsi hot pot saat musim dingin tiba. Di kalangan warga lokal dan asing di China daratan, hot pot atau dalam Bahasa Mandarin disebut Huo Guo ini adalah makanan musim dingin yang sangat populer.
Potongan sayuran dan daging mentah dicampur dan dimasukkan menjadi satu ke dalam kuah sup panas yang telah diisi bumbu rempah-rempah khas Tiongkok. Selain itu, kuah sup juga bisa dipilih, pedas dan tidak pedas.
Hanya dimasak selama beberapa menit, potongan sayuran dan daging bisa langsung diangkat untuk disantap. Dan, untuk merasakan langsung sensasi menikmati hot pot di tengah-tengah musim dingin di China, kumparan (kumparan.com) berkesempatan langsung mencicipi nikmatnya hot pot di salah satu restoran di kota Xiamen.
Memasukkan daging dan sayuran ke hot pot. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Ditemani Sohee dan Encai, mahasiswi asal Korea Selatan yang sedang menempuh pendidikan di Xiamen University, kumparan mendatangi sebuah restoran bernama Haidilao. Restoran ini berada di jantung kota atau tepatnya di area Zhongshan Lu.
ADVERTISEMENT
Kami tiba saat jam makan siang. Saat itu, restoran sudah mulai dipenuhi pengunjung. Dengan ramah, para pelayan menyambut dan memandu kami menuju meja makan.
Setelah berdiskusi, Sohee yang fasih berbahasa Mandarin ini memesan daging sapi, daging domba, udang, jamur, kubis, mie, tahu, dumpling, cakwe, dan rumput laut.
Tak lupa, kami memesan minuman dan dua pilihan kuah sup hot pot yakni pedas dan tidak pedas. Semua pilihan dipesan menggunakan iPad yang disediakan oleh restoran.
“Pilihan kuah supnya ada dua, yang pedas dan tidak pedas,” ungkap mahasiswi asal Korea Selatan ini dilaporakan kontributor kumparan di China Feby Dwi Sutianto, Selasa (13/2).
Suasana meja saat menyantap hot pot. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Setelah menu dipesan melalui aplikasi, Sohee mengajak kami untuk memilih sambal yang lokasinya tak jauh dari meja kami.
ADVERTISEMENT
Tak sampai 10 menit, hot pot yang kami pesan pun tiba. Dengan ramah, pelayan meletakkan piring dan mangkuk berisi irisan daging dan potongan sayur mentah di meja kami. Tak lupa, panci berisi dua jenis kuah sup hot pot diletakkan tepat di atas kompor elektrik yang berada di tengah meja.
Pelayan juga menyajikan sendok, sumpit, penyaring makanan dan mangkuk kecil sebagai pelengkap untuk menyantap sayuran dan daging yang direbus di dalam kuah hot pot.
Satu per satu, Sohee memasukkan sayuran hingga daging mentah yang kami pesan menggunakan sumpit ke dalam kuah panas.
“Tunggu sekitar 1 sampai 2 menit, terus kita bisa angkat daging dan sayurannya,” ujar Sohee.
Kuah sop hot pot, pedas dan non pedas. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Menggunakan sumpit dan saringan kecil, saya lebih memilih daging domba dan sayuran. Sebelum masuk ke mulut, saya celupkan daging dan sayuran yang telah matang dan masih panas itu ke dalam mangkuk sambal. Sedap, itulah kata yang pantas terucap usai melahap hot pot di musim dingin.
ADVERTISEMENT
Sesekali pelayan menambah kuah ke dalam panci bila dirasa air sup untuk merebus sayuran dan daging mulai menipis. Yang menambah unik, kami juga memesan mi untuk disajikan ke dalam kuah hot pot.
Sang pelayan menunjukkan atraksi sebelum memasukkan potongan mi ke dalam panci hot pot yang kami pesan. Tak terasa, waktu 1 jam berlalu dengan cepat. Kami memutuskan untuk membayar tagihan dan setiap orang dikenai biaya RMB 117 (RMB 1 = RMB 2.000).
Hot Pot Juga Digemari Warga Asing
Stephane, warga negara Prancis yang telah menetap di China selama 8 tahun, menceritakan pengalamannya menyantap huo guo kepada kumparan.
Baginya, hot pot atau huo guo adalah makanan yang cocok disantap saat musim dingin dan spring festival (Imlek). Ia biasa menyantap hot pot bersama keluarga dan rekan kerja.
ADVERTISEMENT
“Hot pot bagi saya adalah makanan yang praktis dan semua orang bisa menikmatinya. Kadang, saya menyantap hot pot sambil bermain dadu atau berbincang santai dengan keluarga atau rekan kerja,” ujar pria yang memiliki istri warga lokal ini.
Pilihan sambal hot pot. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Sementara itu, pelajar China bernama Shasha, membenarkan bila hot pot sebagai hidangan musim dingin yang populer di wilayah China daratan.
Baginya, membuat hot pot bukanlah hal rumit karena bahan-bahannya mudah diperoleh di super market. Umumnya, hot pot disantap bersama teman dan keluarga.
“Hot pot sangat populer di kalangan warga China saat musim dingin. Umumnya, saya menyantap hot pot bersama teman-teman atau keluarga,” tutupnya.
=======
Laporan ini ditulis oleh reporter kumparan di China Feby Dwi Sutianto.
ADVERTISEMENT