Review: Kelezatan Bakmi Amoy yang Tak Lekang oleh Waktu

16 Maret 2018 13:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Terletak di tengah pasar dan diapit oleh lorong gang sempit, tak membuat tempat makan yang sudah berdiri sejak 1981 ini kehilangan popularitasnya. Justru, banyak yang rela datang hanya demi menikmati sajian makanan di tempat ini.
ADVERTISEMENT
Ya, warung Amoy yang berlokasi di Gang Gloria, Pasar Petak Sembilan, Glodok ini memang sudah melegenda. Terbukti dengan antrean pengunjungnya yang tak pernah berhenti mengular.
Menyajikan menu-menu khas Tionghoa, warung Amoy sudah mulai berjualan sejak tahun 1981. Dan, hingga kini, pemiliknya yang juga merupakan pendiri warung tersebut masih ikut serta dalam proses pembuatan masakan yang disuguhkan oleh warung Amoy. Tak heran, cita rasa dari masakannya masih tetap terjaga.
Bakmi Amoy yang legendaris. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
Meski menawarkan beragam menu masakan, namun sajian yang menjadi highlight dan banyak dicari adalah bakminya. Saking terkenalnya, warung ini kerap disebut dengan nama 'Bakmi Amoy'. Sajian bakminya inilah yang berhasil memikat lidah para pelanggannya untuk terus kembali menikmatinya.
Uniknya, warung ini tidak pernah tutup, walau di Hari Libur Nasional sekali pun. Dan, meski telah memiliki beberapa cabang seperti salah satunya di ITC Glodok, namun tetap tidak menyurutkan jumlah pelanggan yang ingin menikmati bakmi legendaris di cabang pertamanya.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) pun menyambangi warung Amoy di Glodok untuk mencoba menu bakminya yang tersohor. Pilihan kami jatuh pada bakmi ayam (Rp 23 ribu) dan bakmi bakso (Rp 33 ribu).
Bakmi Amoy yang legendaris. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
Menu bakmi ayam disajikan bersama potongan ayam dan kuah yang gurih, tekstur mi nya lembut dan mudah dikunyah. Tak jauh berbeda, bakmi bakso buatan warung Amoy juga memiliki rasa yang sama, hanya saja terdapat potongan bakso sapi kenyal sebagai toppingnya. Porsi dari kedua menu ini cukup besar, sehingga dapat membuat perut kenyang seketika.
Selain itu, menu kedua yang kami coba adalah bakso goreng (Rp 8 ribu per buah). Menurut pemiliknya, Cik Amoy, hidangan bakso goreng ini merupakan salah satu menu pelengkap yang tak kalah populer dengan bakminya sendiri. Bakso goreng yang berukuran cukup besar disajikan dalam potongan yang lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Bakmi Amoy yang legendaris. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
Tekstur dari kulit bakso cukup renyah, dan daging di dalamnya terasa lembut. Memiliki cita rasa gurih, tak heran bila banyak yang memesan bakso goreng ini dalam jumlah banyak.
Sate babi (Rp 5 ribu per tusuk) menjadi menu pelengkap lain yang kami cicipi. Dagingnya yang tebal diberi tambahan bumbu kecap sehingga menghasilkan rasa yang manis dan gurih. Selain itu, tekstur dagingnya pun cukup empuk.
Bakmi Amoy yang legendaris. (Foto: Safira Maharani/kumparan)
Selain berbagai menu bakmi dan bakso, warung Amoy juga menyediakan sajian nasi ayam hainan dan nasi tim yang tak kalah lezat. Apalagi, pengunjung juga dapat menentukan pilihan topping seperti daging ayam atau daging babi sesuai selera.
Suasana pasar yang dipenuhi oleh beberapa penjual makanan khas China lainnya membuat jamuan makan semakin meriah. Sayangnya, warung Amoy hanya buka mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore saja.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan lupa untuk datang lebih awal agar bisa mencicipi sajian legendarisnya. Tertarik berkunjung?