Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Masih berada di kota Bandung, siang itu kami memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe sambil mencari kudapan ringan yang cocok untuk dijadikan review makanan . Pilihan kami jatuh kepada Apero Coffee Shop, yang berada di Jalan Purnawarman Nomor 32, Bandung.
ADVERTISEMENT
Tak sekadar coffee shop biasa, Apero justru mengemban misi penting yaitu zero plastic waste yang jarang dimiliki kafe-kafe lain di Bandung.
Kesempatan kami di sana pun dimanfaatkan untuk mengenal Apero lebih dalam; dari mulai misinya hingga yang tak kalah penting yaitu me-review makanan -makanan sehatnya. Penasaran seperti apa ulasannya? Berikut kami rangkum untuk kamu.
Apero yang berarti ‘nongkrong’
Nama Apero diambil dari bahasa Prancis yang berarti apéritif atau minuman pembuka --minuman beralkohol-- yang diminum sebelum makan untuk merangsang nafsu makan.
Dalam pengertian lain, apero berarti waktu di mana orang-orang menikmati segelas bir atau wine dengan camilan-camilan ringan.
“Bisa dibilang apero itu artinya nongkrong atau waktu untuk kumpul bareng teman-teman,” ujar pemilik Apero, Chef Simon Baudoin, kepada kami.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, Chef Simon pengin menjadikan Apero sebagai tempat kumpul atau tongkrongan baru bagi anak-anak muda Bandung.
Apero dan misi zero plastic waste-nya
Dibuka pada 1 Juli 2018 lalu, Chef Simon dan istrinya memiliki misi khusus dalam mendirikan Apero. Kepada kami, ia bercerita bahwa sejak awal Apero memiliki komitmen serius dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Komitmen tersebut ia wujudkan dalam berbagai hal; seperti pemilihan menu hingga penggunaan bahan-bahan makanan. Bahkan sebisa mungkin, bahan-bahan yang bersumber dari petani lokal juga dikirim tanpa kemasan plastik, dan sisa makanan dikembalikan ke pemasok untuk dikomposkan.
“Di sini saya bekerja langsung dengan petani lokal dari Lembang, Ciwidey hingga Subang. Saya juga membuat menu berdasarkan seasonal fruit and vegetable,” lanjut laki-laki penyuka pizza tersebut.
Tak cukup sampai di sana, setiap kemasan untuk makanan yang akan dibawa pulang terbuat dari produk biodegradable yang bisa terurai kembali. Bahkan beberapa minuman juga disajikan dalam botol kaca yang bisa digunakan kembali.
ADVERTISEMENT
Karena misi tersebut, tentu saja di sini kamu tidak akan menemukan sedotan atau peralatan makan yang berbahan dasar plastik. Sebagai gantinya, kamu akan disuguhkan dengan sedotan bambu yang bisa dibeli dan digunakan di tempat lain.
“Ke depannya kami akan membuat hydroponic garden. Jadi kalau mau bikin salad, langsung diambil dan bikin sendiri,” kata Chef Simon.
Suasana dibuat seperti berada di Prancis Selatan
Plang kayu berbentuk bundar bertuliskan ‘Apero’ yang digantung di bagian depan membuat kami langsung mengenali coffee shop ini. Dari luar, kami sudah bisa menebak kalau Apero mengusung green cafe alias kafe yang ramah lingkungan karena banyaknya tanaman-tanaman hijau yang menghiasi seluruh area.
Saat memasuki area dalam, kami disuguhkan dengan suasana santai ala mediteranian touch. Tembok bata berwarna putih juga dibuat semakin hidup, dengan sejumlah pigura foto dan sedikit pernak-pernik khas rotan.
ADVERTISEMENT
“Hampir 3 bulan kami renovasi coffee shop ini biar suasananya kaya di Prancis Selatan. Baik itu kursi hingga meja, pokoknya kita pengin menciptakan suasana seperti berada di Prancis Selatan,” tambahnya.
Makanan sehat dengan harga terjangkau
Tak hanya suasana kafe yang membuat kami serasa berada di Prancis, aneka menu yang dijual di sini juga sebagian besar adalah makanan-makanan khas Prancis. Mulai dari; crepes, salad, hingga galette yang dimasak langsung oleh sang pemilik.
Kami pun sempat bertanya menu apa yang spesial di kafe ini, lalu Chef Simon menawarkan kami chef salad yang menjadi menu khusus (plat du jour) pada hari itu. Lagi-lagi, kami penasaran kenapa hidangan tersebut diberi nama chef salad?
“Kalau caesar salad kan biasanya isiannya ini dan itu, nah, kalau chef calad itu isiannya bisa apa saja. Kalau saya punya sayur ya saya masukan, jadi intinya isiannya tergantung saya,” ungkap laki-laki asal La Rochelle, Prancis, tersebut.
ADVERTISEMENT
Sama seperti salad pada umumnya, hidangan ini terdiri dari campuran sayuran; seperti timun, tomat, jagung, apel, hingga jeruk yang disiram saus Prancis (french dressing). Saat dicecap, tekstur sayurannya masih renyah dan segar dengan cita rasa yang sangat seimbang, ada asin dan juga asam. Tak lupa Chef Simon juga menambahkan protein seperti telur agar hidangannya semakin kaya nutrisi.
Selain chef salad, kami juga sempat mencicipi sable breton yang ditawarkan Chef Simon. Menurutnya, sable breton merupakan kue asal Prancis yang memiliki tekstur tebal tapi rapuh saat digigit. Kue ini sekilas mengingatkan kami akan kue kering yang biasanya dijajakan di pasar-pasar, namun rasanya lebih asin karena terbuat dari margarine atau butter. Jujur kami sangat mengagumi kue ini, karena rasanya sederhana namun bikin ketagihan.
Tak hanya chef salad dan sable breton, di sini kamu juga bisa mencicipi hidangan lain; seperti croissant, sandwich, pasta, hingga nasi goreng yang dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 15 hingga 50 ribu.
“Kenapa semua hidangan di sini murah? Karena saya tau bagaimana memaksimalkan bahan-bahan yang ada. Bahkan semua bahan enggak ada yang dibuang. Jadi kita pengin menjelaskan ke pengunjung bahwa di sini mereka bisa makan sehat, bersih, dan juga murah,” lanjut Chef Simon.
ADVERTISEMENT
Itulah sekilas keistimewaan dari Apero Coffee Shop. Bagi kamu yang pengin merasakan makanan enak tapi tetap bisa menjaga keseimbangan lingkungan, tak ada salahnya me-review makanan mereka dan membuktikan sendiri pengalamannya.
Apero Coffee Shop
Alamat:Jl. Purnawarman No.32, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40116.
Jam buka: Setiap hari (10.00-22.00 WIB).
Telepon: 085220349349
Live Update