Review: Kopi Aroma Bandung, Toko Kopi Legendaris di Kota Kembang

7 Maret 2018 20:26 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia mempunyai biji kopi yang tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Bahkan, saat ini perkembangan kopi di Tanah Air tengah berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
Menjamurnya kedai kopi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung membuktikan bahwa hal tersebut benar adanya. Tak hanya sebatas menjual racikan kopi, beberapa kedai kopi modern juga menjual biji kopi asli dari Indonesia.
Meski sekarang ini lebih banyak kedai kopi kekinian, namun rupanya masih banyak kedai atau toko kopi legendaris yang masih banyak diburu masyarakat. Salah satunya toko Kopi Aroma Bandung.
Telah berdiri sejak tahun 1930an, toko kopi yang awalnya dirintis oleh Tan Houw Sian ini masih kokoh berdiri di tengah modernisasi pembangunan Kota Kembang. Perlu diketahui bahwa saat ini usaha Kopi Aroma tengah diteruskan oleh generasi kedua keluarga Kopi Aroma.
Kopi Aroma Bandung (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Masih mempertahankan bangunan lama, kesan oldiest terpancar dari toko kopi yang berada di Jalan Banceuy, Bandung ini. Tepat di belakang toko, ada sebuah bangunan tua yang bertuliskan Pabriek Kopi Aroma yang juga menjadi pabrik utama dari produksi biji Kopi Aroma.
ADVERTISEMENT
Selain suasana jadulnya yang masih ditonjolkan, proses penggilingan biji kopinya pun masih menggunakan cara tradisional, yaitu diproses menggunakan alat roasting dengan kayu bakar, sehingga menghasilkan kualitas biji kopi yang jempolan.
Ya, bisa dibayangkan, saat mendekati toko Kopi Aroma Bandung, aroma harum biji kopi sudah bisa tercium bahkan dari radius 500 meter.
Mendekati toko, rupanya ada jendela kaca bertuliskan Kopi Aroma yang memperlihatkan para pegawai toko tengah sibuk memasukkan biji kopi ke dalam kemasan. Dengan mengenakan seragam berwarna coklat, mereka sangat cekatan dalam menimbang serta mengemas biji kopi pesanan pelanggan.
Kopi Aroma Bandung (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Berkunjung pada pukul 09.30 WIB di hari Jumat, terlihat antrean pengunjung, yang didominasi orang tua, telah mengular hingga ke luar toko. Hal ini pun membuktikan bahwa masih banyak orang yang menggemari Kopi Aroma.
ADVERTISEMENT
Hanya berselang sekitar 15 menit, kami sudah berada di dalam toko. Meski sudah berada di dalam, namun kami masih harus tetap mengantre mengingat banyaknya pengunjung yang masih setia menunggu pesanan biji kopi mereka untuk dibawa pulang.
Sampai pada akhirnya giliran kami tiba. Pramuniaga toko menyapa kami dengan sunggingan senyum ramahnya. Tak membutuhkan waktu lama untuk memesan biji kopi di sini, karena secarik kertas bertuliskan menu biji kopi lengkap dengan harganya telah terpampang jelas di atas etalase transparan yang berisi aneka biji kopi.
Dari dulu, toko Kopi Aroma hanya menjual dua jenis biji kopi matang (roasted beans) yang telah dituakan, yaitu biji kopi Mokka Arabika yang dituakan selama 8 tahun dan Robusta yang telah dituakan selama 5 tahun. Harga yang ditaksir pun sama yaitu Rp 20 ribu untuk ukruan 1/4 atau 250 gram.
Kopi Aroma Bandung (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Menariknya, toko kopi ini juga menawarkan biji kopi Mokka Arabika dan Robusta giling dengan tingkat kehalusan yang bisa disesuaikan, yakni Giling halus (fine grind) untuk diseduh langsung (kopi tubruk), Giling medium (medium grind) untuk penggunaan mesin kopi dan french press dan Giling kasar (coarse grind) untuk penggunaan mesin kopi dan paper filter. Biaya tambahan pun dikenaka sebesar Rp 5 ribu per bungkusnya.
ADVERTISEMENT
Selain ukuran 1/4, toko kopi Aroma juga menyediakan pilihan ukuran lainnya. Yaitu ukuran 1/2 atau 500 gram dan 1 kg. Namun, ada batas maksimal pembelian kopi ini, yaitu sebanyak 3 kg saja per orangnya.
Karena penasaran dengan kedua rasa dari biji kopi tersebut, kami pun membeli kedua jenis Kopi Aroma dengan masing-masing ukuran 1/4.
Untuk mengetahui kualitas dari rasa dan aroma Kopi Aroma, kami mencoba menyeduh sendiri kopi tersebut dengan teknik penyeduhan french press untuk kopi Mokka Arabika dan teknik pouring V60 untuk kopi Robusta. Dan, hasilnya, aroma kopi yang menenangkan menyerbak dari kedua jenis kopi yang diseduh.
Tercecap sedikti rasa asam saat menyeruput kopi Arabika. Rasa pahitnya tidak begitu kuat, dan untuk tekstur kopinya sendiri, kopi Mokka Arabika memiliki tekstur yang lebih light.
Kopi Aroma Bandung (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Sedangkan, kopi Robusta memiliki rasa pahit yang kuat. Warnanya pun lebih pekat mengingat kafein yang terkandung di dalam kopi Robusta lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Aroma kopi Robusta juga lebih tajam dengan tekstur kopi yang lebih bold dibandingkan kopi Mokka Arabika. Bagi pecinta kopi sejati tentu akan sangat menyukai rasa dan aroma yang dihasilkan dari biji kopi yang satu ini.
Membeli biji kopi dari toko Kopi Aroma tentu menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati secangkir kopi lokal dengan rasa dan aroma yang nikmat. Biji Kopi Aroma juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Bandung jika ingin membawakan buah tangan untuk kerabat yang gemar minum kopi.
Toko Kopi Aroma tidak membuka cabang di mana pun. Karenanya, bagi kamu yang ingin membeli Kopi Aroma, kamu harus bertandang langsung ke toko tersebut. Tertarik mencobanya?
Kopi Aroma Bandung
ADVERTISEMENT
Jl. Banceuy No. 51 Bandung 40111
Waktu Operasional: Senin - Sabtu, pukul 09.00 – 14.30 WIB
Telepon: +62 22 4230473