Pedasnya Menggigit, Ini 5 Cabai Terpedas di Indonesia

31 Juli 2018 15:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabai merah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cabai merah. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar orang Indonesia, kelezatan suatu makanan terasa kurang lengkap bila belum ditambahkan dengan cabai. Digunakan sebagai sambal cocol, penambah pedas pada tumisan, hingga pelengkap asinan dan rujak, adanya cabai dipercaya juga dapat menambah nafsu makan. Tak heran, tumbuhan berwarna merah mengkilap ini menjadi salah satu bumbu yang wajib ada di dapur.
ADVERTISEMENT
Selain cabai berwarna merah yang biasa kita jumpai di pasar atau pusat perbelanjaan, ternyata ada puluhan jenis cabai lainnya yang memiliki level kepedasan yang bervariasi. Mulai dari pedas sedang, hingga cabai super pedas yang terkadang membuat pening bila disantap secara berlebihan.
Di antara puluhan cabai pedas yang ada, berikut kumparanFOOD ulas lima cabai terpedas yang populer di Indonesia. Salah satunya bahkan masuk ke dalam daftar cabai terpedas di dunia, lho.
1. Cabai gendot
Berbeda dari tampilan cabai yang sering kita jumpai, cabai gendot memiliki tampilan yang 'gemuk', menyerupai paprika namun berukuran lebih kecil. Meski tampilannya mirip dengan paprika, namun jangan salah, cabai yang sangat populer di Dieng, Jawa Tengah, ini disebut-sebut lebih pedas dibandingkan cabai rawit, lho.
ADVERTISEMENT
Bahkan, level kepedasan cabai gendot tersebut mencapai 100.000-350.000 SHU (skala Scoville). Tak heran, satu buah cabai gendot sudah bisa membuat sajian menjadi lebih pedas menggigit. Selain diolah sebagai penambah rasa pedas, cabai gendot juga menjadi salah satu oleh-oleh khas Dieng karena daya tahannya yang cukup lama.
2. Cabai Domba
Cabai domba merupakan salah satu jenis cabai paling populer di Indonesia. Disebut juga dengan nama cabai rawit putih, cabai yang banyak ditemukan di Jawa Barat ini memiliki tampilan agak gemuk memanjang dengan ujung yang tumpul. Warnanya pun lebih beraneka ragam, ada yang oranye, hijau pucat, hingga putih.
Biasanya cabai domba memiliki level kepedasan mulai dari 50.000-100.000 SHU, sehingga rasa pedasnya lebih bisa diterima oleh lidah. Cabai domba paling cocok digunakan sebagai bahan utama untuk membuat sambal, penambah pedas pada tumisan atau sayuran kuah, dan disantap segar bersama gorengan.
ADVERTISEMENT
3. Cabai Katokkon
Sekilas, cabai katokkon memiliki tampilan menyerupai cabai gendot di Dieng. Bedanya, cabai yang populer di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, ini memiliki bentuk yang lebih bulat seperti tomat dengan diameter sekitar 2-3 cm per buahnya.
Uniknya, konon cabai yang disebut juga sebagai lada katokkon ini sangat sulit dibudidayakan di luar wilayah Toraja. Selain itu, cabai berbentuk unik ini juga hanya dapat di dataran tinggi sekitar 1000-1.500 mdpl.
Memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan cabai rawit yang lebih populer di Pulau Jawa, cabai katokkon sering digunakan untuk menambah rasa pada aneka hidangan khas Tana Toraja. Selain itu, aroma khas yang dihasilkan cabai katokkon dipercaya dapat menambah kelezatan suatu sajian.
ADVERTISEMENT
4. Cabai hiyung
Ini dia cabai dari Kalimantan yang disebut-sebut sebagai cabai terpedas di Indonesia. Tak hanya itu, cabai yang banyak dibudidayakan di desa Hiyung, kecamatan Tapin, Kalimantan Selatan ini bahkan masuk ke dalam daftar 10 cabai terpedas di dunia.
Cabai hiyung memiliki tampilan menyerupai cabai rawit merah namun lebih besar dengan permukaan yang mulus dan mengkilap saat terkena cahaya matahari. Namun di balik tampilannya yang tampak menggoda, jangan pernah meremehkan kepedasan cabai ini ya.
Pasalnya, rasa pedas yang dihasilkan cabai hiyung dapat mencapai 17 kali rasa pedas dari cabai rawit. Selain rasa pedasnya, keistimewaan cabai hiyung terletak pada masa simpannya yang cukup lama, yakni mencapai 10 hari di dalam suhu ruang.
ADVERTISEMENT
5. Cabai Jawa
Disebut juga sebagai cabai jamu, cabai ini memiliki bentuk yang ramping memanjang dengan permukaan yang berbulir kasar. Sesuai namanya, cabai ini lebih sering digunakan sebagai obat-obatan herbal untuk menyembuhkan demam, meluruhkan batu ginjal, hingga meningkatkan stamina pria.
Selain rasa pedasnya yang disebut mirip seperti cabai rawit, keunikan cabai Jawa terletak pada penyajiannya yang harus dikeringkan terlebih dahulu. Cabai Jawa juga dapat menghasilkan rasa hangat di badan sehingga cocok dikonsumsi untuk menghalau rasa dingin.