Review: Buka Puasa dengan Sajian ala Turki di Restoran Istanbul Turkey

23 Mei 2018 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidangan khas Turki (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hidangan khas Turki (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Adanya perpaduan dari berbagai budaya, khususnya Eropa dan Asia, membuat masakan Mediterania memiliki cita rasa yang unik. Selain kaya rempah, jenis masakan ini kerap menggunakan biji-bijian dan buah kering ke dalam setiap hidangannya, mengingat daratan Mediterania sangat kaya akan hasil bumi yang berkualitas baik.
ADVERTISEMENT
Salah satu negara yang tersohor akan kuliner Mediteranianya adalah Turki. Berada di perbatasan Eropa dan Asia, membuat kuliner khas Turki begitu kaya akan rasa, apalagi dengan penggunaan rempah-rempah pada setiap masakannya. Berbeda dengan masakan Timur Tengah dan India, rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Turki tidak terlalu kuat, sehingga masih terasa ringan.
Tampak depan Istanbul Turkey Restaurant (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak depan Istanbul Turkey Restaurant (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Tak perlu jauh-jauh ke Turki untuk menikmati berbagai hidangan Mediterania yang lezat, karena sebuah restoran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan bernama Istanbul Turkey Restaurant & Lounge menawarkan berbagai menu masakan Turki bercita rasa autentik. Berlokasi di Jalan Ampera Raya, restoran ini tampak gagah dengan logo nama yang cukup besar terpampang di depan dan eksterior bangunan berwarna merah bata. Terdiri dari dua lantai, Istanbul Turkey Restaurant & Lounge menjadi restoran dengan spesialisasi masakan Turki terbesar di ibu kota yang menempati lahan seluas 1,000 meter.
Suasana Istanbul Turkey Restaurant (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Istanbul Turkey Restaurant (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Mengusung konsep casual dining, ruangan dari restoran yang telah beroperasi sejak tahun 2013 ini terkesan luas dan rapi. Ditambah dengan ornamen dan lampu pada setiap dinding ruangannya, semakin memperkuat kesan dan suasana ala Turki. Berbeda halnya dengan lantai dua Istanbul Turkey Restaurant & Lounge yang lebih santai dibandingkan lantai bawahnya. Sesuai dengan namanya, lantai dua tersebut berfungsi sebagai lounge dan diperuntukkan bagi para pengunjung yang ingin merokok atau menjajal shisha.
Ruangan lounge Istanbul Turkey Restaurant (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ruangan lounge Istanbul Turkey Restaurant (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Menunya sendiri sangat beragam, dan terdiri dari appetizer, starter, first course, main course, hingga dessert. Tak tanggung-tanggung, koki restoran ini didatangkan langsung dari Turki. Bahkan, beberapa bumbu dan bahan yang digunakan pun diimpor dari negara asalnya untuk mempertahankan cita rasa autentik dari masakannya.
Lahmajun (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lahmajun (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Kami pun memesan beberapa menu andalan yang ditawarkan oleh Istanbul Turkey. Menu pertama yang kami cicipi adalah Lahmajun (Rp 36 ribu), yakni roti isi daging kambing pedas. Hampir mirip seperti hidangan pizza khas Italia, Lahmajun terdiri dari cincangan daging kambing yang telah dibumbui dan disajikan di atas roti naan yang tipis dan renyah. Tekstur daging cincangnya begitu lembut dengan cita rasa sedikit pedas, berpadu dengan renyahnya roti membuatnya sangat pas untuk disantap sebagai starter.
Kemudian, untuk main course, kami memilih untuk mencicipi Lamb Khabsah (Rp 130 ribu), yang merupakan sajian nasi khas Timur Tengah yang dimasak dengan rempah dan daging kambing muda pilihan bersama saus khas Istanbul Turkey. Porsinya cukup besar, dan bisa dinikmati untuk dua hingga tiga orang. Rasa gurih langsung menggelitik lidah saat kami mencoba nasinya. Selain itu, tercecap rasa dari bumbu rempah-rempah yang ringan dan nikmat.
Lamb khabsah (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lamb khabsah (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Tekstur dagingnya sendiri sangat empuk, dengan cita rasa yang gurih dan sedikit pedas dari merica dan rempah lainnya. Jenis daging yang digunakan sendiri bukanlah daging domba, melainkan daging kambing pilihan yang berkualitas tinggi. Selain itu, daging kambing tersebut juga memiliki lemak yang lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan daging ayam sekalipun, sehingga lebih sehat.
Chicken BBQ (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chicken BBQ (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Selanjutnya, kami juga mencoba menu spesial dari Istanbul Turkey, yakni Chicken BBQ (Rp 85 ribu) yang terdiri dari ayam bakar dengan bumbu spesial khas restoran Istanbul Turkey, yang disajikan bersama roti dan salad. Sajian ayam tersebut dipanggang di atas arang terlebih dahulu, lalu dimarinasi dengan bumbu yang terdiri dari bawang putih, tomat, dan rempah spesial dari Turki. Kemudian, ayam dipanggang kembali hingga matang.
ADVERTISEMENT
Tak heran, tekstur dagingnya begitu empuk dan rasanya sangat gurih, meresap hingga ke dalam serat daging. Berbeda dengan sajian ayam bakar pada umumnya, bumbu pada hidangan ini memiliki tekstur yang lebih licin dan tidak lengket. Selain itu, berbagai hidangan dari Istanbul Turkey juga menggunakan minyak zaitun dan bunga matahari agar kualitas masakannya tetap terjaga dan lebih sehat.
Mohalabia (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mohalabia (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Setelah puas menyantap makanan utama, kami pun menikmati Mohalabia (Rp 38 ribu), yakni puding yang terbuat dari susu segar, sirup vanila, dan tepung jagung yang disiram dengan sirup stroberi. Dengan tekstur yang sangat lembut, mirip dengan silky pudding, Mohalabia memiliki cita rasa yang manis dan ringan, serta tidak membuat enek. Rasa dari sirup vanilla dan susunya begitu kuat, sehingga terasa seperti menikmati sajian es krim vanila yang segar.
ADVERTISEMENT
Untuk minumannya, kumparanFOOD mencoba Airan (Rp 29 ribu) yang terbuat dari yoghurt dan campuran sedikit garam, dan diberi campuran rasa buah-buahan. Airan Leci yang kami pesan terasa begitu segar, sensasi asam dari yoghurt dan tercecap sedikit rasa gurih dari garam, ditambah rasa segar dari leci menyatu begitu sempurna.
Tentunya, menyantap hidangan khas Turki tak akan lengkap tanpa menyesap Turkish Tea (Rp 25 ribu). Disajikan dalam teko mungil yang bisa dinikmati untuk dua hingga tiga orang, teh khas Turki ini memiliki cita rasa yang sedikit pahit, mengingat minuman ini memang kerap disajikan bersama Baklava, yakni dessert khas Turki yang bercita rasa sangat manis.
Turkish tea (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Turkish tea (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Buka hingga pukul 02.00 pagi selama bulan puasa, Istanbul Turkey Restaurant & Lounge juga menyediakan paket spesial Ramadhan yang terdiri dari menu sahur atau berbuka. Paket menu sahurnya sendiri dapat dinikmati dengan harga Rp 75 ribu++ per orang, dan paket menu berbuka yang terdiri dari appetizer, main course, first course, dan dessert yang dibanderol dengan harga Rp 165 ribu++ per orang. Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan live music yang disuguhkan setiap hari Jumat dan Sabtu malam di lounge restoran yang berada di lantai dua.
ADVERTISEMENT
Tertarik berkunjung?
Istanbul Turkey Restaurant & Lounge Jl. Ampera Raya No. 7, Kemang, Jakarta Selatan Nomor telepon: (021) 78836363 Jam buka: Selama Ramadhan 13.00 - 02.00 Hari biasa 10.00 - 01.00